Gajah Mada Plaza adalah sebuah pusat belanja (atau hiburan?) yang berdiri di sudut barat daya lapangan Simpang Lima di kota Semarang, Jawa Tengah. Ia dibangun sebagai kompleks pertokoan dan bioskop dengan tiga lantai dan beberapa unit rukan yang selesai dibangun pada 1983 dan diresmikan oleh Walikota Semarang, H. Iman Soeparto, pada tanggal 1 Juni 1983. Pembangunan pusat belanja ini dilaksanakan oleh Wijaya Kusuma Contractors. Bilamana gedung ini benar merupakan pertokoan, maka gedung ini menjadi salah satu dari lima pusat pertokoan yang berdiri di Simpang Lima (selengkapnya: Mall Ciputra, Pertokoan Simpang Lima dan Plasa Simpang Lima).
Proyek ini merupakan kerjasama antara Pemkot Semarang dan pihak swasta yang sayangnya SGPC tidak bisa identifikasi saat ini. Saat awal dibangun, Gajah Mada Plaza juga direncanakan difungsikan sebagai pertokoan untuk kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) alias pengusaha golongan lemah (pegel). Sayangnya, implementasinya berantakan karena harganya kemahalan buat pegel/UMKM, sehingga saat ditutup dan digusur 2022 lalu, tenant-tenant gedung ini lebih banyak diisi oleh perkantoran dan parkirannya menjadi lapak-lapak pegel yang diatur oleh Pemkot Semarang.
Dahulu Gajah Mada Plaza memiliki bioskop bernama Plaza Theatre, dengan 1 layar yang sayangnya tidak disebutkan kapasitasnya berapa, yang mulai menggelar acaranya pada 2 Juni 1983 dengan memutar film Roro Mendut kepada para undangan. Tujuh tahun kemudian, tepatnya 2 Februari 1988, Plaza Theatre memecah bioskopnya menjadi empat layar yang masing-masing kapasitas 80 sampai 125 kursi, menjadi semacam sinepleks.
Pada 17 Februari 1991, Plaza Theatre terbakar. Kebakaran tersebut terjadi sekitar jam 10.30, yang bersumber dari (kemungkinan) korsluiting kabel listrik di Plaza Theatre 4. Operator bioskop segera memanggil dinas pemadam kebakaran dan mengevakuasi pengunjung dan karyawan. Kebakaran tersebut meluas hingga pada jam 11 pagi, kebakaran semakin membesar dan asap membumbung tinggi. Pemadam kebakaran baru bisa memadamkan amuk si jago merah pada jam lima sore, mencegah kebakaran merembet ke pertokoan.
Pasca-kebakaran, Plaza Theatre sempat bergabung ke jaringan bioskop 21. Sayangnya, kebenarannya agak diragukan, ada kemungkinan krisis moneter 1997-98 membuat Plaza Theatre tutup. Pada 8 Maret 2006 Gajah Mada Plaza kedatangan pusat hiburan baru (tidak hanya bioskop melainkan juga rumah makan, diskotik, karaoke dan bahkan balai sidang/banquet) dibawah nama E-Plaza alias Entertainment Plaza. Di bawah bendera E-Plaza terdapat 3 bioskop (Plaza 1, 2 dan 3) yang masing-masing menampung 119-131 kursi, sementara Plaza 4 ada kemungkinan sudah jadi banquet. Karaoke 7KTV menyusul pembukaannya pada 8 Maret 2008.
Pandemi COVID-19 dan kompetisi industri bioskop yang terlalu condong ke bioskop-bioskop hip dan besar patut menjadi biang matinya E-Plaza di tahun 2020. Gajah Mada Plaza sejak 2021 dipegang oleh Sidomuncul, perusahaan jamu besar yang asli Semarang. Sejak akhir 2022 ini gedung eks E-Plaza/Gajah Mada Plaza sedang digusur.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Simpang Lima Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah |
Pemborong | Wijaya Kusuma Contractors |
Selesai dibangun | 1983 |
Diresmikan | 1 Juni 1983 |
Dibongkar | 2022 |
Jumlah lantai | 3 lantai |
Referensi
- “Pemda Jual Kios “Gajah Mada Plaza” Dengan Harga Tinggi.” Suara Merdeka, 31 Mei 1983, hal. 6
- nd; rif; uri (1991). “Sineplek Plaza Habis Terbakar.” Harian Berita Nasional (Bernas), 18 Februari 1991, hal. 1
- Halaman resmi E-Plaza Semarang, diarsip 3 September 2013
- “Pusat Pertokoan di Jantung Kota Semarang Tak Dikelola Maksimal.” Radar Semarang Jawa Pos, 2 Agustus 2021. Diakses 24 Januari 2023 (arsip)
Tinggalkan Balasan