Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Setelah sebulan lebih, SGPC kembali ke pusat-pusat belanja modern di Parijs van Java. Di jantung kawasan dagang Jalan Kepatihan dan Dalem Kaum yang relatif bebas mobil, berdiri pusat belanja megah bernama King’s Shopping Centre, yang kini dalam inkarnasi ketiganya terdiri dari sebuah gedung kosong (rencananya akan menjadi hotel) berlantai 8 dan pusat belanja berlantai 7 dan 2 basemen di bawahnya. Jalan sejarahnya bisa dirunut ke tahun 1980an dan punya sejarah menyesakkan terkait kebakaran, yang terjadi dua kali seperti Glodok Plaza di Jakarta.


Iklan

Dibangun empat tahap (1972-1989)

King’s Shopping Centre dibangun dalam empat tahap, dari tahun 1972 hingga 1984. Tetapi, catatan terlama yang SGPC bisa dapatkan saat ini diawali dari bulan Juni 1983, saat konstruksi tahap terakhir KSC mendekati penyelesaian dan sebagian kios-kiosnya sudah ditempati, ini artinya Kings buka enam bulan lebih awal dari Parahyangan Plaza. Sayangnya, tidak ada catatan arsitek dan kontraktor gedung ini.

Untuk memperkenalkan perluasan dan peresmian perluasan pusat belanja baru tersebut, pengelola mengadakan acara-acara peragaan busana dan penjualan toko, mulai 29 Juni hingga 9 Juli 1983. Konstruksi perluasannya sudah berjalan sejak 1982.

Dalam konstruksi tahap akhir yang sepertinya berlangsung bertahap juga, pada tanggal 24 Juli 1983, tiga orang meninggal dunia dan empat terluka setelah atap besi sepanjang 50 meter dan berat berton-ton yang sedang dipasang ambruk dari lantai lima. Besi yang jatuh tersebut direncanakan untuk struktur bioskop Kings dan Queen.

Baru pada 1985 penghuni kunci KSC memulai operasional dan pembukaannya bersamaan dengan Palaguna Nusantara dan Asia-Afrika Plaza yang lebih populer. Department store Nikko (tidak ada kaitannya dengah hotel) contohnya di lantai 2, yang mulai menggelar dagangannya pada 31 Mei 1985 dan King’s Supermarket di lantai 3 lima hari sebelumnya (26 Mei). Selain Nikko Department Store dan Supermarket King’s, terdapat tiga bioskop yaitu Queen, Kings dan Galaxy, taman bermain King’s Fun World, restoran Queen Fast Food dan Galaxy dan ratusan aneka ragam toko-toko biasa.

Petaka HUT Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1989

Sayangnya, King’s Shopping Centre generasi pertama habis dilalap si jago merah pada dinihari HUT Kemerdekaan Indonesia tahun 1989. Kebakaran tersebut menghanguskan keseluruhan 6 lantai mall bahkan menjalar ke bangunan-bangunan di sekitarnya, seperti Pasar Jopankar, rumah-rumah warga dan sebuah toko tekstil di timur pusat belanja tersebut. Karena kejadiannya dimulai sejak tengah malam, tidak ada korban nyawa, tetapi kerugian materiil yang dihasilkan sangat besar, membakar kendaraan bermotor di lantai dasar, barang-barang dagangan dan menyebabkan ribuan pegawai dari sekitar 700 kios dan toko-toko (36 di Jopankar dan k/l 650 di King’s) sementara tidak bisa bekerja.

Kebakaran diperkirakan bermula dari rentetan ledakan tabung gas di Queen Fast Food lantai 3 pada dinihari dan menyebar cepat ke segala penjuru bangunan, dan bahkan menjalar ke toko-toko terdekat dan Pasar Jopankar karena faktor kuatnya hembusan angin dan banyaknya bahan dagangan dan material bangunan mudah terbakar yang ada di King’s Shopping Centre. Truk damkar dari beberapa instansi, dari Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Bandar Udara Husein Sastranegara dan Industri Pesawat Terbang Nurtanio, dikerahkan untuk memadamkan api hingga sekitar jam 6 sore. Kebakaran tersebut disebut yang tersulit diantara rangkaian kebakaran yang melanda Jalan Dalem Kaum Bandung di tahun 1989.

Tidak tercatat korban luka maupun meninggal kebakaran hebat tersebut, tetapi 200-an orang yang sedang menonton film di bioskop Galaxy saat ledakan gas itu terjadi, serta tiga karyawan yang berjaga-jaga di restoran Galaxy, berhasil dievakuasi. Kerugiannya ditaksir mencapai milyaran rupiah tahun 1989. Kejadian ini membuka kotak pandora di balik masih rendahnya mitigasi kebakaran bangunan di Indonesia secara nasional, tak hanya di Jakarta. Pemkot Bandung sendiri juga mengakui bahwa fasilitas kendaraan pemadam kebakaran yang kurang memadai, serta menyayangkan pengelolaan gedung yang kurang baik, terutama dalam segi keamanan kebakaran seperti kesediaan satpam menggunakan fasilitas hidran dan sprinkler. Selain itu, dampak ekonominya cukup besar seperti lumpuhnya pergerakan aktivitas Jalan Kapatihan dan Dalem Kaum yang saat itu sangat bergantung pada keberadaan King’s


Iklan

Phoenix berwujud ulat (1992-2014)

King's Shopping Centre generasi kedua
Jembatan peghubung King’s Shopping Centre, 2011 dengan gedung parkir. Foto oleh aji_gh di Panoramio

Pasca-kebakaran, pemerintah Kota Bandung, pengelola mall dan pengusaha mencari cara untuk mencegah dampak kebakaran terhadap sektor ketenagakerjaan, termasuk membangun kembali King’s Shopping Centre yang hancur dilalap si jago merah. Untungnya, pihak Kings mengatakan kepada harian Pikiran Rakyat pada bulan September 1989, bahwa penelitian struktur mengindikasikan gedung tersebut bisa diperbaiki.

Di sisi lain, Pemkot Bandung memberi jalan kepada King’s untuk membuka kios darurat di lapangan parkir King’s di Jalan Kapatihan. Kios tersebut dibangun dalam waktu sebulan sejak awal September 1989; pada tanggal 15 Oktober 1989 King’s Shopping Centre mengumumkan kepada pemilik kios yang bertahan untuk bersiap berdagang kembali. Lapangan tersebut beralihperuntukkan menjadi gedung parkir berlantai 15 – tidak diketahui kapan gedungnya dibangun. Dan gedung mallnya sendiri juga minim informasi soal arsitek dan kontraktor.

King's Shopping Centre generasi kedua
King’s Shopping Centre, 2011. Foto oleh aji_gh di Panoramio)

Rekonstruksi selesai di akhir tahun 1991 dengan biaya sindikasi dari Bank Niaga, Bank Danamon dan NISP, secara struktur tak banyak berubah dari 6 tahun sebelumnya. Modernisasi tersebut disertai dengan penambahan fasilitas pemadam kebakaran terkini seperti sprinkler dan alarm, sementara penghuni King’s Shopping Centre saat dibuka terdiri dari Matahari Department Store, Toko Buku Gunung Agung, supermarket, pusat pertokoan tekstil dan taman bermain. King’s juga mempertahankan keberadaan bioskop Galaxy dan Queen yang kini menjadi lebih legendaris. Belakangan, besmennya menjadi toko makanan siap saji dan bioskop Galaxy menjadi satu-satunya yang tersisa.

Generasi kedua King’s resmi dibuka oleh Walikota Bandung H. Ateng Wahyudi, sekitar pertengahan Maret 1992. Matahari sendiri membuka operasionalnya disini pada 13 Maret 1992. Di masa jayanya, King’s terkenal sebagai pusat belanja tekstil. Bahkan taman bermainnya menjadi awal dari kehidupan roller coaster bernama si Ulil yang melegenda bagi kalangan anak-anak yang hidup di zaman Dilan ’90.

Gedung Parkir King's
Gedung parkir. Dua kali dimanfaatkan sebagai kios sementara. Foto oleh mimin SGPC

Apes, King’s terbakar lagi (23-24 Juni 2014)

Pusat Perbelanjaan King's
King’s setelah terbakar. Foto oleh mimin SGPC

Sayangnya, setelah 22 tahun beroperasi, apes pusat belanja ini terbakar lagi. Malam tanggal 23 Juni 2014, sekitar jam 23.30 WIB, korsleting listrik memantik api di lantai basement pusat belanja. Petugas keamanan berusaha untuk memadamkan kobaran si jago merah, namun gagal karena terlambat bertindak dan api terlanjur membesar. Pihak petugas mall pun memanggil Dinas Pemadam Kebakaran Bandung untuk menjinakkan api yang semakin membesar. Api sempat mereda jam 2.30 WIB keesokan harinya (24 Juni), tapi entah kenapa api membesar lagi di jam 5 pagi.

Total ada 36 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandara Husein Sastranegara (lagi) yang diterjunkan untuk menghentikan amuk api yang membesar karena banyaknya material tekstil dan bahan bangunan mudah terbakar. Walau dengan jumlah kendaraan sebanyak itu, upaya pemadamannya butuh waktu lama, karena faktor-faktor tersebut. Api baru padam sekitar tanggal 25 Juni 2014.

Kebakaran tersebut menghanguskan keseluruhan gedung dan sebagian penghubung gedung mall dengan gedung parkir. Karena terjadi di tengah malam, untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kerugian, menurut pengelola, ditaksir mencapai “puluhan milyar rupiah.”


Iklan

Aboday naikkan derajat King’s (2019-sekarang)

View this post on Instagram

A post shared by ROᑎ’Տ (@ronnie_bdg)

Akibat kebakaran tersebut, deja vu terjadi di gedung pakir Kings, yaitu menjadi tempat penampungan sementara toko-toko terdampak kebakaran Juni 2014. Sementara gedung lamanya dibongkar dan pembangunan kembalinya baru bisa dimulai sekitar 2017. Berbeda dengan 2 inkarnasi awal King’s Shopping Centre, generasi ketiga ini ada nama arsitek dan kontraktornya, yaitu Aboday Design, biro arsitek yang membidani perancangan desain Menara BNI di Pejompongan, Jakarta Pusat, dan pembangunannya diborong Mitra Konstruksi.

Berbeda dengan 2 inkarnasi awal, sekarang ada lagi penjelasan arsitektural dari gedung ini. Dari buku berjudul “Firmitas” (harusnya bernama Ketegasan atau Kekokohan, “firmitas” ini kata Inggris (firmity) yang diindonesiakan), Aboday paham betul potensi Jalan Kepatihan dan Dalem Kaum yang merupakan pusat perniagaan Parijs van Java, yaitu dengan menyediakan jalan pejalan kaki (pedestrian) di lantai dasar yang menghubungkan kedua jalan tersebut, sementara sisa 6 lantainya tetap diisi oleh pusat belanja.

Sementara itu, mall ini tetap menyediakan fasilitas bioskop (sayangnya, bukan Galaxy, Queen atau Kings, melainkan CGV yang ada di mall-mall trendy lain di seantero Nusantara), taman bermain anak (si Ulil bangkit lagi!), dan hotel, serta memperbaiki fasilitas mitigasi kebakaran (sprinkler dan hidran). Buku Firmitas mengklaim bioskop dan taman bermain sebagai yang pertama, sayangnya karena tim penulis di Aboday sepertinya tidak nanya orang Bandung dulu buat cek sejarah dan saat buku itu terbit, Setiap Gedung Punya Cerita belum menyapa dunia maya Indonesia.

Pembangunan generasi ketiga King’s rampung di tahun 2019 dan di tahun itu juga, tepatnya bulan Juli 2019, mall dengan eksterior sarat kaca dan panel aluminium berwarna kuningan dan abu-abu mulai beroperasi. Untuk generasi ketiga King’s betul-betul naik kelas, karena ditempati oleh nama-nama besar seperti ACE Hardware, Toys Kingdom, Chatime, bioskop CGV, hingga Miniso. Sementara merk-merk busana dan Istana Sepatu mendapat jatah sekitar lantai 2, 3 dan 4.

Sementara hotelnya yang akan diberi nama Hotel Citadines Kings Bandung dengan 150 kamar dan menempati 8 lantai teratas gedung King’s Shopping Centre, masih belum dibuka hingga saat Setiap Gedung Punya Cerita membuat artikel ini.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Kepatihan Regol, Bandung, Jawa Barat
Arsitek (Mark III)Aboday Design (arsitektur)
Anugrah Multi Cipta Karya (struktur)
Pemborong (Mark III)Mitra Konstruksi
Lama pembangunan/selesai dibangunsekitar 1972 – 1984 (I)
1991 (II)
2017 – 2019 (III)
Jumlah lantai (mall)6 lantai + 1 basement (I)
5 lantai + 1 basement (II)
15 lantai + 1 basement (III)
15 lantai (parkir)

Referensi

  1. Pikiran Rakyat, 26 Mei 1985, hal. 11 (iklan King’s Supermarket)
  2. “Nikko” Ikut Semarakkan Perbelanjaan di Bandung.” Pikiran Rakyat, 31 Mei 1985
  3. “Pusat Belanja Kings Habis Terbakar!” Pikiran Rakyat, 18 Agustus 1989, hal. 1
  4. “Kebakaran Pusat Belanja Kings Disengaja Karena Persaingan?” Pikiran Rakyat, 19 Agustus 1989, hal. 1
  5. “Dikemanakan Ribuan Karyawan dari King’s Setelah Pujasera itu Kamis Terbakar Habis.” Pikiran Rakyat, 21 Agustus 1989, hal. 2
  6. “10 Orang Dipanggil Polisi dalam Kasus Kebakaran King’s.” Pikiran Rakyat, 21 Agustus 1989, hal . 1
  7. “Akibat Kebakaran Besar Dini Hari y.l. Pengangguran di King’s, Walikota Cari Jalan.” Pikiran Rakyat, 23 Agustus 1989
  8. “Pusat Pertokoan Kings Tampil dengan ‘Wajah’ Baru.” Pikiran Rakyat, 25 November 1991
  9. “Grand Opening Kings Shopping Centre Pertengahan Maret Ini oleh Walikota.” Pikiran Rakyat, 10 Maret 1992
  10. Putra Prima Perdana (kontributor Bandung) (2014). “Ridwan Kamil Ungkap Kronologi Kebakaran Kings Bandung.” KOMPAScom, 24 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  11. Tri Ispranoto (2014). “Pemilik Gedung King’s Shopping Center Rugi Puluhan Milyar.” Okezone, 24 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  12. bbn/ern (2014). “25 Tahun Lalu King’s Shopping Centre Juga Pernah Terbakar.” Detikcom, 24 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  13. Budi Mulia Setiawan (2014). “Setelah 14 Jam, Api di Mal Kings Dapat Dipadamkan.” Medcom, 24 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  14. Eda Ervina (2014). “Cerita dahsyatnya kebakaran King’s Bandung.” Merdeka.com, 25 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  15. 24 Jam, Api di Kings Bandung Belum Bisa Dijinakkan Sepenuhnya.” Liputan 6 SCTV, 25 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  16. Tri Ispranoto (2014). “Si Ulil Selamat dari Kebakaran Kings Shopping Center.” Seputar Indonesia, 26 Juni 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  17. Andrian Salam Wiyono (2014). “Polisi pastikan kebakaran King’s Bandung bukan kesengajaan.” Merdeka.com, 6 Agustus 2014. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  18. Rifat Almahdi (2022). “Bernostalgia dengan Si Ulil, Mini Roller Coaster Fenomenal di Bandung.” Detikcom, 13 Maret 2022. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  19. The King’s Shopping Center kembali dengan tampilan baru.” Ngaderes.com, 4 Juli 2019. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  20. Kemal Setia Permana (2019). “Instagrammable dan Lebih Modern, Alasan Tepat Mengunjungi The Kings Shopping Centre.” Tribun Jabar, 3 Oktober 2019. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  21. purnomo (2019). “Ace The Kings Shopping Centre Dapat Sambutan Positif Masyarakat Bandung.” Obsession News, 30 April 2019. Diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  22. Ary Indra; Rafael David (2017). “Generator Ruang Urban”, dalam “Firmitas Aboday.” Jakarta: Griya Kreasi, halaman 82-86.
  23. Halaman resmi Mitra Konstruksi, diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  24. Thread Skyscrapercity, diakses 22 Agustus 2022
  25. Ascott Membangun Beberapa Properti di Asia Tenggara.” Vakansi.co, diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  26. Halaman resmi Citadines Kings Bandung, diakses 22 Agustus 2022 (arsip)
  27. “Pertokoan “King’s” Segera Direnovasi.” Pikiran Rakyat, 7 September 1989
  28. Iklan pemberitahuan dari King’s Shopping Centre. Pikiran Rakyat, 15 Oktober 1989
  29. “200 kios baru di “King Shopping Centre.” Pikiran Rakyat, 17 Juni 1983
  30. “Pekan Promosi dan Penjualan di “King Shopping Centre.” Pikiran Rakyat, 25 Juni 1983
  31. Iklan King’s Shopping Centre. Pikiran Rakyat, 25 Juni 1983
  32. “Di Lantai 5 Proyek Pertokoan “King” 3 Orang Tewas Tertimpa Rangka Besi Satu Ton” Pikiran Rakyat, 24 Juli 1983
  33. Daftar gerai Matahari per 31 Desember 2001, diarsip 3 September 2004

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *