Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Salah satu gedung penting yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, yang tergolong paling menonjol adalah Mal Galeria Yogyakarta, tepatnya di pojok Jalan Jend. Sudirman dengan Jalan Samirono. Mall berlantai empat ini dirancang oleh Samuel A. Budiono (ini karya keduanya yang kejaring SGPC), dibangun oleh PT Duta Graha dan dikelola oleh perusahaan bernama PT Sawokembar Galeria.

Mal Galeria Yogyakarta
Mall kedua di Yogyakarta. Foto oleh mimin SGPC

Mal Galeria Yogyakarta memecah kepadatan Malioboro

Sejarah dari pusat belanja yang konon berdiri di atas bekas sebuah gereja era kolonial Belanda ini dimulai pada bulan Februari tahun 1994. Saat itu, harian BERNAS menerima kabar dari pihak marketing pusat perbelanjaan ini bahwa pembangunannya sudah dimulai dan 75 persen dari ruang pertokoan yang disediakan sudah dipesan. Konon, demi memberi ruang lebih banyak bagi pengusaha lokal, marketing sengaja mempromosikan tokonya secara mulut-ke-mulut.

Di bulan September 1994, konstruksi mencapai 50 persen, dan delapan puluh persen ruang toko sudah dipesan, meningkat menjadi 82% per 20 September 1994. Sementara itu, Mall Galleria mulai memperkenalkan diri kepada pengusaha lokal dan masyarakat umum pada 17 September, yang menjadi faktor meningkatnya jumlah pemesanan ruangan toko. Pihak pengembang secara resmi mengumumkan besaran biaya investasi mall dengan luas lantai kasar 27.600 meter persegi itu mencapai Rp. 40 milyar (1994).

Mall Galeria Yogyakarta dalam pembangunan, Yogya tempo dulu 1994
Mall Galleria dalam masa pembangunan
BERNAS, 14 September 1994

Laporan BERNAS pada Agustus 1995 mencatat bahwa progres konstruksi mall ini sudah mencapai 90 persen dan siap grand opening pada November 1995. Sebagai pusat belanja kedua di Yogyakarta setelah Plaza Malioboro, mall ini di awal kehadirannya juga menyasar kalangan menengah ke atas, tetapi berhasil menggaet pengusaha lokal seperti Mirota Bakery, toko jam Mahkota, Beverly Elektronik dan Perfect Computer.


Iklan

Sementara mall ini juga menggaet merk besar seperti Galleria (milik Matahari), KFC, Texas Fried Chicken (Church’s Chicken), Toko Gunung Agung dan merk-merk top lainnya. Mal Galleria mulai beroperasi pada 18 November 1995, sesuai jadwal dengan dibukanya Galleria yang kelima se-Indonesia, dengan animo masyarakat yang cukup besar hingga parkirannya meluber keluar Jalan Jenderal Sudirman dan Samirono.

Sementara grand opening alias peresmian mall ini terjadi tiga minggu setelah operasionalnya pada 8 Desember 1995, dengan 80 persen penghuni mall mulai menggelar dagangannya. Peresmian dilakukan oleh Gubernur DIY Paku Alam VIII dan Sultan Hamengkubuwono X, serta diiringi dengan pagelaran wayang. Dalam peresmian mall ini, Gubernur DIY mengharapkan kontribusi Mall Galleria dalam penyediaan sarana bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri, sementara Sultan mengharapkan pusat belanja ini dalam pemerataan sumbu ekonomi yang saling berubah antara Jalan Urip Sumoharjo (ex. Jalan Solo) dan Jalan Malioboro.

Dengan dinamika sosial ekonomi Indonesia yang berubah, berubah pula komposisi tenantnya. Sayangnya, kebanyakan tenant saat ini adalah produk-produk dari Jakarta seperti Skechers, The Athlete’s Foot, Planet Sport, Mr. DIY, hingga BreadTalk dan Kopi Kenangan. Tenant utamanya sudah ganti nama menjadi Matahari dan menempati sedikit ruangan dibanding saat pertama hadir (4 lantai di tahun 1995 vs. 1 lantai sekarang), sementara produk asli Yogyakarta yang ada disini hanya Batik Semar.

Betulkah Mal Galeria Yogya tidak termakan zaman?

Secara arsitektur, mall rancangan Samuel A. Budiono, saat itu bersama dengan tim Kiat Karsindo Consultant, ini terlihat biasa-biasa saja di mata beberapa orang yang tidak paham arsitektur, namun tim penulis dari Ikatan Arsitek Indonesia yang meliput profil mall ini bisa mengartikan rancangan mall ini semau mereka sendiri. Berikut penjelasan versi IAI yang SGPC ringkas agar mudah dibaca orang bukan arsitek.

