Graha Pangeran adalah sebuah gedung perkantoran strata title di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gayungan, selatan Surabaya. Dikembangkan oleh Grup Samator dan dirancang oleh Jimmy Priatman dari Archimetric, gedung berlantai 12 dan luas lantai 20.249 meter persegi ini dibangun mulai 1994 dan selesai pada 1996, dengan biaya pembangunan Rp. 70 milyar (setara Rp. 544 milyar nilai 2021).
Keputusan Grup Samator membangun Graha Pangeran di Jalan Jend. Ahmad Yani, bukan di Basuki Rachmat yang notabene pusat bisnis Surabaya, diklaim karena lokasinya lebih dekat dengan kawasan industri. Gedung berlantai 12 tersebut juga merupakan gedung strata title (hak jual) pertama di Kota Pahlawan. Alhasil, gabungan lokasi dengan status hak jual membuat banyak perusahaan yang tertarik berkantor di sana, termasuk BNI, yang boyongan ke enam lantai terbawah gedung ini dari kantor lamanya di Gubernur Suryo pada kuartal ketiga tahun 1996.
Walaupun sukses dari sisi niaga, Graha Pangeran lebih dikenal berkat catatan fenomenalnya soal penerapan arsitektur yang ramah dengan lingkungan dan irit enersi. Laporan dari Ikatan Arsitektur Indonesia mengenai Graha Pangeran menyebutkan bahwa penghematan kebutuhan listrik dipertimbangkan dalam segala aspek perancangan mulai dari bentuk bangunan, wajah, orientasi telapak gedung hingga teknis mekanisnya seperti ukuran jendela dan pemangkasan beban AC.
Hasilnya adalah gedung yang secara visual mengambil metafora perahu, setelah tenant kunci Graha Pangeran, Bank Negara Indonesia 1946, dan sebelum City of Tomorrow (CITO) dan Menara Avian Paints lahir ke bumi, merupakan bangunan gerbang masuk Surabaya dari Waru, dan juga enersi listrik 144,4 kilowatt/jam/meter persegi per tahunnya.
Sangat irit di zamannya sehingga meraih dua gelar di lemari pialanya. Pertama, gelar “Best Practices Competition – New Existing Building” dalam ajang 3rd ASEAN Energy Efficient Building Award di Singapura pada 5 Juli 2002. Di tingkat nasional, gedung ini bahkan mempecundangi Plaza Indonesia, yang dianggap oleh Ditjen Listrik & Pengembangan Energi ESDM saat itu masih boros listrik. Di tahun yang sama Medali Kalyanakretya Utama 2002 dari Kementerian Ristek juga disabetnya.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Raya Ahmad Yani No. 286 Gayungan, Surabaya, Jawa Timur |
Arsitek | Ir. Jimmy Priatman, M. Arch, IAI (Archimetric, arsitektur) |
Lama pembangunan | 1994 – 1996 |
Jumlah lantai | 12 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 70 milyar (1996, setara Rp. 544 milyar nilai 2021) |
Signifikasi | Arsitektur (gedung ramah lingkungan) |
Referensi
- Budi A. Sukada; Bambang Sutrisno (2003). “Karya Arsitek Indonesia”. Jakarta: Pustaka Rumahkebun. Halaman 156-159
- hq (1996). “Bank BNI Tempati Gedung Baru.” Jawa Pos, 12 Juli 1996, hal 11
- rma (2002). “Gedung Hemat Listrik Dapat Penghargaan”. KOMPAS Jawa Timur, 10 Juli 2002, hal. D
- Satrija Budi Wibawa; Rian Sudiarto (1996). “Langkah Baru di Surabaya.” Warta Ekonomi, 8 April 1996, hal. 70
Leave a Reply