Gedung Artha Graha adalah sebuah gedung perkantoran berlantai 29 dan 3 basement yang berdiri sebagai bagian dari proyek kawasan bisnis Sudirman Central Business District (SCBD) di Senayan, Jakarta bagian selatan. Ia merupakan gedung pertama yang dibangun di kawasan ini bersama dengan menara pertama Bursa Efek Indonesia, dan bersama dengan gedung tadi, menjadi tiga gedung pertama di kawasan SCBD yang dibangun di era 1990an bersama dengan Apartemen Kusuma Chandra.
Dirancang oleh tim arsitek dari Arkonin, bangunan setinggi 125 meter (CTBUH) ini selesai dibangun pada kuartal kedua tahun 1995, dan merupakan kantor pusat dari Bank Artha Graha segera setelah gedung tersebut diresmikan oleh KASAD Jenderal TNI R. Hartono pada 25 Oktober 1995. Gedung Bank Artha Graha disebut menghabiskan biaya investasi mencapai Rp. 124,2 milyar (1995). Di lain sisi, saat selesai dibangun, gedung dengan luas lantai 42 ribu meter persegi ini menerima banyak minat dari calon penghuni.
Menurut halaman resmi pengelola, gedung tersebut mengadopsi gaya arsitektur klasik, yang dipandang memberikan presitse dan keabadian, tidak genit dengan perkembangan arsitektur, dan interiornya dipoles semewah mungkin dengan granit dari Eropa, yang memberi kesan kokoh dan berwibawa. Medial Syukur dari majalah Properti Indonesia mengidentifikasi bangunan berlantai 29 ini sebagai contoh dari penerapan arsitektur pascamodern berkat fitur-fitur tersebut.
Data dan fakta
Nama lama | Bank Artha Graha Tower |
Alamat | Lot 25 Sudirman Central Business District Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Arkonin |
Selesai dibangun | Q2 1995 |
Diresmikan | 25 Oktober 1995 |
Jumlah lantai | 29 lantai 3 basement |
Tinggi gedung (CTBUH) | 125 meter |
Biaya pembangunan | Rp. 124,2 milyar (1995) Rp. 1,05 triliun (inflasi 2023) |
Referensi
- Arsip halaman resmi SCBD, diarsip 16 Mei 2001
- Arsip halaman resmi Arkonin, diarsip 26 Februari 2005
- Halaman resmi Gedung Artha Graha, diakses 6 Maret 2021 (arsip)
- Advertorial (1995). “Bank Artha Graha Melaju dengan Konsep Baru”. Majalah SWAsembada No. 1/XI, April 1995, hal. 96-97
- Hadi Prasojo (1995). “Menguji Gedung di Kawasan Superblok”. Majalah Properti Indonesia No. 19, Agustus 1995, hal. 54-55
- Medial Syukur (1995). “Gaya Posmo: Ketika Arsitektur Modern Mulai Menjenuhkan”. Majalah Properti Indonesia No. 14, Maret 1995, hal. 80-85
- “Gedung Baru Bank Artha Graha.” Majalah Infobank No. 191, November 1995, hal. 107
Tinggalkan Balasan