Secara garis besar, rancangan mall ini muncul karena Yogyakarta dikenal dengan bangunan era Belanda dan keraton yang gayanya tradisional. Salah satu bagian paling menonjol dari Mal Galeria adalah menaranya yang “menjulang” di pojok Jalan Sudirman dan Samirono. Selain itu, di dalam anda bisa menemukan kaca atrium bergaris alias strip skylight yang membantu menerangi interior mal secara alamiah sekaligus meredam panas matahari masuk isi mal. Di atrium mal sendiri anda bisa menikmati lift panoramik yang dihiasi air mancur. Plaza Malioboro nggak punya itu.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaGalleria Yogyakarta
AlamatJalan Jenderal Sudirman No. 99-101 Gondokusuman, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
ArsitekSamuel A. Budiono (Kiat Karsindo Consultant, arsitektur)
PemborongDuta Graha Indah
Lama pembangunanFebruari 1994 – November 1995
Diresmikan8 Desember 1995
Jumlah lantai4 lantai
2 basement
Biaya pembangunanRp. 40 milyar (1994)
Rp. 394,3 milyar (inflasi 2023)

Referensi

  1. Budi A. Sukada; Bambang Sutrisno (2003). “Karya Arsitek Indonesia”. Jakarta: Pustaka Rumahkebun. Halaman 126-129
  2. ans (1994). “Galleria Yogyakarta – The Shopping Mall: Satu Lagi Pusat Belanja Modern Dibangun di Yogya.” Harian Berita Nasional (Bernas), 28 Februari 1994, hal. 1 dan 11
  3. ans (1994). “Pembangunan Galleria Yogyakarta Selesai 50 Persen: 80 Persen Kapling Sudah Disewa.” Harian Berita Nasional (Bernas), 14 September 1994, hal. 5
  4. ans (1994) “Kota Yogya Memerlukan Pusat Bisnis Terpadu.” Harian Berita Nasional (Bernas), 19 September 1994, hal. 5
  5. ans (1994). “Tinggal 18 Persen, Outlet di Galleria yang belum dipesan.” Harian Berita Nasional (Bernas), 21 September 1994, hal. 5
  6. Iklan Launching Akbar Galleria Mall. Harian Berita Nasional (Bernas), 24 September 1994, hal. 3
  7. ans (1995). “Galleria Selesai 90 Persen, Grand Opening Oktober 1995.” Harian Berita Nasional (Bernas), 2 Agustus 1995, hal. 5
  8. ans (1995). “Penyewa Yakin, di Galleria Bisnisnya Lebih Prospektif.” Harian Berita Nasional (Bernas), 3 Agustus 1995, hal. 5
  9. ans (1995). “Galeria Mall Untuk Perbesar Peredaran Uang di Yogya, Grand Opening 8 Desember.” Harian Berita Nasional (Bernas), 5 Desember 1995, hal. 5
  10. ans (1995). “Matahari Buka Galeria di Yogya.” Harian Berita Nasional (Bernas), 7 Oktober 1995, hal. 5
  11. dhi (1995). “Mahkota, Pusat Jam Eksklusif Hadir di Galeria Mal Yogya.” Harian Berita Nasional (Bernas), 9 Desember 1995, hal. 5
  12. dhi; ans (1995). “Galeria Yogya Grand Opening, Buka Peluang bagi Desainer Lokal.” Harian Berita Nasional (Bernas), 9 Desember 1995, hal. 5
  13. ans (1995). “Galeria Soft Opening 18 November.” Harian Berita Nasional (Bernas), 16 November 1995, hal. 5
  14. hjl (1995). “KFC Buka Outlet di Galeria Mall.” Harian Berita Nasional (Bernas), 20 November 1995, hal. 5
  15. ans (1995). “Situasi Galeria Mall Setelah 4 Hari Beroperasi, Outlet Raih Penjualan Lumayan.” Harian Berita Nasional (Bernas), 22 November 1995, hal. 5
  16. fie (1995). “Sri Sultan X: Galeria Ringankan Beban Malioboro.” Kedaulatan Rakyat, 9 Desember 1995 hal. 2
  17. Iklan sepatu Daimaru & Crisia. Harian Berita Nasional (Bernas), 9 Desember 1995, hal. 2
  18. Halaman resmi Mal Galeria Yogyakarta, diakses 2 Desember 2022 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *