Ini adalah Gedung Bank Permata di Jalan Hayam Wuruk Jakarta dengan luas lantai 5000 meter persegi. Sebuah gedung biasa yang mungkin tidak diharapkan dibahas di Setiap Gedung Punya Cerita. Tetapi dengan Majalah Konstruksi meliput gedung kecil “biasa-biasa saja” ini, maka SGPC harus memasukkan entri gedung ini.
Kisah gedung dengan lahan sempit ini diawali dengan Bedak Cap Dewa dan Bank Bali. Tidak ada informasi lengkap tentang merek bedak ini kecuali bekas paknya yang dijual bebas di Internet (termasuk menampilkan alamat Jalan Hayam Wuruk No 84), kapan pabrik bedak ini bangkrut atau dibeli perusahaan lain, dan kapan pabriknya dijual ke Bank Bali untuk dijadikan gedung ini.
Di awal 1980an, kantor pusat lama Bank Bali di Jalan Pasar Pagi No. 24, sudah tak mampu lagi menampung kebutuhan perusahaan setelah mengalami beberapa renovasi, serta kecenderungan pusat bisnis bergeser keluar dari Kota ke daerah sekitar Hayam Wuruk/Gajah Mada atau Thamrin-Sudirman. Dalam buku “Pilar-Pilar Bank Bali”, ada anekdot bahwa sudut-sudut di kantor Jalan Pasar Pagi menjadi sarang tikus.
Perancangan gedung dilakukan oleh PT Sanggraha Andhika, pemilik gedung, untuk Bank Bali, dirancang selama 1,5 tahun karena hambatan-hambatan tertentu. Perusahaan yang sama juga memegang 5 persen saham sekuritas milik Bank Bali 13 tahun setelah gedung ini diresmikan untuk umum. Desain gedung diserahkan pada arsitek lokal Ir. John Karmaga, dan pembangunannya dilakukan oleh PT Jaya Ohbayashi.
Lahan gedung yang sempit, hanya 14 meter, seperti halnya pada Gedung Harapan Motor di selatan jalan, membuat gedung ini menggunakan struktur beton pratekan untuk memaksimalkan ruang dan keselamatan gedung. Sementara pondasi menggunakan bored pile.
Gedung berketinggian 35 lebih setengah meter ini dibangun mulai 1 Februari 1982 hingga selesai dibangun pada 25 Juli 1983, dan diresmikan oleh Gubernur DKI R. Soeprapto pada medio Oktober 1983.
Gedung ini adalah kantor pusat Bank Bali ketiga hingga September 1993, saat mereka pindah ke Menara Bank Bali. Pasca pindah, gedung ini menjadi kantor cabang Bank Bali sejak 1993 hingga melebur bersama dengan empat bank pasien Badan Penyehatan Perbankan Nasional lainnya membentuk Bank Permata pada 2002 dan masih bertahan hingga kini.
Terbaru 11/10/2022 dengan tambahan sumber dari buku untuk internal karyawan Bank Bali.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1980an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Alamat | Jalan Hayam Wuruk No. 84-85 Taman Sari, Jakarta Barat, Jakarta |
Arsitek | Ir. John Karmaga |
Pemborong | Jaya Ohbayashi |
Lama pembangunan | 1 Februari 1982 – 25 Juli 1983 |
Tinggi gedung | 35,5 meter |
Jumlah lantai | 8 lantai |
Referensi
- NN (1983). “Gedung Bank Bali”. Majalah Konstruksi, Desember 1983.
- Media Indonesia, 3 September 1993 (iklan)
- Rosser, Andrew. “The Politics of Economic Liberalization in Indonesia: State, Market and Power” (2013). Abingdon, Inggris Raya: Routledge. (bukti PT Sanggraha Andhika pegang saham Bali Sekuritas di halaman 211)
- Website resmi PermataBank
- Departemen Mutu Bank Bali (1992). “Pilar-Pilar Bank Bali”. Jakarta: Medcompro Utama.
Tinggalkan Balasan