MNC Tower adalah sebuah gedung pencakar langit milik konglomerasi MNC Group – identik di sektor media dan keuangan – yang berdiri menjulang di Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat. Gedung berlantai 29 ini dirancang oleh tim arsitek Shimizu Lampiri (berdasarkan iklan ucapan selamat di harian Bisnis Indonesia) dengan gaya arsitektur pasca-modern yang elegan, dan dibangun oleh Shimizu Dextam dari Juni 1994 hingga akhir 1996.


Awalnya, gedung ini bernama Bimantara Tower (atau Gedung Bimantara) yang akan diperuntukkan bagi perusahaan dibawah bendera Bimantara Citra, konglomerasi milik keluarga Bambang Trihatmodjo. Berdiri di belakang gedung Bimantara berlantai lima yang dibeli dari Duta Anggada (sekarang bernama Gedung HighEnd), pihak Bimantara sudah berancang-ancang memulai pembangunan gedung ini di akhir 1992 atau awal 1993, dan direncanakan selesai dalam tiga tahun (1995). Tujuannya sama dengan keputusan banyak perusahaan lain, yaitu konsolidasi unit usaha Bimantara yang tidak tertampung oleh Gedung HighEnd seluas 6.600 m2 itu.
Tetapi, pembangunan pertama Gedung Bimantara baru terjadi pada 23 Juli 1994. Dalam rangka HUT ke-13 Bimantara Citra selaku holding, dilakukan upacara pemancangan seremonial tiang pondasi pertama oleh presiden komisaris perusahaan, Bambang Tri, bersamaan dengan itu kepada awak media, pihak pengelola membeberkan sedikit detil mengenai sindikasi pendanaan senilai Rp. 142 milyar (1994, setara Rp. 1,3 triliun nilai 2023) dari bank-bank dalam maupun luar negeri dalam rangka pembangunan gedung berwarna biru itu.
Pembangunan yang dilakukan Shimizu Dextam berlangsung selama tiga tahun. Dextam, baik di situs resminya maupun dari berita properti Media Indonesia mencatat, bahwa Gedung Bimantara direncanakan akan selesai di akhir 1996. Namun, sejak 23 Juli 1997, gedung berlantai 29 itu sudah mulai ditempati oleh Bimantara Citra dan sejumlah anak usahanya, sekaligus melunasi pinjaman lama itu dengan pinjaman dolar. Ini namanya gali lubang tutup lubang. Pasca-krisis moneter, gedung ini sempat diberi nama Menara Kebon Sirih.
Pada 2007, pengelola gedung yaitu Usaha Gedung Bimantara dicaplok oleh MNC Land (afiliasi Media Nusantara Citra), dan mengganti nama gedungnya menjadi MNC Tower dua tahun kemudian. Selain gedung berlantai 29 tersebut, terdapat pula sebuah gedung perluasan bernama MNC Plaza, yang menampung tak hanya ruang kantor, melainkan juga auditorium, parkiran, dan masjid Bimantara. Kedua gedung tersebut memiliki luas lantai total 87.751 m2.
Data dan fakta
Nama lama | Bimantara Tower Gedung Bimantara Menara Kebon Sirih |
Alamat | Jalan Kebon Sirih No. 17-19 Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Shimizu Lampiri (arsitektur) Atelier 6 (struktur) |
Pemborong | Shimizu Dextam |
Lama pembangunan | Juli 1994 – Juli 1997 |
Jumlah lantai | 29 lantai 3 basement |
Biaya pembangunan (pendanaan) | Rp. 142 milyar (1994) Rp. 1,3 triliun (inflasi 2023) |
Referensi
- Arsip halaman resmi Dextam Indonesia, diarsip 31 Mei 2008
- ass (1992). “Bimantara akan bangun gedung kantor 32 lantai.” Bisnis Indonesia, 21 Februari 1992 hal. 1
- “Bimantara Bangun Tower US$ 125 Juta.” Harian Ekonomi “Neraca”, 21 Februari 1992, hal. 1
- Budi Setyanto (1992). “Minat Yang Tak Kunjung Surut.” Warta Ekonomi, 2 Maret 1992, hal. 35
- Amri Husni (1990). “Duta dari Gunung Sewu.” Majalah SWAsembada No. 2/VI, Mei 1990, hal. 54-55
- Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia (1986). “Gedung Perkantoran di Jakarta 1986.” Jakarta: Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia. Hal. 49
- ANTARA (1994). “Bank Eksim pimpin kredit sindikasi Bimantara Tower.” Bisnis Indonesia, 25 Juli 1994 hal. 3
- ANTARA (1994). “Bank Eksim pimpin sindikasi pembiayaan Bimantara Tower.” Media Indonesia, 25 Juli 1994 (berita yang sama dengan Bisnis Indonesia)
- “Usaha Gedung Bimantara Berhasil Ringankan Utang – Berkat Pinjaman US$80 Juta.” Media Indonesia, 23 Juli 1997, hal. 2
- Annual Report 2009 dan 2021 MNC Land, diakses 17 Januari 2023 (arsip)
- Profil MNC Tower di halaman resmi MNC Land, diarsip 19 November 2015
- Bambang (editor) (2007). “Penjualan Gedung Bimantara Mengandung Benturan Kepentingan.” ANTARA, 30 Juli 2007. Diakses 17 Januari 2023 (arsip)
Leave a Reply