Iklan

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Rajawali Place

Rajawali Place merupakan kawasan superblok milik Grup Rajawali yang kini terdiri dari tiga gedung tinggi yaitu hotel berlantai 16 yang sudah ada sejak 1995, apartemen bernama Residences at St. Regis dengan tinggi 244 meter, dan Rajawali Place yang cebol. Sayang sekali, setiap gedungnya harus pakai bahasa Inggris, kenapa tidak pakai nama lokal saja.

Sepanjang 26 tahun pertamanya, ia hadir sebagai Hotel Regent dan selanjutnya Hotel Four Seasons rancangan Skidmore, Owings & Merrill bersama dengan Parama Loka Consultant – bangunan karya biro arsitek asal San Francisco, Amerika Serikat tersebut setelah Hotel Bumi Hyatt Surabaya di tahun 1979. Setelah Grup Rajawali membeli kepemilikan hotel ini, Four Seasons bertransformasi menjadi sebuah superblok super mewah bernama Rajawali Place lengkap dengan apartemen dan kantor.

Eks Four Seasons Hotel
Gedung Utama eks Four Season Hotel, sekarang St. Regis, 2017. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Sejarah Rajawali Place

Era Regent/Four Seasons (1988-2014)

Sekitar dekade 1980an, Grup Kodel membeli lahan Hotel St. Regis sekarang dari Kelompok Subud – sepaket dengan Bank Susila Bakti milik aliran kepercayaan tersebut, dan awalnya akan dibangun sebuah gedung perkantoran untuk Grup Kodel. Rencana itu dibatalkan setelah diketahui lahan tersebut sudah direncanakan untuk dibangun Hotel Regent, sehingga Kodel sepakat dengan pihak Regent untuk mendanai pembangunan hotel itu. Konstruksi dimulai pada 25 Mei 1988 dan hendaknya bisa beroperasi pada 1991. Pembangunan dilakukan oleh Total Bangun Persada bersama dengan LKN Construction Pte. Ltd. (lihat gambar plang).

Pada 1992, konstruksi Hotel Regent yang sudah mencapai tahap penyelesaian akhir, macet karena kebijakan uang ketat yang mempersulit perusahaan properti mendapat kredit. Hal ini diperberat dengan tingginya suku bunga pinjaman kala itu.

Hotel St. Regis Jakarta sbg The Regent Jakarta, 1990. Jakarta tempo dulu, Rajawali Place
Hotel St. Regis saat sedang dibangun.
Foto: Majalah SWA, April 1990

Pada Februari 1993, Grup Kodel hampir mendapatkan modal segar dari perusahaan asing maupun lokal, tetapi rencana itu tak terwujud. Empat bulan kemudian, Kodel dan Bank Dagang Negara, kreditur proyek, menego cara penyelesaian pembayaran utang Kodel terkait Hotel Regent. Pada akhirnya, proyek tersebut jalan kembali dengan mengonversi utang Kodel ke BDN, menjadi saham BDN. Guyuran dana BUMN perbankan inilah jalan kilat menuju pembukaan Hotel Regent Jakarta.

Hotel Regent Jakarta mulai membuka operasional hotelnya (soft opening) pada 15 Juli 1995, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto, bersama ibu negara Tien Soeharto pada 10 Oktober 1995. 

Baru 7 tahun operasional, pada Februari 2002, hotel Regent kebanjiran. Akibat banjir tersebut, lobi dan ruang sidang kebanggaan hotel ini rusak, dan menghabiskan waktu setahun merenovasi pintu masuk hotel tersebut dan baru dibuka kembali pada 4 Agustus 2003. Sayangnya, nama Regent hanya bertahan singkat, karena mulai 14 Juli 2004, nama The Regent pensiun dan nama baru Four Seasons Jakarta pun diperkenalkan.

Tiga tahun berikutnya, pemodal dari Arab Saudi, Pangeran Alwaleed Bin Talal, melalui Kingdom Hotel Investment, membeli 82 persen saham Hotel Four Seasons Jakarta senilai USD 48 juta, tetapi baru terealisasi Juli 2011, dengan banderol yang sama. Kepemilikan Saudi di Four Seasons hanya sesaat; enam bulan kemudian, pada Januari 2012, Grup Rajawali membeli hotel ini dari Kingdom Hotel Investment.

Keberadaan Grup Rajawali – yang saat itu berkantor di Menara Rajawali – justru menjadi penutup dari eksistensi Four Seasons di bilangan Rasuna Said. Pada 28 Desember 2014, dalam rangka renovasi, Hotel Four Seasons ditutup setelah 19 tahun dibuka di tempat ini, dan 10 tahun operasional sebagai Four Seasons. Tanpa diduga, sejak 2016, Four Seasons pindah ke Capital Place, dan sebagai penggantinya, St. Regis direncanakan akan beroperasi dari gedung ini mulai 2019. Tetapi rencana tersebut molor bertahun-tahun, baca di bagian berikutnya.


Iklan

Menara Rajawali Jakarta
Rajawali Place. Foto oleh mimin SGPC

Kehadiran St. Regis disambut gedung baru (2014-sekarang)

Setelah Four Seasons dilempar ke Capital Place, Grup Rajawali dan Starwood Hotels & Resorts menandatangani kesepakatan manajemen untuk Hotel St. Regis dan Residences at St. Regis selama 30 tahun ke depan, alias 20 plus 10 tahun perpanjangan bila memungkinkan. Dalam perjalanannya, proyek perluasan yang diberi nama Rajawali Place ini dimulai sejak 2017; sayangnya tidak ada informasi kapan peletakan batu pertamanya.

Pembangunan apartemen dan kantor plus renovasi hotel yang dilaksanakan kontraktor Korea Selatan POSCO Engineering & Construction itu memang sempat terhambat gara-gara kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penyebaran penyakit COVID-19 dari Maret hingga Juli 2020 yang membuat aliran impor bahan bangunan, terutama dari Tiongkok dan Italia, terhenti. Di bursa properti, Residences at St. Regis, yang menyediakan 195 unit apartemen 3 tempat tidur per hari Sumpah Pemuda 2021 (28/10) sudah terjual 65 persen.

Penutupan atap Rajawali Place secara simbolis dilaksanakan pada 17 Agustus 2020, tepat HUT RI ke-75. Sementara progres konstruksinya berlangsung sampai serah terima sekitar 2022. Sayangnya, SGPC tidak bisa memastikan tanggal pasti serah terimanya. Sementara Hotel St. Regis sendiri, setelah menjalani tahap penyegaran selama nyaris sewindu (8 tahun), kembali beroperasi mulai 3 Desember 2022.


Iklan

Arsitektur dan profil Rajawali Place

Hotel Regent/Four Seasons: menggabungkan nuansa Spanyol dan Keraton

Ketika gedung ini diresmikan, rilis pers dari Bidang Penerangan KBRI Washington DC menyebutkan bahwa Hotel Regent Jakarta memiliki desain arsitektur yang sangat menarik di masanya. Interior hotel dan lanskapnya disebut memberi suasana yang mewah dan luas, dengan banyaknya penggunaan lapis kayu dan gabungan 10 jenis marmer dan granit. Disebutkan juga dalam lobi hotel ini terdapat ukiran Jepara yang menghiasi plafon lobi, menggambarkan elemen alam berupa api, air, bayu dan tanah. Bahkan pemasangan dan penerapan gambarannya wajib memerlukan konsultasi para dukun.

Terkait eksterior gedung, bila merujuk penerangan dari KBRI Washington, visi yang diusung Skidmore, Owings & Merrill ke dalam hotel ini adalah “membawa suasana Indonesia ke sebuah gedung niaga modern”, termasuk mengambil inspirasi dari Istana Alhambra di Granada (Spanyol) dan puri/keraton se-Indonesia. Herman Sudjono, pendamping arsitek dari Permadani Khatulistiwa Nusantara (pengelola gedung ini), mengatakan kepada majalah Konstruksi, untuk membawa ciri khas nusantara dan tropis tersebut, beberapa sayap bangunannya memiliki desain atap yang umum digunakan di Indonesia. Gedung utamanya mengotak dan berwibawa, dengan lapis granit yang cukup mewah. Tak ayal Hotel Regent Jakarta kala itu mendapat sambutan positif dari beberapa orang.

Saat ditutup, Four Seasons memiliki 365 kamar dan suites dengan luas lantai dimulai dari 55 meter persegi, saat itu tergolong terluas di masanya. Salah satu majalah pariwisata DestinAsian menyebut Seasons Café dan The Steak House sebagai tempat makan Four Seasons yang paling terkenal, karena salah satunya masuk majalah gaya hidup dan kuliner Jakarta, dan satunya karena menunya yang menarik perhatian.


Iklan

Hotel dan Apartemen St. Regis dan Rajawali Place: Kulitnya bule, jeroannya Indonesia

Apartemen St Regis Jakarta, Rajawali Place
Menara apartemen St. Regis. Foto oleh mimin SGPC

Sementara itu, semenjak direnovasi selama delapan tahun dan lahir kembali menjadi The St. Regis Jakarta (Agoda/Booking), gedung 16 lantai rancangan S.O.M. pun kini menampung hanya 282 kamar yang terpecah menjadi tiga tipe kamar biasa dan empat suite (Caroline Astor, Empire, Metropolitan dan Presidential). Jeroannya dibuat keroyokan, dari interior kamar oleh G.A. Design, sementara daerah umum (semacam lobi dan restoran) ditata arsitek interior dari Amerika, Alexandra Champalimaud, yang terilhami oleh seni tembang Tanah Air. Di lobi, anda bisa melihat lampu gantung yang bergerak mengikuti alunan lagu yang diputar oleh pihak hotel.

Baik apartemen St. Regis dan Rajawali Place yang sama-sama sarat lapis beling dirancang oleh tim arsitek Gensler bersama dengan Pandega Desain Weharima. Apartemen St. Regis alias Residence at St. Regis – karena bahasa resminya tidak pakai bahasa nasional – menyediakan 195 unit apartemen 3 kamar tidur dengan rentang luas 355 sampai 373 meter persegi dengan fasilitas mewah dan interior yang eksklusif, hanya untuk para eksekutif dan orang berada. Keeksklusivitas itu didapat dari interior mewah yang ternyata 100 persen asli Indonesia, dari Genius Loci yang merancang hingga BIKA Living dan Agora yang menyiapkan furniturnya.

Sementara Rajawali Place hanya memiliki 27 lantai dengan 6 lantai bawah tanah, menyediakan ruang kantor kasar seluas 42.354 m2, dengan jeroan alias interior digarap oleh Ortiz Leon. Secara desain, gedung berbentuk segitiga ini sepertinya membuat bangunan bersirip vertikal terlalu pasaran dan dibahas berulang-ulang di blog kesayangan anda ini. Namun, atap gedungnya yang semacam punya topi sendiri, menurut brosur Rajawali Place, melambangkan burung rajawali yang mengepakkan sayapnya. Itu adalah simbol dari Grup Rajawali selaku pemilik gedung.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan H.R. Rasuna Said Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta

Hotel St. Regis

Nama lamaThe Regent Jakarta
Hotel Regent Jakarta
Hotel Four Seasons Jakarta
ArsitekSkidmore, Owings & Merrill (arsitektur)
Parama Loka Consultants (architect of record)
Pemborong (J.O.)Total Bangun Persada
LKN Construction Pte. Ltd.
Lama pembangunanMei 1988 – Juli 1995
Lama renovasi2015 – 2022
Dibuka15 Juli 1995 (Regent/Four Seasons)
3 Desember 2022 (St. Regis)
Diresmikan10 Oktober 1995 (Regent/Four Seasons)
Jumlah lantai16 lantai
Jumlah kamar282
Biaya pembangunanUSD 220 juta (1993) / Rp 455 milyar (kurs 1993)
Rp 4,9 triliun (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #123 Juli 1988; Jawa Pos 11/10/1995; Total Bangun Persada

Residences at St. Regis

ArsitekGensler (arsitektur)
Pandega Desain Weharima (architect of record)
Ramboll (struktur)
Gistama Intisemesta (struktur)
PemborongPOSCO Engineering & Construction
Lama pembangunan2017 – 2022
Tinggi gedung (CTBUH)244 meter
Jumlah lantai55 lantai
6 basement
Jumlah unit195
Referensi: CTBUH, laman resmi Rajawali Place, beberapa sumber

Rajawali Place

ArsitekGensler (arsitektur)
Pandega Desain Weharima (architect of record)
Ramboll (struktur)
Gistama Intisemesta (struktur)
PemborongPOSCO Engineering & Construction
Lama pembangunan2017 – 2022
Tinggi gedung (Informasi resmi Rajawali)143 meter
Jumlah lantai27 lantai
6 basement
Referensi: laman resmi Rajawali Place

Iklan

Referensi

  1. Urip Yustono (1988). “The Regent Jakarta: Hotel mewah dengan permainan ruang dalam yang hidup”. Majalah Konstruksi No. 123, Juli 1988, hal 70-71
  2. Uka (1993). “Kodel lanjutkan bangun The Regent”. Media Indonesia, 30 Januari 1993.
  3. Ferry Firdaus (1993). “Napas Baru Untuk The Regent Hotel”. Warta Ekonomi, 8 Februari 1993, hal 25
  4. Max Wangkar; Bina Bektiati; Sri Wahyuni (1994). “Mempersoalkan Nasib Likuiditas Pembangunan”. TEMPO, 19 Februari 1994, hal 27-28. Kutipan di hal 28. “….. Kodel menghadapi masalah dalam pembangunan hotel mewah The Regent di pojok segi tiga emas Kuningan, Jakarta. …. Kredit macet itu akhirnya diubah menjadi saham bagi BDN.”
  5. yk (1995). “Hotel The Regent Diresmikan”. Jawa Pos, 11 Oktober 1995, hal 5
  6. Hendy Bernadi; Satya Pandia (2002). “Akibat Banjir, Tamu Hotel Regent Dievakuasi“. Liputan 6 SCTV, 3 Februari 2002. Diakses 17 Maret 2020. (arsip)
  7. awsj/kim (1993). “Kodel Kurang Modal Untuk Selesaikan Regent”. Republika, 2 Juni 1993, hal 3
  8. jup (2003). “Info Jabotabek: Hotel Regent Kembali Beroperasi”. KOMPAS, 1 Agustus 2003, hal 18
  9. Rilis pers Four Seasons (2004). “After More Than Eight Years of Successful Management, The Regent Jakarta Becomes Four Seasons Hotel Jakarta.” Hotels Online, 14 Juli 2004. Diarsip 12 Agustus 2004.
  10. Rilis pers (2007). “Kingdom Hotel Investments Beli Hotel Four Seasons Senilai US$48 Juta“. ANTARA, 27 Juli 2007. Diakses 17 Maret 2020. (arsip)
  11. dnl/hen (2012). “Pangeran Arab Penggagas Menara 1000 Meter Jual Four Seasons Jakarta“. Detikcom, 15 Januari 2012. Diakses 17 Maret 2020. (arsip)
  12. Gloria Haraito (2012). “Grup Rajawali membeli Four Seasons Jakarta“. KONTAN, 17 Januari 2012. Diakses 17 Maret 2020. (arsip)
  13. Website resmi Total Bangun Persada, diarsip 29 Juni 2019.
  14. Hotel Four Seasons Jakarta Tutup“. DestinAsian, 29 Desember 2014. Diakses 17 Maret 2020. (arsip)
  15. Rilis pers (2016). “Rajawali Property Group dan Four Seasons Umumkan Lokasi Baru Four Seasons Hotel Jakarta“. Website Resmi Grup Rajawali, 27 Januari 2016, diakses 17 Maret 2020 (arsip)
  16. Rilis pers (2016). “Rajawali Property Group Bersama Starwood Hotels & Resorts Menghadirkan Brand St. Regis di Jakarta“. Website Resmi Grup Rajawali, 4 Februari 2016, diakses 17 Maret 2020 (arsip)
  17. Architectural Triumph, Jakarta’s Regent Hotel“. Indonesia News & Views No. 79, November 1995, hal 8
  18. Diyah (2020). “Rajawali Property Group Rampungkan St. Regis Medio 2021.” Housing Estate, 22 Januari 2020. Diakses 17 Maret 2020. (arsip)
  19. H.B. Supiyo; Amal Taufiq; V. Elisawati et. al. (1990). “Bisnis ‘Tingkat Tinggi’.” SWAsembada No. 2/VI, Mei 1990, hal. 34-37
  20. Hilda B. Alexander (2016). “Akhirnya, St. Regis Jakarta Bergeser ke Kuningan.” KOMPAScom, 4 Februari 2016, diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  21. Dani Prabowo (2017). “Rajawali Property Hadirkan Hunian Rp. 23 Miliar di Kawasan Kuningan.” KOMPAScom, 9 Agustus 2017, diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  22. Rilis pers (2017). “Rajawali Property Group Meluncurkan Preview Eksklusif Untuk Properti Ultraluks Terbaru dari The St. Regis: The Residences at the St. Regis Jakarta.” Rajawali Property, 22 April 2016, via ISSUU. Diakses 4 Januari 2023
  23. Hilda B. Alexander (2020). “Saat Pandemi, Apartemen Rp. 25 Milyar di Jakarta Justru Dibeli WNI“. KOMPAScom, 18 Agustus 2020. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  24. Diyah (2020). “Rajawali Property Group Rampungkan St. Regis Medio 2021.” Housing Estate, 22 Januari 2020. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  25. Rilis pers (2020). “Celebrating Indonesia 75th Independence With The Grand Topping Off of The Residences at The St. Regis Jakarta” (The Residences at St. Regis Jakarta rayakan HUT RI ke-75 dengan penutupan atap). Rajawali Property Group, 18 Agustus 2020, diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  26. Rosiana Haryanti (2020). “Ini Kabar Terbaru Apartemen The Residences at the St. Regis Jakarta.” KOMPAScom, 15 Januari 2020. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  27. Prastia Putra (2021). “Pembangunan St. Regis Jakarta Akan Selesai Juni 2022.” Casa Indonesia, 23 Maret 2021. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  28. Hilda B. Alexander (2021). “The St. Regis Jakarta Dijadwalkan Beroperasi Januari 2023.” KOMPAScom, 28 Oktober 2021. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  29. Lama Tertunda, St. Regis Jakarta Akhirnya Diresmikan.” DestinAsian Indonesia, 12 Desember 2022. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  30. Advertorial (2018). “POSCO E&C seeks smart innovation” (POSCO E&C, mencari inovasi yang lebih pintar). The Korea Times, 29 Maret 2018. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  31. Halaman resmi Rajawali Place, diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  32. Halaman resmi Hotel St. Regis, diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  33. Feriawan Hidayat (2022). “Agora Lengkapi Apartemen Mewah the Residence at the St. Regis Jakarta.” BeritaSatu, 28 Maret 2022. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)
  34. Wahyu Ardiyanto (2022). “Seperti ini Kolaborasi Apartemen Mewah di Jakarta.” Rumah.com, 30 Maret 2022. Diakses 4 Januari 2023 (arsip)

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *