Hotel Santika Bandung adalah hotel berbintang empat kelolaan Santika Indonesia Hotel & Resort, anak usaha perhotelan KOMPAS Gramedia, yang berlokasi di pertigaan Tugu 5 Jari (Jalan Sumatera dan R.E. Martadinata) di Kota Bandung, ibukota Jawa Barat, sangat dekat dengan Bandung Indah Plaza yang dibuka dan beroperasi nyaris bersamaan dengan hotel ini.

Hotel ini awalnya adalah Hotel Soeti, yang diakuisisi KOMPAS Gramedia pada 1986. Saat itu, ia menjadi penginapan ketiga yang dibeli imperium media nasional tersebut selain Hotel Mutiara (sekarang Santika Premiere Semarang) di Semarang dan Hotel Sunset Beach (Santika Beach Hotel, sekarang Anvaya Beach Resort Bali). Hotel ini baru memiliki 30 kamar dengan luas lahan 3.250 m².

Media afiliasi hotel ini, KOMPAS, memberitakan bahwa renovasi dan perluasan hotel ini sebagai Hotel Santika dimulai Januari 1988 hingga rampung keseluruhan Maret 1989. Sebulan kemudian, hotel ini memulai kegiatan usahanya dan memulai secara penuh melalui peresmian oleh Menteri Pariwisata Postel Soesilo Soedarman pada 15 Juli 1989.

Arsitektur Hotel Santika Bandung awalnya suguhkan suasana alami

Tidak seperti hotel Santika lainnya seperti di Semarang dan Yogyakarta yang memakai jasa dari Atelier 6, Hotel Santika Bandung dirancang oleh tim arsitek Parama Loka Consultant dengan Bambang Budiarto sebagai perencana individunya. Dari penampilan, hotel ini menganut gaya arsitektur modern tropis, namun pada akhirnya, eksterior jarang dibahas di media saat itu. Sekarang, sebagian jendela hotel tertutup elemen teralis horizontal.

Berdasarkan catatan baik dari majalah Asri (No. 93, Desember 1990) dan wawancara Imam Sudiono (GM Santika Bandung saat itu) dengan Majalah SWA sekitar Mei 1989 (No. 3/V, Juni 1989), diketahui bahwa konsep yang diusung oleh hotel ini adalah “kembali ke alam.” Untuk mewujudkan konsep ini, maka perancang membuat atrium pada lobi hotel yang juga dibuat terbuka.

Atrium tersebut tidak hanya menyambut pengunjung yang datang dengan memberikan kesan suasana lapang, tetapi juga penghuni kamar yang mendapatkan suasana nyaman dan menyenangkan. Ia juga menyediakan pemandangan menarik seperti kolam renang, lobi dan suasana hijau dari taman di sekitarnya. Ia dipermanis oleh hiasan berupa anyaman tapestry dan paduan rangka kayu dan beton.

Tak ayal, atrium menjadi kunci apresiasi arsitektur bangunan berlantai empat dengan luas total 7.800 m² ini. Arsitek Hotel Santika Bandung, Bambang Budiarto menerima nominasi kategori Bangunan Publik Komersial pada IAI Award 1991. Selanjutnya, Parama Loka Consultant juga merancang Hotel Santika lain di Surabaya.

Sejak renovasi pada awal 2010an, Hotel Santika Bandung menyediakan 76 kamar yang terbagi ke dalam empat tipe a.l. Superior (king dan twin), Deluxe dan Executive. Ia juga menyediakan restoran bernama Pandanwangi yang menyajikan selera nusantara dan Eropa, serta tiga ruang rapat dengan kapasitas paling banyak 200 orang berdiri.

Data dan fakta

Referensi

KOMPAS berafiliasi dengan Santika Indonesia Hotel & Resort

1. Reny Sudarmadi; Bambang Sutrisno (1990). “Hotel Bisnis Bersuasana Romantis.” Majalah Asri no. 93, Desember 1990, hal. 22-27
2. Narliswandi; Abdul Rohman (1989). “Santika: Tangan KOMPAS Gramedia di Bisnis Hotel.” Majalah SWA No. 3/V, Juni 1989, hal. 32-35
3. hers; ary; pam (1989). “Menparpostel Soesilo Soedarman: Masih Kurang, Tenaga Pendidik Kepariwisataan.” KOMPAS, 17 Juli 1989, hal. 2
4. “Apa, Siapa? Hotel Santika.” KOMPAS, 23 Juli 1989, hal. 11
5. Ikatan Arsitek Indonesia (1991). “IAI Award 1991”. Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia, hal. 32
6. Halaman resmi Hotel Santika Bandung, diakses 10 Februari 2025

Lokasi