Terhimpit di antara sebuah hotel besar dan mall besar milik pengembang besar, berdiri sebuah hotel berbintang empat berlantai tiga yang dimiliki oleh Grup Sanbe di bawah nama PT Sanbe Karya Persada, yang juga memiliki hotel Courtyard by Marriott di Bandung. Hotel tersebut bernama Hotel New Saphir Yogyakarta. Hotel yang saat ini menyediakan 206 kamar memiliki sejarah yang cukup panjang dan berkaitan erat dengan perkembangan pariwisata di kota ini.
Ia pertama berdiri sebagai Yogyakarta International Hotel yang dikelola oleh PT Yogya Pariwisata Promotion pimpinan Onggo Hartono yang dikenal sebagai pengembang real estate ternama di Kota Gudeg. Hotel tersebut memulai pembangunannya bukan sebagai YIH, melainkan sebagai Hotel Shinta pada bulan Juni 1973 mengantisipasi perhelatan PATA 1974.
Namun, proyek tersebut macet di tahap konstruksi rangka. Baru pada sekitar tahun 1986 konstruksinya berlanjut di bawah bendera Yogyakarta International Hotel – menurut kabar majalah Travel Indonesia. Hotel tersebut memulai operasionalnya sejak November 1987 dengan 51 kamar.
Tetapi pada akhir tahun 1988 dan awal 1989, jelang peresmian, muncul tantangan. Seorang manajer mengundurkan diri, konon gegara batalnya acara musik seorang artis Taiwan yang rencananya diadakan di YIH, serta diberhentikannya beberapa karyawan dan penundaan pembayaran uang tip ke karyawan.
Penambahan kamar YIH masih bertahap, dengan target 150 kamar hingga akhir tahun 1989. Pada tanggal 29 Maret 1989 Gubernur DIY Sri Pakualam VIII meresmikan operasional hotel ini dengan 68 kamar dan status bintang tiga dari Departemen Pariwisata Postel.
Tetapi, progresnya baru lebih terlihat pada awal tahun 1992, saat pengembangan perluasan kamar dengan total sekitar 220 kamar (versi BERNAS 21/02/1992 dan Travel Indonesia, Prospek 240 kamar) dirampungkan bersamaan dengan perubahan pengelolaan ke tangan Century Hotels, pengelola Hotel Atlet Century Park, efektif pada 19 Februari 1992. Kepada awak media Majalah Prospek (14/03/1992), durasi kontrak pengelolaan tersebut berlangsung 10 tahun.
Kerjasama tersebut selesai pada 15 Desember 1996, enam tahun lebih singkat dari durasi kontrak pengelolaan. Sejak itulah perubahan nama terjadi cukup sering: Acacia Yogyakarta (16/12/1996-31/08/1997 – satu pengelola dengan Acacia Jakarta) dan kembali ke Yogya International Hotel (1/09/1997-31/05/1998).
Dari 1 Juni 1998 hingga 31 Agustus 2001, Century Hotels kembali mengelola hotel tersebut dibawah nama Century Saphir Yogyakarta, sekaligus mengawali merk Hotel Saphir. Di posisi ini, jumlah kamar yang ada menjadi 206 kamar. Bersamaan dengan kembalinya nama YIH, terjadi perpindahan kepemilikan.
Pada bulan Juni 2008 Hotel Saphir menambah 106 kamar menjadi 312 kamar, didorong oleh tingginya minat pelancong dan penyelenggara acara pada hotel tersebut. Tambahan tersebut berada di dalam Plaza Saphir, yang sekarang dijual ke Grup Lippo sehingga direnovasi dan berganti nama menjadi Lippo Mall Yogyakarta.
Pada tahun 2012, Sanbe mengakuisisi kepemilikan Hotel Saphir dari pemilik kedua, PT Yogya Pariwisata Promosindo, sekaligus sejak 2015 me-rebrand hotel legendaris tersebut sebagai Hotel New Saphir Yogyakarta.
Hotel New Saphir Yogyakarta yang telah berkali-kali direnovasi tersebut memiliki 206 kamar yang terbagi ke dalam tiga tipe kamar (superior, deluxe dan triple superior) dan tiga tipe suite (Junior, Executive dan Royal). Ia menyediakan ballroom Malioboro dan 12 ruang rapat, restoran Promenade Cafe, kolam renang, lapangan tenis dan lounge lobby.
Data dan fakta
Nama lama | Hotel Shinta Yogyakarta International Hotel Hotel Century Yogya International Acacia Yogyakarta Hotel Century Saphir Yogyakarta Hotel Saphir |
Alamat | Jalan Adisucipto No. 38 Gondokusuman, Yogyakarta, DI Yogyakarta |
Lama pembangunan | Juni 1973 – awal 1992 |
Diresmikan | 29 Maret 1989 |
Jumlah lantai | 4 lantai |
Jumlah kamar | 206 kamar |
Referensi
- Profil Hotel New Saphir Yogyakarta di Agoda, diakses 1 Juli 2024
- “Yogya International Hotel aiming for 3 stars” (Yogya International Hotel sasar bintang 3). Majalah Travel Indonesia Vol. 10 No. 9, September 1988, hal. 28
- “Yogya International hotel holds grand opening” (Perayaan peresmian Yogya International Hotel). Majalah Travel Indonesia Vol. 11 No. 5, Mei 1989, hal. 30
- “Century International acquires hotel in Yogyakarta” (Century International ambil alih hotel di Yogyakarta). Majalah Travel Indonesia Vol. 14 No. 4, April 1992, hal. 19
- Slamet Subagyo; M. Taufiqurohman (1992). “Bagai Jamur di Yogya.” Majalah Prospek, 14 Maret 1992, hal. 29
- “Perkembangan kepariwisataan DIY naik 20 persen.” Harian Bernas (Berita Nasional), 30 Maret 1989, hal. 1 dan 7
- Lks (1989). “Diresmikan Gubernur DIY, Yogya International Hotel peroleh piagam bintang tiga.” Kedaulatan Rakyat, 30 Maret 1989, hal. 2
- ans (1992). “Yogya Inn diserahkan pada CIH.” Harian Bernas (Berita Nasional), 21 Februari 1992, hal. 5
- Anik Sulistyawati (2015). “Hotel di Jogja: Hotel New Saphir fokus rebranding.” Solopos, 9 Oktober 2015. Diakses 1 Juli 2024 (arsip)
- Annisa Dyah Supramita Hidayati (2013). “Peran Public Relations dalam membantu pemasaran di Hotel New Saphir Yogyakarta” (Tugas Akhir) Surakarta: Universitas 11 Maret Surakarta. Bab 3.
Tinggalkan Balasan