Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Bertempat di Jalan Pemuda di Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, pusat perbelanjaan Paragon City adalah salah satu pusat perbelanjaan kelas menengah ke atas lengkap dengan hotelnya yang dikelola dan dimiliki oleh Grup Pollux, sebagai salah satu proyek properti perdana taipan tekstil lokal Nico Po dari Golden Flower Group. Pusat belanja ini merupakan pesaing dari Mal Ciputra, Tentrem, DP Mall dan Queen City yang sedang membangun perluasannya.

Paragon City dibangun oleh Wijaya Karya mulai di bulan Juni 2008 hingga selesai keseluruhan sekitar Januari 2012, dengan dibukanya hotel Crowne Plaza Semarang. Biaya pembangunan kawasan tersebut, per 2009, dilaporkan mencapai Rp. 500 milyar (setara Rp. 825 milyar nilai 2021).

Paragon City
Si raksasa Jalan Pemuda yang merefleksikan akar dari pemilik Paragon Mall. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Arsitektur dan informasi tenant

Pusat perbelanjaan Paragon City

Paragon City
Foto oleh mimin SGPC

Dirancang oleh tim arsitek dari Spark Architects bersama dengan PTI Indonesia (tangan panjang Peddle Thorp), Paragon City memiliki total lantai 100 ribu meter persegi dan 13 tingkat, terbagi menjadi 5 lantai (33 ribu meter persegi) hotel dan 8 lantai (67 ribu meter persegi) pusat perbelanjaan berikut parkir. Secara desain, eksterior pusat perbelanjaan bergaya deconstructivism ini terlihat mewah dan segar, dipadu dengan bentuk lipatan di kulit bangunannya. Menurut pihak Spark di halaman resminya, penampilan tersebut merefleksikan akar industri tekstil Golden Flower.

Interior Paragon City juga senada dengan eksteriornya, berkesan mewah dengan poles marmer, penggunaan lampu berwarna sedikit kuning dan ornamen modern. Pilihan penghuni pusat perbelanjaan Paragon City juga menegaskan kesan mewah tersebut, terutama tenant-tenant merk ternama di lantai terbawah (1 dan 2, standar SGPC ground floor adalah lantai 1). Pusat perbelanjaan ini memiliki atap yang dirancang memberi masuk cahaya matahari, menghemat biaya pencahayaan. Atap berketinggian 48 meter tersebut adalah yang tertinggi di Indonesia saat itu.

Sebenarnya, konsep ini bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia, karena empat dekade sebelumnya konsep sejenis pernah dicobakan di Plaza Glodok Jakarta. Karena habis terbakar lebih dari 30 tahun lalu, menguaplah konsep itu dari permukaan. Tenant-tenant kunci yang menghiasi pusat perbelanjaan Paragon adalah Matahari Department Store, Hypermart hingga Bioskop XXI.

Hotel PO/Crowne Plaza Semarang (2012-18)

Di atas pusat perbelanjaan Paragon, berdiri Hotel PO (kemungkinan dinamai setelah Nico Po) (Agoda/Booking) yang memiliki 270 kamar dan ballroom besar yang menampung 2000 orang, yang tersebar di kelima lantai gedung hotel. Dibuka sebagai Crowne Plaza Semarang mulai Januari 2012, inilah Crowne Plaza kedua di Indonesia selama enam tahun. Desain eksteriornya dirancang kontras dengan bagian pusat perbelanjaannya yang dilapis warna terang, yaitu lapis kaca dan aluminium berwarna hitam.

Sejak 31 Mei 2018, Crowne Plaza Semarang berganti nama menjadi Hotel PO.

Tidak hanya Hotel PO, ada beberapa hotel-hotel dekat Paragon City yang bisa anda pesan di Booking dot com

Data dan fakta

AlamatJalan Pemuda No. 118 Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah
ArsitekSpark Architects (desain)
PTI Indonesia (architect of record)
PemborongWijaya Karya
Lama pembangunanJuni 2008 – Januari 2012
Dibuka (pusat perbelanjaan)22 April 2010
Dibuka (hotel)Januari 2012
Jumlah lantai13 lantai
2 basement
Tinggi gedung (asumsi)~65 meter
Jumlah kamar (hotel)270
Biaya pembangunanRp. 500 milyar (2009)
Rp. 825 milyar (inflasi 2021)
Referensi: Spark Architects; Suara Merdeka 3/8/2009; Beton Konstruksi Wijaksana

Referensi

  1. Halaman resmi Spark Architects, diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  2. Halaman resmi Paragon City Semarang, diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  3. Halaman resmi PTI Architects, diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  4. Halaman resmi Pollux Investasi, diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  5. Paragon City, Pertaruhan Nama Besar Po“. Blog pribadi Hilda Alexander, 21 Desember 2007. Diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  6. Haris Effendi (2018). “Crowne Plaza Berubah Jadi Hotel PO, Pelayanan Tetap Prima”. Metro Jateng, 4 Juni 2018. Diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  7. djo (2010). “Mal dengan Skylight Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka di Semarang“. Detikcom, 22 April 2010. Diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  8. Rilis pers (2012). “IHG Announces Opening of Crowne Plaza Semarang” (IHG umumkan pembukaan Crowne Plaza Semarang). Intercontinental Hotels Group, 19 Januari 2012. Diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  9. Herpin Dewanto Putro (2010). “Mal Paragon Dibuka, Persaingan Mal di Semarang Makin Ketat“. KOMPAScom, 23 April 2010, diakses 4 Mei 2021 (arsip)
  10. H22-59 (2009). “Pembangunan Mal Paragon Telan Rp. 500 Milyar“. Suara Merdeka (?), 3 Agustus 2009. Diakses via Skyscrapercity pada 4 Mei 2021.
  11. Halaman resmi Beton Konstruksi Wijaksana, diakses 4 Mei 2021 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *