Hotel Tiara adalah sebuah hotel yang dahulu ada dan melayani para wisatawan yang mengunjungi kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Ia beralamat di Jalan Cut Meutia di kecamatan Medan Polonia, dimiliki oleh perusahaan bernama PT Tahta Medan yang awalnya adalah milik Dana Pensiun Bank Ekspor-Impor Indonesia dan sudah beberapa kali dijual ke perusahaan lain.

Hotel Tiara Medan, 1982
Eksterior Hotel Tiara sebelum pembangunan Convention Center, 1982. Foto oleh Majalah Konstruksi.

Hotel Tiara Medan mulai dibangun sebagai Hotel Medan Utama pada tahun 1973, tetapi karena kesulitan keuangan dan akhirnya gagal membayar bunga bank, proyek tersebut mangkrak dan dilelang pada bulan Juni 1977. Bank Ekspor-Impor Indonesia mengakuisisi hotel tersebut dengan tebusan 650 juta rupiah (1977, setara Rp. 27,9 milyar nilai 2023), dan dua tahun kemudian (sekitar Juli 1979), melalui PT Tahta Medan meneken kontrak pengelolaan dengan Griyawisata.

Ketika perancang dari Atelier 6 dan Wiratman & Associates meneliti struktur gedung yang disebut adalah rancangan arsitek Singapura dan mencapai lantai keenam, gedung tersebut dianggap kurang memenuhi syarat, terutama syarat keselamatan seismik Indonesia.


Iklan

Hotel Tiara Medan, 1982
Gedung utama Hotel Tiara, 1982. Foto oleh Majalah Konstruksi.

Gedung setinggi 31,5 meter itu dilanjutkan konstruksinya pada Juni 1979 dan selesai dua tahun kemudian sekitar 1981 dan ujicoba operasional dimulai pada bulan Desember tahun itu juga, terlambat setahun dari rencana awal. Menteri Keuangan Ali Wardhana meresmikan operasional Hotel Tiara Medan pada bulan Juni 1982. Saat dibuka, hotel ini menyediakan 200 kamar, terbagi ke 1 kamar tipe Presidential Suite, 8 junior suite dan sisanya adalah kamar tipe biasa.

Ketika ditutup pada tahun 2015 (baca paragraf ke bawahnya) Hotel Tiara Medan menyediakan 176 kamar yang terbagi ke dalam 4 kategori, yaitu 97 kamar kelas Superior, 68 kamar kelas Executive, 10 kamar suite dan sebuah Presidential Suite. Sementara fasilitas yang tersedia adalah kolam renang, sasana kebugaran dan restoran Kutaraja.

Pada tanggal 16 Juli 1988 PT Tahta Medan membuka balai serba guna di pojok Jalan Cut Meutia, Jalan Imam Bonjol dan Jalan R.A. Kartini. Balai serbaguna tersebut, yang diberi nama Tiara Convention Centre berkapasitas 2.000 orang serta fasilitas pra-fungsi, ruang VIP dan balai resepsi dan disambungkan ke gedung utama hotel melalui bekas “supper club” atau rumah makan. Ukurannya 40 kali lebih besar dari ballroom Griya Kencana yang per 1982 menampung 250 orang. Jeroannya (baca: interior) diberi nuansa Sumatera. Sayangnya, kedai kopi tersebut tak bertahan lama.

Gedung Supper Club yang digusur untuk membangun apartemen. Foto oleh Majalah Konstruksi.

Pada tahun 1996 Hotel Tiara membangun gedung perluasan di lokasi bekas “Supper Club.” Konstruksi dilaksanakan bersama oleh Pembangunan Perumahan dan Total Bangun Persada. Sayangnya, proyek ini terhenti karena krisis ekonomi 1998, dan sempat dilanjutkan pembangunannya pada tahun 2012 lalu sebagai sebuah apartemen bernama Tiara Apartments. Dalam waktu yang bersamaan, melalui forum Skyscrapercity beredar rumor pembangunan superblok pengganti Hotel Tiara yang memiliki banyak lantai.

Di waktu yang bersamaan, mulai 31 Desember 2015, Hotel Tiara tutup. Pengelola tidak menyebut alasan pasti di balik keputusan penutupan tersebut, dan akhirnya dibongkar pada tahun 2017 (pandangan mata forum Skyscrapercity). Sementara itu, Tiara Convention Centre juga direhabilitasi dan direnovasi dengan merombak total penampilan eksterior, sehingga pemakaiannya sudah diresmikan pada 15 Oktober 2017, dengan penambahan fasilitas supermarket Brastagi di lantai 1 dan 5 ruangan rapat. Dengan dibongkarnya hotel rancangan Atelier 6 berlantai 8, praktis hanya TCC yang masih aktif hingga kini.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Cut Meutia, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara
ArsitekAtelier 6
Pemborong (tahap 6 lantai tidak jelas)Pembangunan Perumahan
Lama pembangunan1973 – 1981
Dibuka7 Juni 1982 (hotel, data tidak resmi)
16 Juli 1988 (balai sidang)
Tutup31 Desember 2015
Dibongkar2017 (hotel)
Tinggi gedung31,5 meter
Jumlah lantai8 lantai
Jumlah kamar176 (2015)

Referensi

  1. “Bintang 5 untuk Hotel Tiara Medan.” Majalah Konstruksi, Juni 1982, hal. 20-27
  2. H.B. Supriyo; Suwardi (1988). “Berapat-Rapat Dahulu, Bertamasya Kemudian.” Majalah SWA No. 5/IV, Agustus 1988, hal. 91-93
  3. K. Erie Sudewo (1988). “Potensi lokal sebagai tema rancangan interior.” Majalah Konstruksi No. 127, November 1988, hal. 81-83
  4. Arsip halaman resmi Hotel Tiara, diarsip 8 Januari 2016
  5. Arsip halaman resmi Total Bangun Persada, diarsip 25 September 2018
  6. Arsip halaman resmi PT Pembangunan Perumahan, diarsip 5 Juni 2003
  7. Arsip halaman Cemara Realty, diarsip 18 Agustus 2012
  8. Arsip website resmi Atelier 6, diarsip 12 Februari 2010
  9. Data tidak resmi, diakses 16 Agustus 2022 (arsip)
  10. Thread Skyscrapercity, diakses 17 Agustus 2022
  11. asy (2005). “Kejagung Harus Teliti Periksa Kredit di PT Tahta Medan.” Detikcom, 2 Mei 2005. Diakses 17 Agustus 2022 (arsip)
  12. Hisar Hasibuan; Sasli Pranoto Simarmata (2017). “Renovasi rampung, Tahta Medan kembali operasikan Tiara Convention Centre.” Medan Bisnis Daily, 18 Oktober 2017. Diakses 16 Agustus 2022 (arsip)
  13. PT Tahta Medan Operasikan Lagi Tiara Convention.” ANTARA, 21 Oktober 2017. Diakses 16 Agustus 2022 (arsip)
  14. 33 tahun beroperasi, Hotel Tiara Medan resmi ditutup?” Beritasumut.com, 3 Januari 2016. Diakses 16 Agustus 2022 (arsip)
  15. Ryan Achdiral Juskal (2015). “33 Tahun Berdiri, Hotel Tiara Medan Ditutup.” Tribun Medan, 31 Desember 2015. Diakses 16 Agustus 2022 (arsip)
  16. ANTARA (1977). “Unfinished hotel sold at auction” (Hotel mangkrak laku dilelang). The Indonesia Times, 30 Juni 1977, hal. 7
  17. “New Hotel for Medan” (Hotel baru untuk Medan). Travel Indonesia Vol. 1 No. 2, Agustus 1979, hal. 11
  18. “Grand Opening for Hotel Tiara Medan” (Peresmian Hotel Tiara Medan). Travel Indonesia Vol. 4 No. 7, Juli 1982, hal. 4
  19. “Hotel Tiara Medan, providing for a growing demand” (Hotel Tiara Medan siap melayani tingginya permintaan). Travel Indonesia Vol. 4 No. 7, Juli 1982, hal. 7-9

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *