Apartemen Puri Matahari adalah salah satu apartemen lain yang ikut menghiasi booming apartemen di Kota Pahlawan di dekade 1990an, dibidani oleh PT Prasada Inti Jaya yang merupakan bagian dari pabrik rokok Gudang Garam. Apartemen ini dirancang seluruhnya oleh Brennan Beer Gorman – perancang kantor BEI asal New York, AS – bersama dengan tim arsitek dalam negeri Arsitra Sarwagata, dan menampung 139 unit apartemen.
Sejarah Apartemen Puri Matahari: Diperkenalkan setelah memancang pondasi
Apartemen Puri Matahari pertama diperkenalkan ke publik sebagai Sunflower Garden Condominium pada tanggal 21 Maret 1995, setelah sejak Januari 1995 pembangunan basement dan pondasi sudah dimulai. Rencana awal Puri Matahari saat grand launching adalah membangun 440 unit apartemen yang terbagi menjadi 3 menara apartemen, masing-masing berlantai 28, 26 dan 22. Apartemen berlantai 28 adalah yang paling pertama dibangun pada bulan tersebut, dengan kontraktor kerjasama Jaya Konstruksi dan Dutikon Sejahtera dan menghabiskan biaya Rp. 100 milyar (1995).
Saat awal dibangun, Jawa Pos melaporkan bahwa per 21 Maret 1995 sudah ada 32 unit yang terjual dan 23 lainnya sudah dipesan. Tetapi laporan majalah Properti Indonesia, mengutip data ProRealtor 2001, menyebutkan hanya 26 unit dari 139 unit menara (19%) pertama yang laku terjual hingga akhir tahun 1995. Per awal 1997, 81 dari 139 (52%) unit laku ke end-user.
Proyek Apartemen Puri Matahari selesai dibangun di tahun 1997 (proyeksi SGPC berdasarkan rencana penyelesaian pembangunan Mei 1997; tetapi ada potensi keterlambatan/selesai lebih cepat). Di tahun tersebut, muncul rencana tambahan berupa pembangunan pusat perbelanjaan dan tambahan apartemen berlantai 20 di samping apartemen berlantai 26 dan 22; tetapi rencana tersebut tidak terwujud karena krisis moneter yang terjadi tepat setelah Apartemen Puri Matahari selesai dibangun dan seretnya permintaan apartemen di Surabaya.
Walaupun itu, apartemen ini masih tetap menjadi salah satu yang berhasil dibangun di Surabaya pada tahun 1990an (selengkapnya dapat anda baca Kondominium Graha Famili, Royal Residence Tunjungan Plaza, Novotel Surabaya, Verwood dan Apartemen Puncak Marina).
Apartemen Puri Matahari bergaya pascamodern dengan ciri khas New York
Apartemen Puri Matahari dirancang oleh tim arsitek dari Brennan Beer Gorman & Monk – yang merancang kantor Bursa Efek Indonesia di SCBD Jakarta, bersama dengan tim arsitek Arsitra Sarwagata yang meraih nama dari proyek Jembatan Merah Plaza. Apartemen berlantai 28 ini dirancang adaptatif pada kondisi cuaca dan iklim Indonesia yang hanya mengenal hujan dan panas.
Eksterior apartemen kelas atas ini mengadopsi gaya New York yang kebetulan kampungnya biro arsitek Brennan Beer Gorman. Kalau tidak paham, sebut saja itu pascamodernisme. Ciri gaya New York yang bisa dilihat adalah pemakaian kusen lebar yang dibuat terpisah, yang berfungsi sebagai kanopi dan juga memberi penampilan yang berbeda. Eksteriornya menggunakan marmer untuk lantai 1-6, sementara sisanya menggunakan dryvit, tembok poles sintesis berbahan baku gabus yang ditopang bingkai besi. Dalam bahasa lain, Apartemen Puri Matahari adalah instalasi gabus terbanyak di Indonesia di luar pengemasan alat-alat elektronik.
Interiornya dirancang dengan mengadopsi gaya klasik Eropa, sementara lanskap mengadopsi gaya resort, agar para penghuni bisa menikmati suasana teduh dan asri di kota yang bereputasi panas dan padat. Posisi lanskap berada di atas lantai besmen untuk parkir.
Secara properti Apartemen Puri Matahari menawarkan 139 unit apartemen yang terbagi ke dalam enam kelas, yaitu 33 unit regal suite, 86 royal family suite, 4 unit regency family suite, 4 unit imperial semi-penthouse, 8 unit majestic semi-penthouse dan 4 unit griya tawang (penthouse), dengan luas lantai dari 180 hingga 529 meter persegi. Fasilitas yang ditawarkan apartemen ini sangat lengkap, mulai dari kolam renang, sauna, lounge, lintasan jogging 300 meter, sasana kebugaran, lapangan tenis hingga dua rumah makan berstandar internasional bernama Tune dan Myoung Ga.
Data dan fakta
Nama lama | Sunflower Garden Condominium |
Alamat | Jalan Mayjen H.R. Muhammad Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur |
Arsitek | Brennan Beer Gorman (arsitektur dan interior) Arsitra Sarwagata (architect of record) Benjamin Gideon & Associates (struktur) |
Pemborong (J.O.) | Jaya Konstruksi Dutikon Sejahtera |
Lama pembangunan | Januari 1995 – 1997 |
Jumlah lantai | 28 lantai |
Jumlah unit | 139 |
Biaya pembangunan | Rp. 100 milyar (1995) Rp. 845,9 milyar (inflasi 2021) |
Referensi
- Advertorial (1995). “SunFlower, Fenomena Kondominium dari Surabaya.” Jawa Pos, 20 Maret 1995, hal. 15
- Advertorial (1995). “SunFlower, Sebuah Investasi Menguntungkan di Mayjen Sungkono.” Jawa Pos, 20 Maret 1995, hal. 15
- dwi/hq (1995). “Jadi Proyek Properti Prasidha Yang Pertama.” Jawa Pos, 22 Maret 1995, hal. 5
- dwi (1997). “Puri Matahari Road Show ke Singapura.” Jawa Pos, 23 Januari 1997, hal. 16
- bp; Hadi Prasojo (1995). “Menunda atau Mengubah Proyek”. Majalah Properti Indonesia No. 22, November 1995, hal. 60-62
- cht (2004). “Puri Matahari: Where all the finest meet.” Majalah Indonesia Design No. 4 Vol. I, September-Oktober 2004, hal. 42-45
- Halaman resmi Apartemen Puri Matahari, diakses 25 Juni 2021 (arsip)
Tinggalkan Balasan