Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Plasa Simpang Lima (PSL) adalah mal pertama – dan pertokoan ketiga (setelah Pertokoan ex-SE Supermarket dan Gajah Mada Plaza) – di kawasan Simpang Lima Semarang. Mall yang dikelola secara bangun-guna-serah oleh PT Argamukti Pratama terbagi ke dalam sebuah pusat belanja seluas 39.500 meter persegi eksklusif untuk tahap pertama dan hotel 165 kamar bernama Grand Arkenso.

Plasa Simpang Lima
Pelataran terbesar di zamannya. Foto oleh mimin SGPC

Plasa Simpang Lima berdiri di bekas dua gedung yaitu Wisma Pancasila untuk tahap pertama, dan kantor Dinas Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi di tahap kedua alias Grand Arkenso. Ia dibangun dalam dua tahap, mulai 1988-1990 untuk tahap pertama, dan 1998-2002 untuk tahap kedua. Untuk tahap pertama Plasa Simpang Lima dirancang bersama oleh tim arsitek dari Pola Dwipa dan Tripanoto Sri Konsultan dan dibangun oleh Jaya Konstruksi dan Sarana Dwipa.


Iklan

Sejarah Plasa Simpang Lima: Merevitalisasi Wisma Pancasila

Wisma Pancasila Semarang
Wisma Pancasila Semarang.
Foto: Majalah Konstruksi, September-Oktober 1978

Pembangunan Plaza Simpang Lima, nama awal dari Plasa Simpang Lima, didasari keinginan meningkatkan Wisma Pancasila Semarang dan juga menandakan perubahan peruntukan yang awalnya tak jelas (gabungan rekreasi umum, perkantoran dan pertokoan), diperuncing menjadi perkantoran dan pertokoan. Rencana tersebut sudah dibeberkan sejak Januari 1988; 10 bulan menjelang pemancangan tiang pertama PSL.

Pasca-persetujuan, sekitar pertengahan 1988 gedung Wisma Pancasila dibongkar. Pembangunan pusat belanja berlantai 11 itu dimulai pada tanggal 1 November 1988 dalam sebuah upacara pemancangan tiang pertama oleh Walikota Semarang H. Iman Soeparto. Ia berharap pembagunan mall ini menjadi kenang-kenangan warisan pemerintahannya. Ia juga menyebut bahwa petak kantor Dinas Parpostel di Jalan K.H. Ahmad Dahlan sudah tidak memenuhi peruntukannya sehingga akan dipindah, yang akhirnya terealisasi pada tahun 1998.

Pada awal konstruksi, nama “Plaza Simpang Lima” berubah menjadi Plasa Simpang Lima, atas saran dari Gubernur Jawa Tengah saat itu. Nama Plasa dipilih karena bisa diperpanjang menjadi Pelataran Serba Ada. Pembangunannya berlangsung normal; pada bulan Oktober 1989, dikabarkan PSL sudah menerima banyak pesanan dari pengusaha UMKM dari industri makanan dan minuman, restoran, Supermarket Gelael dan Matahari Department Store. Pihak perancang pernah berkelakar bila proyek ini “tidak kalah dengan Delta Plaza Surabaya.”


Iklan

Plasa Simpang Lima dibangun, 1989. Semarang tempo dulu 1980an
Plasa Simpang Lima saat dibangun, Oktober 1989. Kiri iklan Pepsi adalah kantor wilayah Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi yang sekarang Grand Arkenso. Foto: Majalah Konstruksi, No. 139, November 1989

Plasa Simpang Lima mulai beroperasi pada rentang Maret dan April 1990, diawali dengan pembukaan toko-toko lokal seperti Toko Sepatu Virgo dan Matahari Department Store yang pembukaannya diumumkan lewat harian Suara Merdeka. Matahari sendiri mulai beroperasi pada 31 Maret 1990, menempati lantai 2, 3 dan 4, sementara lantai 1 dialokasikan untuk pedagang UMKM (pengusaha golongan lemah). Saat dibuka, lantai lima keatas sedang dalam tahap penyelesaian akhir. Pihak pengembang menghabiskan biaya 20 milyar rupiah – nilai 1989 – untuk membangun mall berlantai 11 ini.

Pada tahun 1998, Plasa Simpang Lima diperluas dan dibangun sebuah Hotel Horison, di atas lahan bekas Dinas Parpostel Jawa Tengah. Hotel Horison Semarang, dengan 165 kamar, dibuka pada tanggal 22 November 2002. Di tahap perluasan inilah sebuah jembatan penghubung Mal Ciputra dengan Plasa Simpang Lima dibangun pada tahun 2005. Total lantai bersih kedua mall tersebut (belum termasuk Hotel) adalah sekitar 39.500 meter persegi.

Dengan waktu yang berjalan, Hotel Horison Semarang berganti nama menjadi Hotel Grand Arkenso tepat pada 20 November 2017, dua hari menjelang HUT ke-15 hotel tersebut. Sementara kontrak pengelolaan Plasa Simpang Lima antara PT Argamukti Pratama dan Pemkot Semarang yang dimulai Maret 1989, sudah diperpanjang untuk tahun 2029.


Iklan

Arsitektur dan profil Plasa Simpang Lima: Penerus Wisma Pancasila ada di lantai enam

Plasa Simpang Lima
Plasa Simpang Lima dari sudut Jalan Ahmad Yani dan Simpang Lima. Foto oleh mimin SGPC

Secara arsitektural, Plasa Simpang Lima dirancang dengan gaya arsitektur modern, dan terkenal karena terdapat jendela untuk melihat pemandangan kota dari dalam pusat perbelanjaan, yang sayangnya sudah tertutup ruang toko atau reklame. Padahal, saat awal dibangun, proyek ini diharapkan bebas dari hiasan berupa reklame dan papan iklan/hoarding. Selain itu, terdapat sebuah “tower” bulat yang juga berisi toko dan, awalnya, rumah makan di lantai puncak, yang sayangnya tidak digunakan.

Luas lantai mall tahap pertama Plasa Simpang Lima adalah sekitar 30 ribu meter persegi net, 50 ribu gross. Saat ini, Plasa Simpang Lima memiliki beberapa tenant beragam seperti toko ponsel, kedai teh, toko komputer hingga rumah makan siap saji. Plasa Simpang Lima memiliki bangsal konvensi di lantai 6 bernama Yudhistira, dibangun sebagai pengganti Wisma Pancasila yang dibongkar sebelumnya (foto di atas).

Sementara Hotel Grand Arkenso (Agoda/Booking) yang berlantai 11 memiliki 165 kamar yang terbagi ke dalam tujuh tipe kamar (empat suite dan tiga kamar). Sementara fasilitas yang disediakan terdiri dari ballrooom Kelimutu, enam ruang rapat yang semuanya dinamai setelah nama gunung berapi di Indonesia, restoran Kenanga, Jin Long dan Anggrek serta beberapa fasilitas umum seperti kolam renang, lounge Melati dan sasana kebugaran.

Iklan – Hotel-hotel lain di sekitar Simpang Lima Semarang bisa anda lihat dan pesan melalui Booking dot com

Data dan fakta

AlamatJalan Ahmad Yani No. 1 Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah
Arsitek (J.O)
(pusat perbelanjaan)
Pola Dwipa
Tripanoto Sri Konsultan
Pemborong (J.O.)
(pusat perbelanjaan)
Jaya Konstruksi
Sarana Dwipa
Lama pembangunan
(pusat perbelanjaan)
November 1988 – Maret 1990
Lama pembangunan
(hotel)
1998 – 2002
Jumlah lantai12 lantai
Jumlah kamar
(hotel
165 kamar
Biaya pembangunanRp. 20 milyar (1989)
Rp. 271 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Suara Merdeka 4/10/1989; Majalah Konstruksi #139 November 1989

Referensi

  1. “Gedung Pertokoan “Plasa Semarang” Telah Sarat Pemesan”. Suara Merdeka, 4 Oktober 1989.
  2. Urip Yustono (1989). “Gedung Pertokoan ‘Simpang Lima Plasa’.” Majalah Konstruksi No. 139, November 1989.
  3. Iklan Toko Sepatu Virgo dan Miko Fashion. Suara Merdeka, 30 Maret 1990.
  4. Website resmi Plasa Simpang Lima. (arsip)
  5. Faisal Affan (2017). “Hotel Horison Semarang Tinggal Kenangan, Kini Resmi Berubah Nama Grand Arkenso“. Tribun Jateng, 20 November 2017. Diakses 3 Januari 2020. (arsip)
  6. Eka Yulianti Fajlin (2019). “Masa Kontrak Plasa Simpanglima Semarang Habis, Ini Rencana Pemkot Semarang“. Tribun Jateng, 22 Maret 2019. Diakses 3 Januari 2020. (arsip: 1, 2, 3, 4)
  7. “Wakil Ketua DPRD Kodya: Wujudkan Janji Memberi Fasilitas PKL di Lantai I Plasa Simpanglima.” Suara Merdeka, 31 Maret 1990, hal. 2
  8. “Hari Ini ‘Matahari’ Diresmikan, Adu Janji Dimulai.” Suara Merdeka, 31 Maret 1990, hal. 2
  9. Halaman resmi Hotel Grand Arkenso, diakses 11 Juli 2023
  10. “Gedung Serba Guna di Simpanglima, dibangun berlantai tujuh dengan dana Rp. 17 milyar.” Suara Merdeka, 13 Februari 1988 hal. 6
  11. “Kemampuan Pegel ikut berpartisipasi disangsikan.” Suara Merdeka, 19 Oktober 1988, hal. 6
  12. “Walikota: “Simpang Lima Plaza” selesai 2 tahun.” Suara Merdeka, 2 November 1988, hal. 6
  13. “Simpang Lima Plaza” nantinya bebas dari papan reklame.” Suara Merdeka, 6 November 1988, hal. 6
  14. “Kawasan yang tak henti bersolek.” Suara Merdeka, 18 Oktober 1988, hal. 1
  15. “Wajah “Pelataran Serba Ada Simpang Lima”.” Suara Merdeka, 15 November 1988, hal. 1

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *