Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Four Points by Sheraton Batam adalah hotel mewah yang berlokasi di daerah Nagoya, pusat kota Batam, Kepulauan Riau. Hotel berlantai 16 dengan 192 kamar ini memiliki sejarah “panjang” selama operasionalnya sejak dibuka Menparpostel Joop Ave pada Juli 1995; awalnya bernama Melia Panorama dari 1995 sampai 2004, berganti nama menjadi Regency Panorama dari 2005 sampai 2015, dan Allium Panorama Batam dari 2015 sampai 2019.

Four Points by Sheraton Batam, sebagai Panorama Regency, 2012
Saat masih bernama Panorama Regency, 20 Desember 2012. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Sejarah Hotel Four Points by Sheraton Batam: Dibangun dua tahap, dulunya sebuah Melia

Pembangunan hotel Panorama didorong oleh prospek Batam sebagai kawasan pariwisata dan bisnis.

Konstruksi proyek hotel milik Jodoh Ardi Mustika ini sudah dimulai sejak November 1991 dan awalnya bakal dibangun dua gedung hotel masing-masing berlantai 14 dan 8 lantai, namun hotel berlantai 8 beralih fungsi menjadi apartemen mewah. Pada tanggal 3 Mei 1993 di Gedung BRI II, sebuah kontrak pengelolaan hotel antara Melia Sol dan pemilik Jodoh Ardi Mustika ditandatangani.

Pembangunan berlangsung selama 18 bulan, dibuka operasionalnya sejak Juli 1994 dan diresmikan Menparpostel Joop Ave pada 24 Juli 1995, menghabiskan biaya USD 28 juta (1995, setara Rp 62,8 milyar). Saat dibuka, hotel ini merupakan Melia kedua di Indonesia setelah Bali Sol, bahkan nyaris bersamaan dengan hotel Purosani. Jakarta masih harus sabar sampai 1997.

Setelah pembangunan hotel berlantai 16 dengan 192 kamar selesai dan akhirnya dibuka; pembangunan kawasan Panorama berlanjut ke pusat perbelanjaan dengan 65 unit toko berlantai empat beserta apartemen yang hanya terdiri dari 26 unit, selesai dibangun pada sekitar September 1997. Keseluruhan kompleks diborong oleh Nusa Raya Cipta.

Seperti yang mimin blog katakan di pembuka tulisan ini, pada tahun 2004 kontrak pengelolaan Melia Sol dengan Jodoh Ardi Mustika habis, dan mulai 2005 hotel ini beroperasi di bawah nama Panorama Regency. 9 tahun kemudian Samali Hotels & Resort membeli Panorama Regency dan berubah nama lagi menjadi Allium Hotel, sejak 24 September 2014 setelah melalui renovasi. Tetapi kepemilikan Samali di Batam tidak bertahan lama.

Pertengahan Juni 2019, Allium Hotel Batam tiba-tiba ditutup tanpa pemberitahuan lebih lanjut. Media massa sayangnya tidak mengetahui alasan dan kapan penutupan itu terjadi, apalagi dengan keadaan pasar pariwisata Batam yang melesu. Samali Hotels & Resorts dalam rilis pers mereka mengatakan mereka menjual hotel mereka ke pihak tidak dikenal sejak September 2018. Ketua PHRI (Persatuan Hotel & Restoran Indonesia) Batam Muhammad Mansur, kepada media-media lokal Batam, menyebut hotel ini sudah dibeli Grup Mayapada. Sayangnya, klaim PHRI Batam ini perlu ditelusuri lebih lanjut, dengan ketiadaan informasi dari laman resmi Mayapada mengenai kepemilikan hotel ini, klaim PHRI Batam tersebut menjadi sangat meragukan.

Hotel tersebut direnovasi kembali dan berganti nama menjadi Hotel Four Points by Sheraton Batam, dan sudah dibuka mulai Oktober 2020.


Iklan

Hotel Four Points by Sheraton Batam juga mengincar pasar bisnis

Hotel Four Points by Sheraton Batam (Agoda/Booking) memiliki 16 lantai bangunan hotel, 10 lantai eks apartemen dan 4 lantai podium. Four Points memiliki 192 kamar, angka yang sama saat hotel ini pertama dibuka pada tahun 1995 sebagai Melia Panorama. Hotel berkelir cat putih ini menyasar pasar bisnis. Fasilitas yang diberikan di hotel ini terdiri dari rumah makan Evolution, kolam renang, balai sidang seluas 750 meter persegi dan sasana kebugaran.

Sementara apartemen yang terdiri dari 26 unit, dipecah menjadi 12 unit 1 kamar tidur, 12 unit 2 kamar tidur dan 2 penthouse. Ketika pembangunan gedung ini diwartakan majalah Konstruksi pada tahun 1997, apartemen berlantai 10 ini dibeli mayoritas orang asing, tetapi oleh Allium dan Four Points juga disertakan dalam tawaran kamar hotel. Sementara mallnya sendiri sekarang hanya merupakan sebuah balai sidang, 6 ruang rapat dan rumah makan.

Secara arsitektural, Four Points by Sheraton Batam, sebagai hotel berbintang empat, bisa dibilang cukup sederhana, berbentuk dua slab, dicat putih dengan lapis granit di podium. Kompleks keseluruhan adalah rancangan dari tim arsitek Rekamatra.

Data dan fakta

Nama lamaHotel Melia Panorama
Panorama Regency Hotel
Allium Hotel Batam
AlamatKawasan Panorama, Nagoya, Batam, Kepulauan Riau
ArsitekRekamatra (desain arsitektur) (Majalah Konstruksi memberi dua versi arsitek Hotel Four Points Batam: Buskon Engineering Bandung (#165, Januari 1992) dan Rekamatra (#261, November 1997).)
Dacrea (struktur)
PemborongNusa Raya Cipta
Lama pembangunan (hotel)1993 – 1994
Lama pembangunan (apartemen/mal)1995 – 1997
Dibuka (hotel)24 Juli 1995
Jumlah lantai (hotel)16 lantai
Jumlah lantai (apartemen)10 lantai
Jumlah kamar (hotel)192
Jumlah unit (apartemen)26
Biaya pembangunanRp. 62,8 milyar (1995)
Rp. 522 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #261, #263; KOMPAS 24/7/1995

Referensi

  1. Yuddy Kusuma (1997). “Pesona Mix Use Melia Panorama Batam”. Majalah Konstruksi No. 263, November 1997, hal. 12-15
  2. Alexander Purba (1997). “Apartemen dan Mal Panorama, Batam”. Majalah Konstruksi No. 261, Oktober 1997, Hal. 49-53 & 67
  3. Republika, 4 Mei 1993, hal. 2 (keterangan foto)
  4. Arsip web resmi Panorama Regency Batam, diarsip 17 Juli 2012
  5. Arsip web resmi Allium Panorama Batam, diarsip 17 April 2015
  6. Laman resmi Four Points by Sheraton Batam, diakses 30 Agustus 2020 (arsip)
  7. Advertorial (2016). “Ulang Tahun, Hotel Allium Batam Berikan Diskon 20 Persen Untuk Menu-Menu Ini“. Batam Pos, 15 September 2016. Diarsip 16 September 2016.
  8. leo (2019). “Bisnis Perhotelan Berharap Investasi di Batam Kembali Bergairah“. Batam Pos, 9 Juli 2019. Diakses 30 Agustus 2020. (arsip)
  9. tan/Dodo/Samali Hotels & Resorts (2019). “Ganti Manajemen Jadi Alasan Allium Hotel Batam Tutup Operasi“. Batam News, 4 Juli 2019. Diakses 30 Agustus 2020. (arsip)
  10. tan/Muhammad Zuhri (2019). “Allium Hotel Batam Tutup Total“. Batam News, 4 Juli 2019. Diakses 30 Agustus 2020 (arsip)
  11. rus (1995). “Pembangunan Wisata di Batam Terus Dipacu”. KOMPAS, 24 Juli 1995, hal. 14
  12. Ferdinando Try Gunawan; Andri Sulistyani (2019). “Sistem Koordinasi Kerja Front Office Department Dalam Penanganan Check-In dan Check Out di Allium Batam Hotel“. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Universitas Riau. Diakses 30 Agustus 2020. (arsip)
  13. uma (2020). “Hotel Four Points by Sheraton Hadir di Batam“. Batampos, 19 Oktober 2020. Diakses 1 November 2020 (arsip)
  14. Karfi Dirga Cahaya (2020). “Four Points, Hotel Baru di Batam Dekat Pelabuhan Ferry Harbour Bay“. KOMPAS.com, 13 Oktober 2020. Diakses 1 November 2020. (arsip)
  15. Pria Takari Utama (1995). “Berpacu Merebut Tamu”. Majalah Properti Indonesia No. 19, Agustus 1995, hal. 59
  16. Rian Sudiarto (1994). “Menanti Tamu Negeri Jiran”. Warta Ekonomi, 7 Maret 1994, hal. 26
  17. Saptiwi Djati Retnowati (1992). “Info Proyek: Batam Three Star International Management Hotel.” Majalah Konstruksi No. 165, Januari 1992, hal. 61-62

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, dan bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *