Universitas Jayabaya adalah sebuah universitas swasta yang didirikan oleh Moeslim Taher dan istrinya Yuyun pada tanggal 5 Oktober 1958 dengan dua fakultas (Hukum dan Ekonomi) di Salemba, Jakarta Pusat. Selama perkembangannya, universitas ini sering berpindah lokasi; pada 1977 UJ mulai menyelenggarakan kegiatan perkuliahannya di sekitar Pulomas.
Kampus Universitas Jayabaya di Jalan Bypass Ahmad Yani, Jakarta Timur, adalah kampus permanen pertamanya. Kampus kedua di Cimanggis, juga di Jakarta Timur, baru dibuka sejak November 1986, disusul kampus ketiga dan yang terbesar di Jalan Pulomas Selatan – dekat Kalbis. Untuk alasan praktis, kami bahas Universitas Jayabaya di kawasan Proyek Pulomas.
Kampus ketiga di Proyek Pulomas merupakan bagian dari perluasan kegiatan perkuliahan Universitas Jayabaya, yang dikenal sebagai universitas swasta paling senior di Bumi Nusantara. Sejarah kampus ketiga ini dimulai saat pihak universitas membeli lahan seluas 1,5 hektar (15.000 m2) di Pulomas, Jakarta Timur dari sebuah yayasan. Lahan tersebut sempat dipersengketakan hingga 1997.
Baik pengesahan pembelian lahan maupun peletakan batu pertama disahkan dan disaksikan langsung di hadapan Gubernur DKI Jakarta saat itu Soerjadi Soedirdja. Tak ada catatan kapan peletakan batu pertama dilaksanakan, sementara konstruksi gedung kampus oleh Total Bangun Persada dimulai pada 10 September 1992 hingga rampung sepenuhnya pada Januari 1994 setelah aula dan gedung rektoratnya rampung; khusus bangunan perkuliahannya selesai dibangun tepat setahun setelah pembangunan dimulai.
Kampus tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan Wardiman Djojonegoro pada bulan Februari 1994.
Arsitektur kampus Universitas Jayabaya Pulomas menerapkan pendekatan fungsional
Perancangan bangunan kampus Universitas Jayabaya Pulomas dilakukan dengan pendekatan design and built, maka Total Bangun Persada perlu bekerjasama dengan pihak lain untuk perancangannya seperti Airmas Asri (Artotel Gelora Senayan, Gedung Wirausaha) untuk arsitektur dan Perkasa Carista Estetika untuk struktur bangunan.
Kampus Universitas Jayabaya terdiri dari tiga bangunan, paling depan adalah bangunan 9 lantai yang difungsikan sebagai kantor rektorat, gedung berlantai lima yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan (Gedung Fakultas) dan aula. Gedung rektorat dengan tinggi prakiraan versi SGPC sekitar 38 meter dirancang dengan langgam arsitektur pasca-modern dengan bentuk klasik, dengan void dua lantai berbentuk oval di dalam gedung dengan luas lantai sekitar 6.500 m2 ini.
Di tengah adalah gedung untuk kegiatan perkuliahan, dengan luas lantai total 15.000 m2. Perancangannya berdasarkan fungsional kampus, dimana – menurut pihak Airmas Asri kepada Majalah Konstruksi edisi April 1994 – selasar ditempatkan di luar untuk memudahkan arus pergerakan mahasiswa sekaligus mencegah konsentrasi mahasiswa mengganggu kegiatan perkuliahan di ruang lain.
Agar dirasa tidak kepanjangan, pihak perancang membagi bangunan perkuliahan menjadi tiga blok, yang dideret berdasarkan jumlah modul 9×9 meter berdasarkan ruang kuliah (mirip dengan skenario di Hotel Melia Bali). Gedung perkuliahan ini juga diperkirakan memenuhi kaidah saklek arsitektur tropis Indonesia karena pemakaian selasar luar yang juga bisa berfungsi meneduhkan ruangan dan beberapa fasilitas peneduh seperti jalusi dan kanopi.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Pulomas Selatan Kav. 23 Pulogadung, Jakarta Timur, Jakarta |
Arsitek | Total Bangun Persada (design and built), bersama: Airmas Asri (arsitektur) Perkasa Carista Estetika (struktur) |
Pemborong | Total Bangun Persada |
Lama pembangunan | September 1992 – Januari 1994 |
Jumlah lantai (rektorat) | 9 lantai |
Jumlah lantai (gd. kuliah) | 5 lantai |
Tinggi gedung (rektorat, prakiraan SGPC) | 38 meter |
Referensi
- Dwi Ratih; Saptiwi Djati Retnowati (1994). “Kampus baru Universitas Jayabaya: Menarik selasar keluar, membagi sirkulasi.” Majalah Konstruksi No. 192, April 1994, hal. 48-50
- Kurnia P. Moeslim Taher (2013). “Hidup Berakal Mati Beriman: Perwujudan Rasa Cinta sang Pengantin Pendidikan.” Jakarta: Gilang Media Adworks. Hal. 9-10, 88-90
- ANTARA (1978). “Kampus Universitas Jayabaya Diresmikan.” KOMPAS, 6 Maret 1978, hal. 13
- “Siaa pemilik tanah sengketa di Jl. Ahmad Yani?” Harian Ekonomi “Neraca,” 30 April 1992, hal. 8
- pet (1997). “Nasib kampus Jayabaya makin terjepit.” Berita Yudha, 24 April 1997, hal. 2
Tinggalkan Balasan