Shopping Centre Johar (SCJ) adalah pasar, atau mall, yang berdiri di utara Pasar Johar yang bersejarah dan alun-alun Semarang (eks Pasar Ya’ik). Pasar bersosok besar ini menyediakan ruang pertokoan untuk pedagang kecil dan menengah seluas 22 ribu meter persegi, yang awalnya juga menyediakan ruangan untuk bioskop dan Matahari Deparment Store. Namun, ia sebenarnya bukan sesuatu yang baru, karena ini sudah ada sejak 1971.
Shopping Centre Johar lahir berkat keinginan semua pihak
Shopping Cente Johar sebenarnya sudah dibangun mulai 1967 dan ditempati sejak 1971, dibawah pengelolaan PT Purbowo melalui bangun-guna-serah, sebagai sebuah pertokoan berlantai tiga. Lantai satu diisi lapak kaki lima, lantai dua dijadikan sentra perdagangan emas, garmen dan elektronik dan lantai tiga dimanfaatkan untuk hiburan malam dan spa. SCJ lama dikembalikan ke Pemko Semarang pada bulan November 1990. Namun, kondisi pertokoan tersebut, walau berusia 20 tahunan di tahun 1992, sudah dirasa oleh pedagang dan pengelola sudah tidak layak. Pemerintah Kota Semarang menangkap keluhan masyarakat tersebut.
Akhir bulan November 1992 Pemko Semarang mengeluarkan surat edaran kepada pedagang untuk bersiap pindah dari SCJ lama dalam rangka pembangunan gedung baru tersebut. Pengumuman tersebut disambut hangat karena pada April 1993, saat SCJ akhirnya dipindah, pedagang diberikan tempat sementara di Pertokoan Kanjengan dan juga menerima uang partisipasi. Walau itu, sempat ada adu fisik antara petugas pemkot dan pedagang hanya karena mengambil bahan bangunan dengn dalih “kenangan.”
Proyek tersebut dibangun oleh PT Pratama Graha Niaga Jaya, pengembang yang memenangkan hak bangun-guna-serah dengan Pemko Semarang, mulai 11 Juni 1993, tiga bulan setelah pengosongan dan pembongkaran SCJ lama. Saat dibangun, pihak Telkom sempat protes kepada pengembang karena tiang pancang pondasinya membuat kabel telepon yang dikebumikan Telkom di gedung tetangga Pasar Johar dan Hotel Metro ini putus. Padahal, sebelum dibangun Pemko Semarang sudah mewanti-wanti pengembang sekaligus kontraktor untuk tidak menggunakan metode tersebut karena faktor keselamatan gedung.
Konstruksi proyek pertokoan berlantai tujuh itu berlangsung 17 bulan, yang akhirnya selesai seperti biasanya pada November 1994. Pusat pertokoan ini menampung tidak hanya pedagang kaki lima dan usaha kecil, tetapi juga peritel kelas kakap seperti Matahari dan bioskop empat layar Tristar juga menempati masing-masing lantai satu sampai lima dan enam, dengan total luas lantai 22.000 m2. Untuk Matahari, ini gerai kedua yang dibuka di Semarang, sebelumnya di Plasa Simpang Lima. Pada bulan Juli 1993 sendiri, 50 persen dari kios yang tersedia ludes terpesan baik pedagang lama maupun baru.
Pertokoan Shopping Centre Johar diresmikan oleh Walikota Semarang H. Soetrisno Suharto pada 18 November 1994, sekaligus membuka kedua tenant kunci pusat belanja tersebut. Sayangnya, ketika dibuka, pertokoan yang dibangun dengan biaya konstruksi 16 milyar rupiah (1994) (versi Bernas) atau Rp. 11,8 milyar (1994, setara Rp. 107,2 milyar nilai 2023) versi Suara Merdeka (7/12/1994), dipersoalkan anggota dewan tingkat kota karena masalah penambahan jumlah lantai dan sebagian kios di SCJ sempat disita Pengadilan terkait gugatan dari seorang pemilik sauna, yang membuat pihak pengembang protes. Tapi, pada akhirnya, gedung SCJ generasi kedua ini tetap berdiri dan toko sitaan itu mulai ditempati entah kapan.
Sempat turun, dan bangkit lagi
Sayangnya, tenant utama dari SCJ yaitu Matahari dan bioskop empat layar Tristar tutup. Per daftar gerai Matahari pada 2001, Matahari Johar hanya menggunakan 1.242 m2 dari 12 ribu meter persegi ruang tokonya, alias ada indikasi penyusutan. Pasca-penutupan Shopping Centre Johar hanya diisi di dua lantai teratasnya saja, kebanyakan menampung korban kebakaran hebat di Pasar Johar pada 9 Mei 2015 lalu.
Ketika renovasi dicanangkan, muncul dua matahari kembar yang mengelola gedung ini bekerjasama dengan Pemkot: Johar Trade Mall di sebagian lantai 1 dan keseluruhan lantai 2, dan pengelola lama SCJ di sebagian lantai 1. Sejak 2021, pemkot Semarang melalui Dinas Penataan Ruang Kota Semarang sedang gencar menata ulang kawasan perdagangan Johar, dan berencana menjadikan SCJ sebagai pusat grosir. Karena strukturnya tidak cocok untuk dijadikan pusat grosir yang sarat dengan barang berkuantitas banyak, rencana tersebut batal dan kembali ke fungsi aslinya sebagai ritel eceran.
Proyek revitalisasi pun dimulai April 2022 dengan biaya lima milyar rupiah. Dalam revitalisasi ini, selain penambahan jendela dan renovasi dari dalam, per November 2022 (Google Street View) sudah ada pemasangan komposit aluminium. Diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan (Juni 2022), proyek tersebut molor karena pemasangan eskalator dan lift.
Proyek revitalisasi SCJ sudah rampung, sementara pengelolaan sejak Juni 2023 berada di bawah kendali penuh Pemkot Semarang. Sebulan kemudian pedagang baik pedagang lama maupun pedagang relokasi sudah dipersilahkan menempati alokasi pertokoan (los-los seluas 2 x 2 meter) yang disediakan.
Sebelum direnovasi, kaca bagian depan Shopping Centre Johar punya gunungan
Bila merujuk pada pemberitaan harian Yogyakarta, Berita Nasional/BERNAS, rancangan arsitektural Shopping Centre Johar juga digarap oleh pengembang PT Pratama Graha Niaga Jaya. Secara desain, tidak banyak yang menarik selain hiasan gunungan berwarna-warni yang dirangkai dari kaca-kaca patri. Kaca tersebut diimpor dari Amerika dan dirancang oleh seniman anonim dari Jakarta. Gunungan tersebut bermotifkan hewan dan bunga-bungaan. Hiasan tersebut dicabut saat renovasi dilaksanakan Pemkot.
Bentuk gedungnya menyiku, mengikuti alur Jalan K.H. Agus Salim dan sebuah kali. Ia juga menyediakan pintu di jalan K.H. Agus Salim dan Jalan Alun-Alun Timur dan parkir bawah tanah untuk 500 kendaraan roda empat. Awalnya, mall ini akan dibangun empat lantai, namun saat pembangunannya akan dimulai, sudah direvisi menjadi enam lantai dengan satu basement, dengan gedung belakang memiliki 4 lantai.
Penambahan jumlah lantai inilah yang sempat diprotes anggota dewan Kota Semarang, yang tidak menyadari perubahan yang terjadi sebelum pemancangan sekaligus tidak paham masalah teknik sipil, karena dianggap menyalahi surat keputusan Walikota Semarang yang menginstruksikan hanya 4 lantai untuk SCJ dan juga berbahaya bagi keselamatan pengunjung.
Data dan fakta
Alamat | Jalan K.H. Agus Salim No. 2 Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah |
Arsitek | Pratama Graha Niaga Jaya |
Pemborong | Pratama Graha Niaga Jaya |
Lama pembangunan | Juni 1993 – November 1994 |
Diresmikan | 18 November 1994 |
Jumlah lantai | 6 lantai 1 basement |
Biaya pembangunan | Rp. 16 milyar (1994) Rp. 145 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- rif (1992). “Shopping Centre Johar Segera Direnovasi: Pedagang Diminta Pindah.” Harian Berita Nasional (Bernas), 21 Desember 1992, hal. 8
- “Nasib Para Karyawan di SCJ Mendapat Perhatian Khusus.” Suara Merdeka, 3 April 1993, hal. 2
- “Renovasi SCJ Dimulai 10 April: Kanjengan Dijadikan untuk Penampungan Sementara.” Suara Merdeka, 1 April 1993, hal. 2
- rif (1993). “Shopping Centre Johar Kini Dikosongkan.” Harian Berita Nasional (Bernas), 12 April 1993, hal. 8
- ran (1994). “Matahari Dept. Store Hadir di Pasar Johar Semarang, Diresmikan 18 November.” Harian Berita Nasional (Bernas), 17 November 1994, hal. 5
- ran (1994). “Hari ini Diresmikan Walikota: ‘Matahari’ Johar Jadi Mitra Pedagang.” Harian Berita Nasional (Bernas), 18 November 1994, hal. 5
- “Wali Kota Akan Resmikan Bioskop Tristar di SCJ.” Suara Merdeka, 7 November 1994, hal. 2
- “Matahari Johar Targetkan Penjualan Rp. 60 Juta/Hari.” Suara Merdeka, 18 November 1994, hal. 10
- “Hujan Deras Mewarnai Peresmian SCJ.” Suara Merdeka, 19 November 1994, hal. 2
- “SCJ Dibangun 7 Lantai, Dewan Baru Bahas Perubahan Desain.” Suara Merdeka, 7 Desember 1994, hal. 2
- “Soal Desain SCJ, Penambahan Lantai Jadi Problem Besar dan Bahaya.” Suara Merdeka, 9 Desember 1994, hal. 2
- “SCJ Baru Ditinjau Hakim Pengadilan Negeri.” Suara Merdeka, 14 Desember 1994, hal. 2
- ran (1995). “DPRD Semarang Protes Shopping Centre Johar, Menyalahi Bestek.” Harian Berita Nasional (Bernas), 1 November 1995, hal. 8
- sun (1993). “Kabel Primer Sentral Rusak, Witel VI Rugi Rp. 3,1 Miliar.” Harian Ekonomi “Neraca”, 19 Juni 1993, hal. 9
- Daftar gerai Matahari per 31 Desember 2001, diarsip 3 September 2004
- Eka Yulianti Fajlin (2021). “Pasar Johar Hanya Untuk Retail dan Eceran.” Tribun Jateng, 7 September 2021, diakses 9 Februari 2023 (arsip)
- “Masa sewa eks Matahari Johar dan Pasar Dargo habis tahun 2023, desain ke depan belum jelas.” Radar Semarang Jawa Pos, 9 Agustus 2021, diakses 9 Februari 2023 (arsip)
- Eka Yulianti Fajlin (2021). “Mulai Februari 2022, Gedung SCJ Kawasan Johar Semarang direhab, Distaru sudah siapkan Rp. 5 miliar.” Tribun Jateng via Tribun Banyumas, 26 Desember 2021, diakses 9 Februari 2023 (arsip)
- Adennyar Wicaksono (editor, 2022). “Shopping Center Johar ditarget rampung Juni.” Radar Semarang Jawa Pos, 10 April 2022, diakses 9 Februari 2023 (arsip)
- Eka Yulianti Fajlin (2022). “Kota Semarang bakal punya Shopping Center Johar, pembangunan selesai Juni mendatang.” Tribun Jateng via Tribun Pantura, 11 April 2022, diakses 9 Februari 2023 (arsip)
- Agus Salim Irsyadullah (2022). “Kapan Shopping Center Johar bisa ditempati?” Tribun Jateng, 16 November 2022, diakses 9 Februari 2023 (arsip)
- Baskoro Septiadi (2023). “Pedagang Mulai Cek Calon Lapak di Shopping Centre Johar.” Radar Semarang Jawa Pos, 15 Februari 2023, diakses 26 Maret 2023 (arsip)
- Yulianto Babel (2023). “Shopping Centre Johar Kota Semarang siap ditempati pedagang.” Halo Semarang, 10 Maret 2023, diakses 26 Maret 2023 (arsip)
- Eko Edi Nuryanto (2023). “Mulai tempati SCJ Semarang, pedagang bingung taruh displai dagangan.” Suara Merdeka online, 4 Juli 2023. Diakses 15 November 2023 (arsip)
- “Pemerintah Kota Semarang segera perbaiki sarana prasarana Shopping Centre Johar.” Pemerintah Kota Semarang, 8 Juli 2023. Diakses 15 November 2023 (arsip)
- Ria Aldila Putri (2023). “Pemkot Semarang kelola Shopping Center Johar, 500 pedagang baru didatangkan.” Solopos, 20 Juni 2023. Diakses 15 November 2023 (arsip)
- Hartono; Subakti Assidiq (1993). “SCJ Baru dihiasi “Art Glass” Gunungan.” Suara Merdeka, 19 Juli 1993 hal. 3
Leave a Reply