Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) adalah lembaga negara tingkat kementerian yang mengurus hubungan dan kegiatan keagamaan di Indonesia. Kementerian Agama menempati dua bangunan terpisah di pusat kota Jakarta, yaitu Gedung Kementerian Agama di barat Lapangan Banteng dan Gedung Kementerian Agama di jalan M.H. Thamrin.
Gedung pertama di Lapangan Banteng dibangun untuk mengurangi beban penggunaan kantor di Jalan M.H. Thamrin yang menggantikan gedung berlantai 4, dibangun 1962, yang dianggap tidak layak saat Departemen Agama masih 19 tahun menempati gedung tersebut. Gedung Kementerian Agama di Jalan Lapangan Banteng Barat tersebut merupakan rancangan Widya Pertiwi Engineering, yang kontrak perencanaanya ditandatangani 3 Januari 1981, setealah perancangan dan desain sejak 1978.
Saat maket gedungnya dipertontonkan di Kantor Kemenag Jalan M.H. Thamrin pada 3 Januari 1981, gedung tersebut direncanakan memiliki dua blok masing-masing berlantai 14 dan 12 dengan luas total 36 ribu meter persegi dan bangsal rapat seluas 1800 meter persegi. Departemen Agama, selain sangat membutuhkan kantor baru, juga memilih membangun di lahan dekat kantor pusat Pertamina dan Lapangan Banteng (di tanah bekas ABRI) karena dekat dengan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Tetapi rencana tersebut berubah dengan keputusan pemerintah membatasi tinggi bangunan pemerintah menjadi 8 lantai, mengubah konfigurasi bangunan menjadi 3 blok + auditorium (4 blok) dengan luas total 27 ribu meter persegi, 30 persen lebih kecil dari rencana awal.
Pembangunan gedung ini berlangsung mulai 10 Juni 1981 dan rampung keseluruhan baik dari gedung utama dan gedung aula per Desember 1985; gedung 3 blok tersebut selsai dibangun Juli 1985, dan pembangunannya diborong oleh BUMN kontraktor Nindya Karya. Ketiga blok utama bangunan tersebut diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraaan Masyarakat (Menkokesra) H. Alamsjah Ratu Perwiranegara, 19 Agustus 1985. Pembangunan gedung bergaya internasional ini menghabiskan biaya Rp 10,6 miliar nilai 1985.
Arsitektur Gedung Kementerian Agama Lapangan Banteng memiliki ciri khas Islam
Kantor Kementerian Agama Lapangan Banteng dirancang untuk menampung karyawan Departemen Agama yang semakin bertambah, bahkan sudah direncanakan untuk 10 tahun ke depan, dan seperti halnya bangunan pemerintah lain, masih berpaku pada paham form follow function. Gedung Kementerian Agama memiliki 3 blok yang dibangun bertahap sesuai kemampuan APBN, dan auditorium yang terpisah cukup jauh dari gedung induk, karena direncanakan ada penyodetan Kali Ciliwung di daerah lahan Kementerian Agama – rencana tersebut sampai sekarang tidak terlaksana.
Finishing bangunan gedung Kementerian Agama dirancang oleh Decenta Studio & Gallery dari Bandung. Elemen finishing yang unik tersebut diilhami oleh pola geometris matematis, kaligrafi Islam dan pola ornamen Nusantara, mempertegas citra Gedung Kemenag.
Tidak seperti tetangganya, gedung BP7/Kemenlu, Gedung Kemenag berdiri di tanah yang dianggap cukup solid, sehingga menggunakan pondasi Frankipile. Struktur atas menggunakan beton bertulang dengan pratekan.
Data dan fakta
Nama lama | Gedung Departemen Agama |
Alamat | Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Ir. Indrawati Setijoso (Widya Pertiwi Engineering) |
Pemborong | Nindya Karya |
Lama pembangunan | Juni 1981 – Agustus 1985 |
Diresmikan | 19 Agustus 1985 |
Jumlah lantai | 8 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 10,6 milyar (1985) Rp 193,2 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- MS (1981). “Depag Bangun Gedung Baru Berlantai 14”. KOMPAS, 5 Januari 1981.
- NN (1985). “Kesederhanaan Bentuk Gedung Depag Terasa Dominan di Lingkungan Yang Spesifik”. Majalah Konstruksi, September 1985.
- DN (1984), “Gedung Baru Depag Selesai 1985”. KOMPAS, 3 Januari 1984
- ANTARA (1985). “Gedung Baru Depag Diresmikan”. KOMPAS, 20 Agustus 1985
Leave a Reply