Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Sebelum South Quarter dibangun, di lahan seluas 7 hektar berdiri sebuah perumahan bernama Pondok Klub Villa (PKV), atau diinggriskan menjadi Pondok Club Villas, sebuah perumahan yang dibangun oleh pengembang Putra Surya Perkasa melalui PT Putra Sinar Permaja.

Kompleks perumahan PKV terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama berupa rumah bandar, rumah teras dan apartemen dan tahap kedua dan ketiga hanya berupa apartemen. Lokasinya yang saat itu jauh dari pusat kota Jakarta, dekat dengan calon Jalan Lingkar Luar Jakarta dan suasananya yang hijau, PKV saat itu diklaim menjadi hunian pilihan bagi para ekspatriat yang membawa keluarganya ke Indonesia.

Keseluruhan proyek tersebut berlangsung mulai tahun 1990 hingga berakhir dengan selesainya Apartemen Pondok Klub Villa tahap III pada bulan April 1994. Keseluruhan PKV dimiliki oleh Putra Surya Perkasa hingga dijual ke pihak ketiga untuk melunasi utang-utangnya. Nilai pasarnya mencapai Rp. 125,7 milyar rupiah (Rp. 470 milyar rupiah nilai 2021) di tahun 1999.

Sayangnya, hanya PKV III yang bertahan saat ini, setelah PKV I dan II dibongkar Intiland masing-masing di tahun 2011 dan 2017 untuk selanjutnya dibangun proyek bisnis South Quarter.


Iklan

Pondok Klub Villa I dan II (1990-1992 – 2011-2017)

Maket Pondok Klub Villa, 1990
Maket PKV I. Foto oleh PT Putra Surya Perkasa untuk majalah SWAsembada, Oktober 1990

Pondok Klub Villa I mengadopsi konsep hunian untuk keluarga dengan banyak variasi unit: 49 unit rumah bandar (townhouse), 44 unit apartemen yang ditempatkan di sebuah gedung berlantai enam dan 28 unit rumah teras berlantai 3, lengkap dengan perabotannya. PKV I, yang dirancang oleh tim arsitek dari PT Paramitra Mardhika, yang juga arsitek WTC Surabaya di era yang sama, mulai dibangun tahun 1990 hingga selesai pembangunannya pada bulan Maret tahun 1991, sementara Pondok Klub Villa II dibangun mulai Juli 1991 hingga selesai dibangun di bulan Maret tahun 1992. Pengembang sempat berencana menambah ruko ke dalam proyek pengembangan Pondok Klub Villa, tetapi urung dilaksanakan.

Rumah bandar Pondok Klub Villa Jakarta, 1991
Rumah bandar PKV I, 3 Juli 1991
Foto: Majalah Konstruksi

Tidak banyak yang bisa dibahas dari desain arsitektur PKV I dan II. Desain arsitektur yang diusung lebih ke modern tropis, dengan banyak bermain atap peneduh dengan dimensi yang proporsional, sehingga baik apartemen, rumah bandar dan rumah teras memiliki penampilan yang senada.

Kos-kosan/Rumah teras Pondok Klub Villa Jakarta, 1991
Rumah teras PKV I. Alias kos-kosan ultra mewah.
Foto: Majalah Konstruksi

Secara penataan real estate, rumah bandar PKV I memiliki desain lantai split yang memberi kesan luas dan kaya pengalaman. Ruangan-ruangan selain kamar tidur dan kamar mandi tidak disekat tembok dan hanya dibedakan lantainya. Sementara rumah teras yang berlantai 3 mirip kos-kosan zaman sekarang. Lantai 1 bisa diakses langsung, tetapi lantai 2 dan 3 diakses lewat selasar di “void” tengah bangunan. Dalam bahasa sederhananya, ada tangga di bagian tengah gedung. Itu adalah kos-kosan termewah di masanya.

Apartemen PKV I lebih simpel lagi. Berbentuk siku mengelilingi sebagian kolam renang, gedung tersebut memiliki 5 lantai dengan unit ada di lantai 2 sampai 5, memiliki unit yang terdiri dari 1 dan 2 kamar tidur. Ketika kawasan tersebut mulai dimanfaatkan secara komersil, PSP mengklaim 90 persen unit yang ada sudah disewa ekspat.

Apartemen Pondok Klub Villa Jakarta, 1991
Apartemen PKV I, 3 Juli 1991.
Foto: Majalah Konstruksi

Sukses itu membuat PSP membangun Pondok Klub Villa II. yang hanya berupa 61 unit apartemen berlantai 6 yang fasilitas tersendirinya hanya berupa lapangan tenis. Per Juli 1992, catatan prospektus PSP tahun 1994 menyebut apartemen PKV II ludes terjual.

