Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Setelah lama tidak membahas bangunan di Bumi Arema (terakhir adalah kantor BRI di Jalan Kawi empat tahun yang lalu), sekarang adalah sebuah pusat perbelanjaan senior. Mal tersebut adalah Malang Plaza (resminya Malang Plasa Shopping Centre) yang berlokasi di Jalan H. Agus Salim, timur Alun-Alun Kota Malang. Tetapi kami baru bisa membahas gedung ini 7 bulan setelah kebakaran hebat pada Mei 2023 lalu.

Malang Plaza, atau Malang Plasa atau Plasa Malang.
Tampilan pra-oplasan. Sumber foto belum jelas; diambil dari Wikimapia

Iklan

Sejarahnya bisa ditarik ke awal 1984. Harian petang Surabaya Post pada 28 Maret 1984 mengabarkan bahwa akan dibangun sebuah pusat perbelanjaan Malang Plasa oleh perusahaan bernama PT Hakim Sentosa di bekas rumah era Belanda seluas 60 are yang akan menampung kurang lebih 300 stan dari pedagang UMKM (atau pedagang lemah dan menengah dalam bahasa Orde Baru) yang disebarkan di lantai 1 dan 2; sedangkan lantai 3 diisi bioskop, supermarket, dan taman bermain anak-anak.

Luas lantai mall tersebut diperkirakan mencapai 10.800 m2 berdasarkan pengukuran kasar via Google Earth (Informasi luas lantai di harian Jawa Pos maupun Surabaya Post berbeda: 6.000 m2 per Jawa Pos 1/5/1985, 7.500 m2 per Surabaya Post 28/3/1984. Asumsi kami keduanya bisa merupakan hitungan luas lantai netto.) Disebutkan pula bahwa ada 7 orang yang menangani perencanaan dan pelaksanaan pembangunan mal ini.

Pembangunan dimulai pada April 1984, berlangsung selama setahun penuh dan dibangun sendiri oleh PT Hakim Sentosa. Pada 30 April 1985, pihak pengembang mengadakan acara selamatan dengan calon pedagang/tenant sekaligus menyerahkan kunci tanda mulainya tahap persiapan operasional.

Sebagian operasional mal yaitu Variety Department Store dan Bioskop Mandala I dan II akhirnya diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Wahono pada 11 Mei 1985, sementara operasional penuh dengan dibukanya 160 stan-stan UMKM mulai 3 Juni 1985. Pembangunan Malang Plaza menghabiskan biaya Rp. 3 milyar (1985).

Pada 1990, Hero Supermarket membuka outlet di Malang Plaza tetapi tutup tujuh tahun kemudian dengan alasan tidak layak. Sementara bioskop Mandala I dan II, salah satu bioskop kembar pertama di Indonesia – konon setelah di Jakarta – bertransformasi menjadi bioskop empat layar di bawah nama Mandala 21. Tenant lain yang pernah menempati mal senior ini adalah Bank Antardaerah (kini China Construction Bank Indonesia).

Tidak ada catatan bagaimana mal ini juga identik dengan bursa perdagangan ponsel seperti WTC Surabaya dan ITC Roxy Mas. Pada 2022, setahun sebelum kebakaran, pengelola mal punya ancang-ancang melakukan reposisi konsep dan target pasar menjadi sebuah mal bertema sejarah (heritage).

Sayangnya, eksistensi Malang Plaza sebagai mall legendaris di Kota Apel ini habis diterkam kebakaran. Pada 2 Mei 2023 dini hari, terjadi kebakaran yang diawali dari korsluiting listrik di bioskop Mandala 21 yang menyebar cepat ke seluruh 3 lantai di pusat belanja tersebut.

Kebakaran tersebut juga membuat panik masyarakat sekitar, sementara regu dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Malang baru sampai ke lokasi pada pukul 1:15 pagi. Butuh 12,5 jam dan 13 truk pemadam untuk memadamkan api yang menghanguskan mal yang terlanjur membesar, sehingga menurunkan regu lain dari Bentoel, PDAM, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang untuk membantu memadamkan api sekaligus menyediakan pasokan air.

Empat anggota regu pemadam kebakaran dan seorang relawan dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas akibat menghirup asap beracun. Per 4 Mei 2023, ada 166 dari 176 stan yang ada di mal ini terdampak kebakaran dengan kerugian mencapai Rp. 124 milyar (2023). Saat ini beberapa stan ponsel eks Malang Plaza pindah ke Sarinah Malang; tidak dijelaskan rencana berikutnya pasca kebakaran.


Iklan

Data dan fakta

Nama lainnyaMalang Plasa (Shopping Centre)
Plasa Malang
AlamatJalan H. Agus Salim No. 26 Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
Lama pembangunanApril 1984 – Mei 1985
Diresmikan11 Mei 1985
PemborongHakim Sentosa
Jumlah lantai3 lantai
Biaya pembangunanRp. 3 milyar (1985)
Rp. 55,6 milyar (inflasi 2023)

Referensi

  1. “Rp. 2 milyar untuk pusat pertokoan modern Malang.” Surabaya Post, 28 Maret 1984
  2. jij (1985). “Akan Diresmikan Gubernur, Pusat Pertokoan ‘Malang Plaza’.” Jawa Pos, 1 Mei 1985, hal. 8
  3. yok (1985). “Bioskop Kembar di Malang Plaza juga diresmikan.” Jawa Pos, 11 Mei 1985, hal. 8
  4. jij (1985). “Walau sudah diresmikan, Malang Plaza sebagian masih tutup.” Jawa Pos, 13 Mei 1985 hal. 8
  5. masiyo (2022). “Malang Plaza miliki eskalator pertama di Malang.” Malang Retro, 21 Juli 2022. Diakses 29 November 2023 (arsip)
  6. Muhamad Syahrial (2023). “Kronologi Malang Plaza terbakar, warga berhamburan keluar rumah, api diduga berasal dari bioskop.” Tribun Jatim via KOMPAScom, 2 Mei 2023. Diakses 29 November 2023 (arsip)
  7. M. Bagus Ibrahim (2023). “Setelah 12,5 jam, kebakaran Malang Plaza berhasil dipadamkan.” Detikcom, 2 Mei 2023. Diakses 29 November 2023 (arsip)
  8. Muhammad Aminudin (2023). “Terungkap, kebakaran Malang Plaza akibat instalasi listrik bioskop terbakar.” Detikcom, 16 Mei 2023. Diakses 29 November 2023 (arsip)
  9. Muhammad Aminudin (2023). “Update kebakaran Malang Plaza, jumlah toko terbakar menjadi 166.” Detikcom, 4 Mei 2023. Diakses 29 November 2023 (arsip)
  10. Yudhistira Satya Wira Wicaksana (2023). “20 tenant Malang Plaza mulai berjualan.” Radar Malang, 21 Juli 2023. Diakses 29 November 2023 (arsip)
  11. M. Ubaidillah Muhtadee (2022). “Lebih Heritage, Malang Plaza usung konsep dan nama baru.” GenPI, 20 Mei 2022. Diakses 30 November 2023 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *