Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Bagi semua orang yang suka dengan Patung Dirgantara Pancoran, gedung ini dianggap mengganggu pemandangan patungnya, seperti halnya tetangga-tetangga niaganya seperti Menara Bidakara, Soho Pancoran dan Menara Korindo, tetapi bagi kami di SGPC, gedung ini punya potongan sejarahnya. Adalah Graha Mustika Ratu, atau awalnya bernama Mustika Centre, yang beralamatkan Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75 Tebet, Jakarta Selatan. Gedung berlapis aluminium putih dan kaca biru ini dimiliki dan dikelola oleh perusahaan kosmetik dan jamu Mustika Ratu melalui anak usahanya.

Graha Mustika Ratu dirancang oleh tim arsitek Tripanoto Sri Konsultan dengan Ketira Engineering Consultants merancang strukturnya, dan dibangun oleh Hutama Takenaka untuk struktur dan Alumco Cipta Nusantara untuk eksterior, mulai Oktober 1990 hingga Maret 1992. Gedung tersebut diresmikan penggunaannya pada tanggal 27 Agustus 1992.

Kospin Jaya & Graha Mustika Ratu
Graha Mustika Ratu di kanan. Foto oleh mimin SGPC

Iklan

Sejarah Graha Mustika Ratu: Ia hadir di tengah bah perkantoran Jakarta

Graha Mustika Ratu lahir dari rencana Mustika Ratu melebarkan sayap bisnisnya. Perusahaan milik pengusaha jamu Ibu Mooryati Sudibyo yang kantor pusat saat itu masih menumpang di sebuah rumah, membutuhkan sebuah kantor, dan ingin memiliki sebuah bangunan monumental yang menjadi kebanggaan bagi seorang pengusaha jamu sukses – begitu pernyataan Dirut Mustika Ratu, Putri Kuswisnu Wardhani, kala diwawancara Majalah Konstruksi pada 1992.

Adapun pemilihan lokasinya datang dari kejelian Mooryati Sudibyo mengambil kesempatan saat beliau mendengar tanah di lokasi tersebut dijual dari seorang pedagang sate. Diperkirakan pada 1989 atau awal 1990, saat perencanaan berlangsung, tanah di sisi barat laut Patung Dirgantara Pancoran dibeli oleh Sudibyo.

Pengamat properti sempat menyuarakan keraguannya pada keputusan Sudibyo. Selain lokasinya yang dianggap bukan favorit investor saat itu, banjir gedung perkantoran dan kebijakan uang ketat di tahun 1990an awal membuat banyak proyek perkantoran saat itu, mau tidak mau, harus digantung. Tetapi, perencanaan proyek yang dimulai pada 1989, dan direalisasikan dengan groundbreaking pada Oktober 1990 dan rampung sekitar Maret 1992, termasuk cepat, dan didukung dengan kegesitan pengelola menggaet calon tenant dan lokasinya yang pas, setidaknya mematahkan keraguan tersebut.

Mustika Centre diresmikan oleh Ibu Negara Tien Soeharto pada 27 Agustus 1992, dihadiri oleh beberapa orang ternama yang menjadi agen Mustika Ratu di luar negeri kala itu. Upacara peresmiannya sendiri menghabiskan Rp. 106 juta yang bersumber hasil iuran agen dan pemasok Mustika Ratu, dan gedung tersebut kala diresmikan, sudah diisi oleh 27 perusahaan yang menyewa ruang kantor, plus Mustika Ratu dan manajemen gedung, atau dalam kata lain, penuh, ditengah keadaan banjir ruang perkantoran yang menghantui Jakarta saat itu.

Gudang atap Graha Mustika Ratu terbakar pada siang 20 Maret 2021, seperti biasanya, diduga karena korsleting listrik.

Arsitektur dan struktur Graha Mustika Ratu: Sejuk, feminim namun tangguh

Graha Mustika Ratu dalam tahap konstruksi, 1991. Jakarta tempo dulu 1990an.
Graha Mustika Ratu dalam tahap konstruksi, 1991. Foto oleh Majalah Konstruksi (no. 171, Juli 1991)

Gaya arsitektur yang diusung pada Graha Mustika Ratu sebenarnya adalah postmodernisme, karena mengambil bentuk tradisional walau desain penuhnya masih terlihat modern. Dalam bahasa sederhana website resmi Graha Mustika Ratu, “dapat mewujudkan citra tersendiri dibandingkan dengan gedung-gedung perkantoran lain yang telah berdiri”. Bentuk gedungnya dinamis, tidak mengotak, tetapi gagah, sejuk dan feminim – ekspresi tersebut dimunculkan lewat penggunaan curtain wall berwarna biru dan lapisan komposit. Lengkung di lantai penthouse melambangkan lumbung dari aktivitas Mustika Ratu.

Untuk memperkuat nuansa gagah, lantai dasar diangkat 1,5 meter dari permukaan tanah dan diberi kanopi masuk setengah lingkaran. Graha Mustika Ratu ini juga dilengkapi dengan gedung parkir berlantai 5 yang menampung 211 kendaraan.

Secara strukural, pondasi menggunakan tiang pancang dan struktur utama gedung memanfaatkan tembok shear wall, dengan rangka rapat dan tebal 30 sentimeter, untuk memaksimalkan luas lantai yang sempit dan mengurangi kebutuhan kolom sebagai penahan beban. Lengkung pada lantai tertinggi gedung ini, karena merupakan sebuah cantilever, digarap dengan memasangkan scaffolding yang ditopang balok beton H sepanjang 6 meter ke depan bangunan.

Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaMustika Centre
Mustika Ratu Centre
AlamatJalan Gatot Subroto Kav. 74-75 Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta
Arsitek Tripanoto Sri Consultant (arsitektur)
Ketira Engineering Consultants (struktur dan mekanik/listrik)
PemborongDelta Romindo Internasional (pemborong utama dan mekanik/listrik)
Hutama Takenaka (struktur)
Alumco Cipta Nusantara (kaca dan cladding)
Lama PembangunanOktober 1990 – Maret 1992
Diresmikan27 Agustus 1992
Jumlah lantai15 lantai
Biaya pembangunanUSD 26 juta (1992) / Rp. 55 milyar (1992, kurs)
Rp. 581 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #171 Juli 1992; KOMPAS 28 Agustus 1992

Referensi

  1. Rakhidin; Dwi Ratih (1992). “Mustika Centre: Meramu Pola Menghadirkan Keanggunan”. Majalah Konstruksi No. 171, Juli 1992.
  2. osd/rat (1992). “Ny. Tien Soeharto Resmikan Gedung Mustika Ratu Centre”. KOMPAS, 28 Agustus 1992.
  3. Website Mustika Ratu Centre, diakses 6 Januari 2019. (arsip)
  4. Tisyrin Naufalty Tsani (2016). “Mustika Ratu, Dari Garasi Hingga Pancoran“. Bisniscom, 6 Januari 2016.
  5. Media Sucahya; Agung Firmansyah (1992). “Mustika Center: Menepis Sangsi Secara Jitu”. Majalah Prospek, 5 September 1992, hal. 58
  6. Nyoman Ary Wahyudi (2021). “Rooftop Graha Mustika Ratu Kebakaran, 8 Damkar Dikerahkan“. Bisniscom, 20 Maret 2021. Diakses 21 Maret 2021 (arsip)

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, dan bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *