Iklan

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Menara Cakrawala

Ditulis pada tanggal

oleh

Terbaru:

Menara Cakrawala, atau Skyline Building dalam bahasa Inggris, adalah gedung yang dibangun sebagai buah kerjasama dari Itochu Corporation (C. Itoh & Co., Ltd.) dan Jakarta Setiabudi Internasional.

Memiliki luas lantai bersih 17.411 meter persegi, 18 lantai, dengan tinggi gedung kurang lebih dari 70 sampai 80 meter, gedung berlapis putih ini dibangun oleh Jaya Obayashi mulai Agustus 1973 hingga selesai dibangun Juni 1976, terlambat dari rencana awal pada Februari 1976 menurut iklan yang beredar di harian Sinar Harapan dan The Indonesia Times. Seperti tetangganya yaitu Sarinah, baik arsitektur dan struktur gedung ini dirancang oleh tim arsitek Ohbayashi Gumi.

Menara Cakrawala
Foto oleh mimin SGPC

Mulai Juli 1976, gedung tersebut mulai diserbu para tenant perusahaan, dan setahun kemudian, pada Juli 1977 Skyline Building diresmikan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. Saat pertama dibangun, biaya pembangunan Menara Cakrawala mencapai USD 18 juta atau sekitar Rp. 7,4 milyar nilai 1976 (USD 1 = Rp. 415). Harga tersebut setara Rp. 320 milyar nilai 2020.

Menara Cakrawala, karena lokasinya yang dekat dengan Gedung Djakarta Theatre dan Sarinah, menjadi tempat kumpulnya para eksekutif muda dan anak-anak muda karena podiumnya yang dihuni oleh gerai makanan cepat saji ternama seperti Burger King, Pizza Hut, Starbucks, Popeyes, dan Subway (per 2023).

Di era internetsentris Indonesia, Menara Cakrawala sempat tutup dua kali. Pada pagi 14 Januari 2016, sebuah bom meledak di depan Starbucks Menara Cakrawala, disusul serangan di pos polisi perempatan Sarinah dan lagi, di dalam Starbucks. 8 orang, termasuk 4 penyerang, tewas, dan 24 luka-luka. Teroris ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Menara Cakrawala.

Menara Cakrawala kembali tutup pada 22 Mei 2019, ditengah-tengah kondisi demonstrasi di depan Bawaslu.


Iklan

Data dan fakta

Nama lainSkyline Building
AlamatJalan M.H. Thamrin No. 9 Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta
ArsitekOhbayashi Gumi
PemborongJaya Obayashi
Lama pembangunanAgustus 1973 – Juni 1976
DiresmikanJuli 1977
Jumlah lantai18
Tinggi gedung (Majalah Konstruksi edisi Juli-Agustus 1977)~80 meter
Biaya pembangunanUSD 18 juta (1976)
Rp. 7,4 milyar (kurs 1976)
Rp. 359 milyar (inflasi 2023)
SignifikasiPop culture
Referensi: Majalah Konstruksi Juli-Agustus 1977

Referensi

  1. “Gedung perkantoran Skyline diresmikan”. Majalah Konstruksi, Juli-Agustus 1977.
  2. Sinar Harapan, 10 Maret 1976 (iklan Skyline Building)
  3. Hilda B. Alexander (2016). “Menara Cakrawala, Saksi Bisu Teror Bom di Depan Sarinah“. KOMPAScom, 15 Januari 2016. Diakses 17 Januari 2020. (arsip)
  4. Fahreza Rizky (2020). “Peristiwa 14 Januari: Bom Sarinah Menewaskan 8 Orang“. Okezone, 14 Januari 2020. Diakses 17 Januari 2020. (arsip: 1. 2)
  5. Ardito Ramadan (2019). “Gedung Sarinah dan Djakarta Theater Tutup, Begini Kondisinya“. KOMPAScom, 22 Mei 2019. Diakses 17 Januari 2020. (arsip)
  6. Website resmi Jakarta Setiabudi Internasional, diakses 17 Januari 2020 (arsip)
  7. Annual Report Jakarta Setiabudi Internasional 2018, diakses 17 Januari 2020 (arsip)
  8. Wiratman Wangsadinata (1975). “Pelajaran yang dapat ditarik dari peristiwa gempa di Daerah Sukabumi tanggal 9 Pebruari 1975.” Majalah Cipta No. 2/1975, April 1975, hal. 11-24

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *