Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Lagi-lagi mimin SGPC kesulitan menentukan judul artikel yang pas buat superblok milik Sahid kali ini. Sahid Raya adalah sebuah superblok yang berdiri di jalan sempit bernama Babarsari di Kecamatan Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, namun secara informal menjadi bagian dari Kota Yogyakarta. Kompleks ini menggabungkan fungsi mal, apartemen dan hotel dalam satu kesatuan.

Sahid Jaya Hotel
Dari flyover. SGPC sudah usahakan. Foto oleh mimin SGPC

Sejarah Sahid Raya awalnya merupakan sebuah motel bernama Koba Motel milik seorang pengusaha pariwisata murni benama Sianipar, didanai kredit dari Bank Bumi Daya. Namun, pembangunan motel tersebut macet sehingga BUMN bank tersebut mencari debitur yang sanggup meneruskan proyek Koba Motel. Sukamdani Sahid Gitosardjono, yang sempat kredit di BBD untuk membangun hotelnya di Jakarta, menjadi juru selamatnya dengan membeli kepemilikan hotel tersebut dari Sianipar.

Pembangunan dilanjutkan, diubah konsepnya dari motel menjadi cottage dan akhirnya bisa diresmikan sebagai Sahid Garden Hotel pada 14 April 1981, menjadikannya hotel keempat Sahid setelah di Banjarsari-Surakarta, Jakarta Pusat dan Pasar Kliwon-Surakarta (Kusuma Sahid). Saat dibuka, hotel tersebut menyediakan 64 kamar hotel yang dibagi ke dua kategori yaitu 1 kamar dan 2 kamar tidur. Nah, sejak tahun ketiga operasional inilah komponen tertua dari Sahid Raya alias J-Walk ini lahir.


Iklan

Sebuah gedung perluasan ala Asia: Ekstensi Sahid Garden Hotel (1985-1986)

Hotel Sahid Garden Yogyakarta 1986. Jogjakarta tempo dulu 1980an
Gedung perluasan Sahid Yogyakarta, 1986. Foto oleh Majalah Konstruksi (No. 101, Agustus 1986)

Pada tahun 1984, pihak Sahid measa bahwa 64 kamar hotel berkonsep cottage tersebut tak cukup, karena dengan jumlah kamar yang terlalu sedikit, Sahid Garden Hotel tidak mampu menampung tamu yang datang secara rombongan (tour group) sehingga direncanakan sebuah perluasan hotel berlantai delapan yang menampung lebih banyak kamar hotel. Proyek ini dirancang oleh tim arsitek dari New Sahid Builders (afiliasi Sahid) dengan Ir. Poernomo Ismadi sebagai penanggung jawab, dan pelaksananya adalah Ir. Ali Soerono sementara tulangannya dilakukan oleh PT Limaef.

Hotel Sahid Garden Yogyakarta 1985. Jogjakarta tempo dulu 1980an
Saat dibangun, sekitar akhir 1985. Foto oleh Majalah Konstruksi (No. 101, Agustus 1986)

Secara konsep desain, di luar tujuan menambah kamar, pihak Sahid diwakili oleh Poernomo, secara diplomatis mengatakan kepada awak jurnalis Majalah Konstruksi bahwa perancangan ini semata memenuhi kebutuhan tamu-tamu dari Asia yang cenderung lebih suka yang bertingkat, dibanding tamu dari negara Barat yang menyukai suasana lingkungan di pagi hari. Penerapan arsitektur tradisional dari gedung ini memang sangat terbatas dibanding versi cottage-nya, maka mereka hanya menerapkan atap joglo serta memainkan bentuk gedung saja.

Konstruksi perluasan hotel berlantai delapan ini dilakukan oleh Total Bangun Persada, dimulai Februari 1985 hingga selesai dibangun pada Maret 1986. Soft opening hotel tersebut dimulai pada 1 Juni 1986. Gedung perluasan senilai Rp. 5,87 milyar (1986) (Versi Majalah Konstruksi. Harian Kedaulatan Rakyat (8/7/1986) menyebutkan biaya konstruksi mencapai Rp. 5,4 milyar – atau setara Rp. 93 milyar nilai 2023.) belum termasuk biaya renovasi cottage senilai 1,5 milyar rupiah (setara Rp. 25,8 milyar nilai 2023) itu akhirnya diresmikan oleh Menteri Pariwisata Postel Achmad Tahir dan Paku Alam VIII pada tanggal 8 Juli 1986, dan secara resmi menambah kamar hotel Sahid Garden Hotel menjadi 145 buah. Dalam sambutannya, Menparpostel mengritik promosi pariwisata Indonesia yang berkesan “kurang bersih, kurang indah dan kurang ramah.”

Sebelum transformasi di tahun 2012, hotel ini menyediakan 120 kamar yang dibagi ke dalam enam kategori, yaitu 80 tipe business, 22 kamar cottage, 8 kamar superior suite, 8 kamar business suite, 1 kamar cottage suite dan 1 Sahid Suite.


Iklan

Transformasi menjadi sebuah superblok: Sahid J-Walk dan Sahid Raya Hotel Yogyakarta (2013-2016)

Sahid Jogya Walk
Sahid J-Walk yang kalah saing. Foto oleh mimin SGPC

Sukses men-transformasi-kan Sahid Beach Hotel di Bali menjadi sebuah pusat belanja dan hotel bernama Beachwalk membuat pihak Sahid ingin mengulang sukses tersebut di Kota Pelajar. Tidak seperti Beachwalk yang merupakan kerjasama perusahaan perhotelan tersebut dengan Indonesia Paradise Property dan Bimantara Citra (iya, Bimantara masih ada tapi tidak sebesar era Orde Baru), proyek ini murni milik Sahid.

Proyek yang diberi nama Sahid Yogya Lifestyle City menggantikan keberadaan cottage yang berdiri di lahan Sahid Raya Hotel yang sudah berdiri selama 30 tahun. Ia terdiri dari sebuah pusat belanja berlantai 4, balai sidang yang lebih luas dan dua blok kondotel yang menyediakan 543 unit hunian. Keseluruhan luas lantai adalah 87 ribu meter persegi. Superblok perluasan ini dirancang oleh tim arsitek dari Antono Sally & Rekan.

Pembangunan superblok dengan biaya investasi Rp 572 miliar (versi KOMPAS) secara simbolis dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Paku Alam IX (dalam kapasitas sebagai Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta) pada 8 Juli 2012, namun konstruksinya, dilaksanakan oleh Nusa Konstruksi Enjiniring baru dimulai setahun setelah peletakan batu, yaitu Oktober 2013. Pembangunannya sendiri memang berjalan lancar, tutup atap tahap pertama (bioskop mal) pada bulan April 2014, tahap kedua pada bulan Juli 2014 dan terakhir, yaitu tutup atap apartemen dan kondotel pada Maret 2015.

Operasional malnya sendiri, dibawah nama Sahid J-Walk, dimulai sejak 12 Desember 2015, dengan 60 persen ruangan ritel dari 27 ribu m2 yang terisi, dan resmi dibuka oleh Menteri Pemuda & Olahraga Imam Nahrawi pada 14 Maret 2016. Sementara pembangunan kondotel, apartemen dan renovasi eks menara Sahid Garden Hotel berakhir sekitar 2017 dan bersamaan dengan itu, Hotel Sahid Raya pun naik kelas menjadi bintang lima dan berganti nama menjadi Sahid Jaya Hotel & Convention. Tapi dalam realitanya di papan promosi nama Sahid Raya masih abadi ketimbang nama yang dicomot dari kakaknya di pusat ibukota negara Indonesia.


Iklan

Profil mal dan hotel

Sahid Raya Yogya Convention
Pintu balai sidang Sahid Jaya Yogyakarta. Foto oleh mimin SGPC

Hotel Sahid Raya Yogyakarta menyediakan, saat artikel ini dibuat per halaman resmi, 318 kamar yang dibagi ke dalam tujuh tipe kamar, yaitu deluxe (twin, king, heritage), suite (junior dan family), executive dan presidential suite, yang kemungkinan menempati baik gedung lama maupun condotel yang dibangun di tahun 2017.

Selain hotel, Sahid Raya awalnya menyediakan 543 unit hunian yang dibagi ke dalam enam tipe: studio, 1 dan 2 kamar tidur untuk apartemen serta tipe superior, junior dan executive, menghuni dua menara apartemen berlantai 10 dan desainnya biasa-biasa saja. Namun, belum ditemukan data alokasi kamar hotel dan apartemen sebenarnya (dan hanya ini saja yang SGPC bisa catat dari pelbagai sumber).

Sementara gedung “podium” dari proyek Sahid Raya adalah Sahid J-Walk, memadukan mall dan balai sidang. Pihak Sahid mengatakan bahwa perancangannya ramah lingkungan, berdasarkan stereotipe bahwa sisi terpanjang bangunannya selalu hadap utara-selatan, dan memanfaatkan adanya sirkulasi udara dari alam serta pemakaian ulang air limbah dan air hujan. Ya itu saja yang ada. Selain sebagai tempat belanja, J-Walk juga menampung grand ballroom bernama Indraprasta yang menampung 2000 orang dengan luas mencapai 1.500 m2 dan sepuluh ruang rapat yang nama-namanya sarat dengan epos dan nuansa Jawa.

Tenant kunci pusat belanja Sahid J-Walk hanya bioskop CGV, karaoke Inul Vizta dan kantor pengembang “back end” game AccelByte. Beredar informasi bahwa J-Walk kini berfungsi lebih mirip sebuah gedung perkantoran dengan banyaknya perusahaan-perusahaan teknologi yang menempatkan operasinya di gedung ini.


Iklan

Data dan fakta

Hotel Sahid Garden (gedung lama)

AlamatJalan Babarsari No. 2 Tambak Bayan, Depok, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta
ArsitekIr. Poernomo Ismadi (New Sahid Builders, arsitektur)
PT Limaef (struktur)
PemborongTotal Bangun Persada
Lama pembangunanFebruari 1985 – Maret 1986
Diresmikan8 Juli 1986
Jumlah lantai8 lantai
Jumlah kamar (1986-2016)81
Biaya pembangunanRp. 5,87 milyar (1986)
Rp. 104,5 milyar (inflasi 2022)

Condotel dan Apartemen Sahid Raya (gedung baru + mall)

AlamatJalan Babarsari No. 2 Tambak Bayan, Depok, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta
ArsitekAntono Sally & Rekan
PemborongNusa Konstruksi Enjiniring
Lama pembangunanOktober 2013 – 2017
Diresmikan (mall)14 Maret 2016
Jumlah lantai10 lantai
Jumlah kamar (saat dibangun)543
Biaya pembangunanRp. 572 milyar (2016)
Rp. 694 milyar (inflasi 2022)

Referensi

Media independen

  1. “Perluasan Sahid Garden Hotel: Memikat para turis, melalui tinggi-rendahnya bangunan.” Majalah Konstruksi No. 101, Agustus 1986, hal. 46-51
  2. ila/hes (2012). “Manfaatkan Sirkulasi Udara“. Radar Jogja, 20 September 2012. Diarsip 14 Mei 2013
  3. Victor Mahrizal (2014). “Sahid Yogya Lifestyle City Topping Off Tahap II.” Tribun Yogyakarta, 9 Juli 2014, diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  4. Namira Daufina (2014). “Sahid Property Kembangkan Jogja Lifestyle City.” KONTAN, 31 Oktober 2014. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  5. Namira Daufina (2014). “Sahid mulai fokus garap proyek apartemen.” KONTAN, 23 November 2014. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  6. Hilda B. Alexander (2016). “Sahid J-Walk Beroperasi Penuh Jelang Lebaran 2016.” KOMPAScom, 17 Mei 2016. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  7. Tomi (2016). “Menpora Resmikan Sahid Jogja Lifestyle City.” Kedaulatan Rakyat, 14 Maret 2016. Diarsip 19 Maret 2016
  8. “Tanggal 8 Juli Mendatang: Menparpostel Resmikan Sahid Garden Hotel.” Kedaulatan Rakyat, 4 Maret 1986
  9. “Pagi ini diresmikan, Sahid Garden Hotel siap semarakkan Kota Yogya.” Kedaulatan Rakyat, 8 Juli 1986
  10. “Menparpostel Achmad Tahir: Produksi Wisata Indonesia berkesan kurang ramah.” Kedaulatan Rakyat, 9 Juli 1986

Media afiliasi Sahid (Bisnis Indonesia, Solopos dan Harian Jogja)

  1. Sukamdani Sahid Gitosardjono (1993). “Sukamdani Sahid Gitosardjono: Wirausaha Mengabdi Pembangunan.” Jakarta: CV. Masagung. Halaman 216-217
  2. Musa Hubeis; Budiarto Subroto; Ahmad Djauhar et. al. (2013). “60 Tahun Sahid Group, Mengabdi Untuk Negeri.” Jakarta; Pustaka Bisnis Indonesia. Halaman 486-487
  3. Sahid Group Investasikan Rp. 450 milyar“. Harian Jogja via Bisniscom, 8 Juli 2012. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip) +”Sahid Group Bangun Jogja Lifestyle City.” Harian Jogja via Solopos, 8 Juli 2012. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  4. Aziz Abdul Munif (2012). “Paku Alam IX Letakkan Batu Pertama Sahid Jogja Lifestyle City.” Solopos, 8 Juli 2012. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  5. Joko Nugroho (2014). “Sahid Property Topping Off Yogya Lifestyle City.” Harian Jogja, 25 April 2014. Diarsip 20 Agustus 2014
  6. Pamuji Tri Nastiti (2014). “Sahid J-Walk Mall Beroperasi Akhir 2014.” Bisniscom, 25 April 2014. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  7. Pamuji Tri Nastiti (2014). “Soft Opening, Sahid Jogja Walk Usung Konsep Ramah Lingkungan.” Bisniscom, 12 Maret 2016. Diakses 15 Oktober 2022 (arsip)
  8. Kusnul Isti Qomah (2016). “Sahid Raya Bertransformasi Menjadi Sahid Jaya Yogyakarta Hotel & Convention.” Harian Jogja, 20 Mei 2016. Diakses 16 Oktober 2022 (arsip)
  9. Bernadheta Dian Saraswati (2017). “Selamat, Hotel Sahid Jaya Jadi Bintang Lima.” Solopos, 10 November 2017. Diakses 16 Oktober 2022 (arsip)

Lain-lain

  1. Halaman resmi Sahid Hotels:
    1. Halaman resmi Sahid Hotels, Januari 2011, diarsip 31 Januari 2011
    2. Halaman resmi Sahid Raya Yogyakarta, April 2011, diarsip 21 April 2011
    3. Halaman resmi Sahid Raya Yogyakarta, diakses 16 Oktober 2022 (arsip)
  2. Halaman resmi Sahid Yogya Lifestyle Centre, diarsip 12 Maret 2014
  3. Portfolio Antono Sally & Rekan di Facebook, diakses 16 Oktober 2022
  4. Video tutup atap Sahid Condotel, diakses 16 Oktober 2022

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *