Gedung berwarna biru sarat kaca yang membayangi Apartemen Puri Matahari di Jalan Mayjen H.R. Muhammad di Surabaya bagian barat adalah Satoria Tower, sebuah gedung berlantai 24 yang dibangun dan dikembangkan oleh Grup Satoria milik Alim Satria, eks Direktur Pelaksana Grup Maspion dan juga pemilik saham dan Presdir pengembang apartemen Trillium Office & Residence yang lokasinya ada di sebelah gedung OCBC NISP Pemuda. Gedung ini merupakan gedung perkantoran murni.
Satoria Tower – atau diindonesiakan sebagai Menara Satoria, tapi nama kemringgisnya adalah nama resminya – dirancang oleh tim arsitek dari Ong & Ong (arsitek The Summit Kelapa Gading) bersama dengan Benny Gunawan & Rekan. Proyek perkantoran bernilai investasi Rp. 385 milyar (2017. Bukan data sebenarnya) itu mulai dibangun pada tanggal 27 Juli 2016 dalam sebuah acara ground breaking, dengan lama pembangunan direncanakan selesai pertengahan 2019.
Tetapi, pembangunan gedung yang digarap oleh Mitra Konstruksi itu sedikit terlambat; Satoria Tower baru tutup atap pada 6 Desember 2019, beberapa bulan saja menjelang chaos pandemi COVID-19 yang membuat konstruksinya molor hingga baru bisa dibuka operasionalnya pada 2021, dengan keterisian hanya 30 persen saat pihak pengembang meresmikan gedung berkelir kaca berwarna biru itu dalam sebuah acara pada tanggal 8 Februari 2023.
Konsep arsitektur Satoria Tower, membahas “satria” pada umumnya, memeringati 10 November atau nama pemilik?
Sudah kita singgung sebelumnya bahwa Satoria Tower merupakan gedung rancangan dari Ong & Ong bersama dengan Benny Gunawan & Rekan sebagai rekan perancang lokalnya, sementara strukturnya ditangani Haerte Widya Engineering. Secara spesifikasi umum, gedung perkantoran ini memiliki 24 lantai ditambah 2 lantai bawah tanah dengan luas lantai 34.805 m2, menyediakan 224 unit perkantoran konvensional dan 52 kantor berjenis loft.
Desain arsitekturnya berkonsep dari kata “satria” yang kebetulan sama dengan nama pemiliknya yaitu Alim Satria. Konsepnya sedikit menyinggung sejarah Surabaya sebagai kota pahlawan, sehingga tidak langsung mengenang heroisme arek-arek Bonek melawan NICA pada akhir tahun 1945.
Tetapi, di mata SGPC, konsep “satria” Satoria tidak setelanjang Balai Sarbini yang bentuknya jelas-jelas terinspirasi dari helm tentara. Pengejawantaan konsep itu terlihat dari bentuk lekukan pada bagian atas gedung yang menurut Ong & Ong terinspirasi dari “perisai dari para pejuang kemerdekaan Indonesia.” Untuk memperkuat hubungan estetika antar gedung dan kota, pucuknya digeser sedikit ke depan.
Tetapi, kami ragu dengan konsep “satria” yang dimaksud oleh Ong & Ong, karena satria bertameng itu adanya di Kalimantan. Untuk beberapa orang, gedung ini desainnya mirip konsol Playstation 5. Di mata SGPC, perisai satria yang dimaksud adalah sejenis onderdil motor Suzuki Satria. Pucuk gedungnya saja, agak mirip dengan batok motor Satria tipe FU. Tidak ada satria nusantara yang bertameng, kebanyakan hanya mengandalkan kesaktian belaka.
Anehnya, semua tulisan media arsitektur Indonesia yang menerjemahkan tulisan resmi dari Ong & Ong tanpa pengecekan kembali, menerjemahkan kata Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Indonesia. Apakah anda belum paham? Berikut kutipan dari artikel-artikel memalukan itu plus tulisan aslinya dalam bahasa Inggris.
ONG&ONG mengusung konsep desain yang terinspirasi pada makna simbolis dari kata “Satria” yang berarti pejuang dalam Bahasa Indonesia.
Construction+ Asia
Lekukan ini terinspirasi dari bentuk perisai pejuang Indonesia yang didasarkan pada makna simbolis “Satria”. Dalam Bahasa Indonesia, satria berarti pejuang dan inilah konsep desain yang ingin diangkat oleh perancang.
Archinesia
The design concept was based upon the symbolic meaning of the word “Satria” which means warrior in Bahasa Indonesia.
Ong & Ong
Di luar humor-humor kami mengenai konsep “Satria”, Satoria Tower memiliki interior yang mewah dan premium dan fasilitas-fasilitas bak hotel mewah, seperti kolam renang, ballroom, pusat kebugaran dan rumah makan. Pengembang ternyata punya ide membuat ballroom di gedung perkantoran agar penghuni tidak jauh-jauh mengadakan acaranya dari kantor mereka. Sama dengan gedung-gedung kantor kontemporer lainnya yang sarat dengan lapisan kaca, gedung ini punya pemandangan yang sangat luas ke Lapangan Golf Graha Famili dan Surabaya bagian barat.
Selain merupakan kantor dari Grup Satoria, gedung ini dikabarkan akan ditempati juga oleh Bank Negara Indonesia 1946 sebagai kantor cabang utama wilayah Surabaya Barat. Bank milik negara tersebut sudah meneken kesepakatan jual beli dengan pengembang pada 29 November 2019.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Pradah Jaya I No. 1 Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Jawa Timur |
Arsitek | Ong & Ong (arsitektur) Benny Gunawan & Rekan (architect of record) Haerte Widya Engineering (struktur) |
Pemborong | Mitra Konstruksi |
Lama pembangunan | Juli 2016 – 2021 |
Jumlah lantai | 24 lantai 2 basement |
Biaya pembangunan (laporan awal) | Rp. 385 milyar (2017) Rp. 435,7 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- Halaman resmi Satoria Tower, diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- “Satoria Tower.” Construction+ Asia, 31 Maret 2022, diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- “Satoria Tower.” Archinesia, 12 Oktober 2022, dikses 25 Juni 2023 (arsip)
- Halaman resmi Ong & Ong, diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- Amrozi Amenan (2017). “Investasi Rp. 385 milyar, Satoria Group bangun gedung bertingkat premium.” Investor Daily via BeritaSatu, 3 Mei 2017. Diakes 25 Juni 2023 (arsip)
- Anton Chrisbiyanto (2017). “Satoria kembangkan perkantoran Rp. 400 milyar.” Seputar Indonesia, 24 Mei 2017. Diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- Peni Widarti (2019). “Satoria Tower targetkan 40 persen unit perkantoran terjual pada 2020.” Bisniscom, 9 Desember 2019. Diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- “Gabungkan teknologi dan fasilitas mewah, Satoria Tower diminati perusahaan besar hingga startup.” Kabar Bisnis, 7 Desember 2019. Diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- Sri Handi Lestari (2019). “Tiga lantai Satoria Tower dibeli BNI untuk jadi kantor utama di Surabaya Barat.” SURYA, 3 Desember 2019. Diakses 25 Juni 2023 (arsip)
- Lukman; Ali Masduki (2023). “Pasar perkantoran diprediksi membaik, Satoria Tower optimistis okupansi capai 50 persen.” iNews, 9 Februari 2023. Diakses 25 Juni 2023 (arsip)
Leave a Reply