Dua komponen awal PKV tersebut, sayangnya tamat oleh geliat kebangkitan kembali real estate Indonesia. Semenjak Pondok Klub Villa dan pengelolanya dibeli Intiland di tahun 2010, kawasan tersebut digusur untuk mempersiapkan pembangunan kawasan bisnis South Quarter rancangan trio Tom Wright, Hakim Khennouchi dan Geku Kuruvilla saat mereka masih di WS Atkins. PKV I digusur pada tahun 2011 (Google Earth) untuk membangun tiga gedung perkantoran SQ, dan PKV II harus dihabisi di tahun 2017 (Google Earth) agar SQ Residences bisa dibangun.

Tambahan 17/05/2022 untuk identifikasi arsitek PKV I


Iklan

Pondok Klub Villa III (sejak 1992-1994)

Yang tersisa dari Pondok Klub Villa. Foto oleh Mata Foto

Ketika Majalah Konstruksi menjajagi Pondok Klub Villa pada tahun 1991, PSP membeberkan rencana untuk membangun tahap ketiga dari Pondok Klub Villa setelah sukses tahap I dan II, dan sedang mempertimbangkan membangun hotel di dalam kawasan itu, atau tetap di pakem sebagai hunian. Perkembangan selanjutnya menunjukkan PSP membangun hotel di Slipi, dan PKV III menjadi apartemen berlantai 9 dan 2 besmen.

Dirancang oleh Team R.E. dan Perentjana Djaja, PKV III dirancang serasi dengan kakak-kakaknya yaitu PKV I dan II, dengan pola tapak berbentuk L, menaungi 124 unit apartemen yang dipecah ke dalam dua tipe yaitu 2 dan 3 kamar tidur. Menurut majalah Properti Indonesia, setengah dari unit apartemen yang tersedia dijual dengan hak milik (strata title), dan sasaran pasarnya bergeser ke masyarakat Indonesia.

Pembangunan PKV III dilakukan oleh Decorient Indonesia dimulai pada tanggal 25 September 1992 hingga selesai di bulan April 1994, menghabiskan biaya Rp 40 milyar estimasi (1993). PKV III diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat Akbar Tandjung pada tanggal 23 Juni 1994. Sejak tahap I dan II Pondok Klub Villa disingkirkan Intiland untuk membangun South Quarter, PKV III menjadi satu-satunya bagian yang tersisa dari Pondok Klub Villa.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaPondok Club Villas
AlamatJalan R. A. Kartini Kav. 8 Cilandak, Jakarta Selatan, Jakarta
Arsitek (PKV I)Paramitra Mardhika (arsitektur)
Arsitek (PKV III)Team RE (arsitektur)
Perentjana Djaja (arsitektur dan struktur)
Pemborong (PKV III)Decorient Indonesia
Lama pembangunan (PKV I)1990 – Maret 1991
Lama pembangunan (PKV II)Juli 1991 – Maret 1992
Lama pembangunan (PKV III)September 1992 – April 1994
Dibongkar (PKV I)2012
Dibongkar (PKV II)2017
Jumlah lantai (Apartemen PKV I)5 lantai
Jumlah lantai (PKV II)6 lantai
Jumlah lantai (PKV III)9 lantai
2 basement
Jumlah unit49 bandar + 28 teras + 44 apartemen (PKV I)
61 apartemen (PKV II)
124 apartemen (PKV III)
306 (total)
Biaya pembangunan (PKV III)Rp. 40 milyar (1993)
Rp. 409 milyar (inflasi 2021)
Referensi: Majalah Konstruksi #161, #180; Properti Indonesia #6 Juli 1994; Jawa Pos 22/2/1994

Referensi

  1. Sorita Meidiana; Muchamad Zaki (1991). “Pondok Club Villas: Perumahan sewa dengan konsep baru”. Majalah Konstruksi No. 161, September 1991, hal. 88-90
  2. Saptiwi Djati Retnowati (1993). “Apartemen III Pondok Club Villas: Menyesuaikan dengan bangunan existing”. Majalah Konstruksi No. 180, April 1993, hal. 64-65
  3. Properti Indonesia No. 4, Mei 1994, halaman 88
  4. Prass. (1994). “Menpera Kunjungi Pondok Club Villas”. Majalah Properti Indonesia No. 6, Juli 1994, hal. 46-47
  5. Annual Report Intiland 2010, hal. 58, diarsip 31 Mei 2015
  6. Annual Report Intiland 2011, hal. 83, diarsip 30 Mei 2015
  7. Prospektus PT Putra Sinar Perkasa, Jawa Pos, 22 Februari 1994
  8. fey/mon (1999). “Tiga Perusahaan Tidak Kooperatif”. KOMPAS, 14 Desember 1999, hal. 15
  9. Urip Yustanto; Vera Trisnawati; Saptiwi Djati Retnowati (1990). “Info proyek.” Majalah Konstruksi No. 143, Maret 1990, hal. 54
  10. Naphtarina Mussolini; Ferry Firdaus (1992). “Membidik Minat Para Ekspatriat.” Majalah Warta Ekonomi, 9 November 1992, hal. 25-26

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *