Google Translation avaliable here. Use at your own risk; some translation may be incorrect or misleading:

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Support us through SGPC’s Trakteer and get early access and exclusive content.

Wisma Korindo adalah sebuah gedung perkantoran berlantai 16 dan 2 basement, dengan luas lantai 18 ribu meter persegi di perempatan Pancoran, Jakarta. Sebelum dikelola oleh Dongbang Development – anak perusahaan grup Korindo yang kebetulan menempati gedung ini bersama anak-anak perusahaan Korindo yang lain – gedung ini bernama Gedung Bank Pelita dan Wisma Eka Jiwa, dan dikembangkan oleh Duta Pertiwi, perusahaan properti milik Grup Sinar Mas.

Korindo (1993) & Griya Pancoran (1994)
Foto oleh mimin SGPC

Wisma Korindo dirancang oleh tim arsitek dari Raymond Hsu & Associates dari Hong Kong bersama dengan Arkonin, dan dibangun oleh Wijaya Karya dari Juli 1991 sampai paling cepat Februari 1993 bila keterlambatan dihitung (pondasi oleh Frankipile Indonesia sudah dimulai Januari 1991).

Korindo menempati gedung ini mulai Juni 1993 dan dibeli dari Duta Pertiwi beberapa tahun berikutnya setelah Korindo mengelola gedung tersebut. Pembangunan tetangga Graha Mustika Ratu, Apartemen Fountain Park dan Menara Bidakara itu menghabiskan biaya Rp 30 milyar.

Bergaya modern, tidak banyak yang bisa dijelaskan pada Wisma Korindo selain desainnya dibuat ergonomis dan elegan, mengikuti bentuk lokasi. Finishing podium berupa marmer merah dan panel aluminium beserta kaca curtain wall, mempertegas tampilan modern dan elegan gedung ini.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaWisma Eka Life
Gedung Bank Pelita
AlamatJalan M.T. Haryono Kav. 62 Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta
ArsitekRaymond Hsu & Associates (arsitek)
Arkonin (architect of record dan struktur)
PemborongWijaya Karya (struktur)
Frankipile Indonesia (pondasi)
Lama pembangunanJanuari 1991 – Juni 1993
Jumlah lantai16 lantai
2 basement
Biaya pembangunanRp 30 milyar (1993)
Rp 302 milyar (inflasi 2020)
Referensi: Majalah Konstruksi #156 April 1991; Majalah Prospek 23/1/1993, 23/10/1993

Referensi

  1. Saptiwi Djati Retnowati (1991). “Info proyek: Pelita Bank Building”. Majalah Konstruksi No. 156, April 1991, hal. 57
  2. Muhammad Zaki (1991). “Divisi Bangunan Gedung Wika: Menembus pasar swasta melalui profesionalisme”. Majalah Konstruksi No. 163, November 1991, hal. 74-75.[mfn]Majalah Konstruksi No. 163. “….. yang khusus menangani proyek-proyek Bangunan Gedung WIKA, sekitar 80 persen pekerjaan yang ditanganinya adalah proyek-proyek milik swasta. Diantaranya…… Gedung Bank Pelita (18 lantai);…….”[/mfn]
  3. Arsip web Arkonin, diarsip 26 Februari 2005
  4. Arsip web Korindo:
    1. Bagian sejarah, diarsip 5 April 2001
    2. Bagian produk properti, diarsip 8 Juli 2010
  5. Web Swift-Codes, diakses 1 Juni 2020. (arsip)
  6. HP (1995). “Relokasi Akan Mendongkrak Kawasan CBD”. Majalah Properti Indonesia No. 13, Februari 1995, hal. 86-87
  7. Kusnan Djawahir; Arfan Arsyad L.; Rahayu Widayanti (1993). “Bersanding di Sisi Segitiga Emas”. Majalah Prospek, 23 Januari 1993, hal. 51
  8. Nukman Luthfie (1993). “Mencicipi Kue Apartemen”. Majalah Prospek, 23 Oktober 1993, hal. 34

Lokasi

Kunjungilah Trakteer SGPC untuk mendapatkan konten-konten akses dini dan eksklusif, serta mendukung blog ini secara saweran. Bila anda perlu bahan dari koleksi pribadi SGPC, anda bisa mengunjungi TORSIP SGPC. Belum bisa bikin e-commerce sendiri sayangnya....


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *