Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi umum milik Pemerintah yang berkedudukan di Studio Televisi Republik Indonesia di daerah Gelora, Jakarta, dekat dengan kompleks DPR-RI, Taman Ria Senayan dan Kemenpora. Kompleks studio ini pertama dibuka bersamaan dengan pembentukan stasiun TV pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1962, dalam rangka penyelenggaraan Asian Games 1962.
Fasilitas studio TVRI yang berdiri dan Setiap Gedung Punya Cerita bahas saat ini adalah fasilitas yang sudah dibangun sejak 1970an dan 1980an. Pertama adalah menara pemancar yang blog ini sudah bahas, selesai dibangun pada tahun 1977 dengan ketinggian 147 meter. Kedua gedung sisanya adalah gedung studio dan Gedung Penunjang Operasi yang operasionalnya masing-masing dimulai pada 1982 dan 1986.
Studio Utama TVRI
Sebagai pusat produksi utama stasiun televisi tertua di Indonesia, Studio Utama TVRI memiliki luas lantai 24 ribu meter persegi, empat lantai yang terdiri dari, pada awalnya, empat studio produksi, studio film, studio rekaman, studio dubbing dan beberapa ruangan penunjang seperti ruang latihan, penyimpanan elektronik dan lab film. Sayangnya, SGPC tidak memiliki data terbaru mengenai gambaran terkini interior studio TVRI pada era modern.
TVRI telah mencanangkan pembangunan studio baru tersebut sejak 1972, sedang konstruksinya dimulai pada bulan November 1976. Tetapi, proyek tersebut sempat mangkrak sebelum dijadwalkan dioperasikan pada tahun 1978 karena ketidakmampuan pemborong melaksanakan tugasnya. Buku Karya Arsitek Arsitektur Indonesia 2 menyebutkan pembangunan lanjut kembali pada tahun 1981, dan selesai 1983. Studio TVRI sudah diresmikan operasionalnya pada tanggal 24 Agustus 1982 oleh Presiden Soeharto.
Studio utama tersebut dirancang oleh tim arsitek Yodya Karya, dengan Ir. E.N. Idroes sebagai arsiteknya, dan dibangun oleh Tiwa Muda Contractors dan Jaya Konstruksi, tidak jelas apakah Tiwa Muda dan Jaya merupakan J.O. atau terpisah, mengingat proyek ini pernah mangkrak. Proyek tersebut menghabiskan biaya 8,6 milyar rupiah (1982) atau setara 203 milyar rupiah uang 2020.
Gedung Penunjang Operasional TVRI
Gedung penunjang operasional TVRI, sesuai namanya, juga memiliki studio, tetapi gedung ini berfungsi utamanya sebagai fasilitas produksi dan administrasi Televisi Republik Indonesia. Gedung berlanggam modernisme berwarna cokelat ini dirancang oleh tim arsitek Ciriajasa.
Konstruksi yang dilaksanakan oleh PT Kwarta Daya Pratama dimulai dari Agustus 1983 hingga direncanakan selesai dibangun sepenuhnya pada sekitar April 1985, itupun bila insiden pada pagi 28 November 1984 tersebut tidak dihitung. Pada tanggal tersebut, lantai teratas GPO TVRI yang sedang dicor ambruk, sehingga menghambat pekerjaan.
Berbentuk segi delapan (octagon), struktur GPO TVRI tidaklah begitu istimewa; beton bertulang dengan bentang kolom utama 14 meter, dan core di sisi barat gedung untuk fasilitas lift, toilet, gudang dan AHU. GPO TVRI memiliki luas lantai 11.509 meter persegi dengan jumlah lantai 12. Pembangunannya menghabiskan biaya Rp. 4,1 milyar (1986) atau setara 88 milyar rupiah nilai 2023. GPO TVRI diresmikan oleh Menteri Penerangan Harmoko pada tanggal 25 Juli 1986.
Referensi
- Ikatan Arsitek Indonesia (1983). “Buku Ke-1 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 75-76.
- Ikatan Arsitek Indonesia (1984). “Buku Ke-2 Karya Arsitektur Arsitek Indonesia.” Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Halaman 40-41.
- ms (1980). “Segera Dilanjutkan, Pembangunan Studio TVRI Jakarta”. KOMPAS, 4 September 1980, hal. 6
- JB Suratno (1980). KOMPAS, 5 September 1980, hal. 6 (keterangan foto)
- ra (1982). “HUT TVRI ke-20, Presiden Resmikan Gedung Pusat Produksi TVRI”. KOMPAS, 25 Agustus 1982, hal. 1. Diakses via Soeharto.co, 31 Mei 2020. (arsip)
- Hasanuddin Assegaff (1986). KOMPAS, 26 Juli 1986, hal. 12 (keterangan foto)
- “Atap lantai ke-12 ambruk.” Berita Yudha, 29 November 1984, hal. 1 dan 8
- “Karya Produksi pertelevisian adalah proses keterpaduan.” Berita Yudha, 26 Juli 1986, hal. 2
Tinggalkan Balasan