Hotel Ambhara adalah sebuah hotel bintang empat di pojok Jalan Iskandarsyah Raya dan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dimiliki oleh ALatief Corporation, pengelola Pasaraya Blok M yang berdiri di seberang jalan. Hotel yang berdiri di lahan berbentuk L ini menyediakan 223 kamar di setiap 7 lantainya.
Sejarah hotel ini sebenarnya lekat dengan Aerowisata dan Grup Tigamas pimpinan Subagio Wirjoatmodjo. Pada tanggal 25 Oktober 1991, kedua perusahaan meneken kerjasama dengan membentuk jaringan hotel Aerotel, dengan merencanakan mendirikan dua hotel, pertama di Blok M dan di Bandara Soekarno-Hatta. Ini adalah yang pertama, berdiri di bekas flat AURI dan Hotel Dirgantara.
Pembangunan fisiknya telah berjalan sejak Mei 1991 dengan harapan akan dibuka pada awal tahun 1993. Tetapi, proyek Hotel Ambhara Dirgantara, nama awal hotel ini, macet di tengah jalan. Per November 1993, majalah bisnis Prospek mengatakan bahwa Grup Tigamas sedang bernegosiasi dengan Pasaraya untuk penjualan proyek ini, yang difinalisasi pada tahun 1994.
Di bawah kepemilikan pengelola Pasaraya Blok M, konstruksi Hotel Ambhara hanya tinggal menyelesaikan pemolesan saja, dan baru sekitar Oktober 1994 hotel tersebut membuka kegiatan perhotelannya dengan setengah dari 246 kamar yang dipersiapkan dan diresmikan 3 bulan kemudian (Januari 1995) dengan syarat tiada aral melintang. Selama eksistensinya, ia sempat dikelola oleh Aerowisata.
Secara arsitektur, hotel yang hampir mengelilingi Graha Iskandarsyah tersebut dirancang oleh tim arsitek dari PT Matrakreasi Rekatama. Ia menganut tema neoklasik, menyesuaikan kondisi lingkungan yang didominasi rumah era 1960an. Posisi postur tertingginya ditempatkan di Jalan Iskandarsyah I, menurun ke arah Jalan Iskandarsyah Raya untuk alasan bergabung dengan lingkungan Blok M saat itu. Luas lantai total yang tersedia 14.300 m2.
Hotel Ambhara – seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya – memiliki 223 kamar yang terbagi ke dua tipe kamar (deluxe dan business deluxe) dan tiga tipe suite (junior, business dan executive). Ia juga memiliki rumah makan Nirwana Lounge, 18 ruang rapat dan grand ballroom berkapasitas 450 orang serta fasilitas olahraga seperti kolam renang dan gym (sasana kebugaran).
Data dan fakta
Alamat | Jalan Iskandarsyah Raya No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Matrakreasi Rekatama (arsitektur) Ketira Engineering Consultant (struktur) |
Pemborong | Caisson Dimensi (pondasi) |
Lama pembangunan | Mei 1991 – Oktober 1994 |
Dibuka | Oktober 1994 |
Jumlah lantai | 7 lantai |
Jumlah kamar | 223 kamar |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1991). “Hotel Ambhara didesain dengan gaya neoklasik.” Majalah Konstruksi No. 164, Desember 1991, hal. 63
- M. Taufiqrohman; Nukman Lufi; Robinson Pangaribuan (1993). “Mengapa ke Properti, Bagio?”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 22-23
- Nukman Luthfie; Umniyati Kowi (1995). “Kepak Sayap Rajawali ALatief Corp.” Majalah SWA No. 3/XI, Juni 1995, hal. 62-64
- “Aerowisata-Tigamas link up to develop new hotels” (Kerjasama Aerowisata dan Tigamas dalam mengembangkan hotel baru). Majalah Travel Indonesia Vol. 13 No. 11, November 1991, hal. 2, 6
- “Ambhara Hotel opening in October” (Hotel Ambhara akan diresmikan Oktober ini). Majalah Travel Indonesia Vol. 16 No. 9, September 1994, hal. 16
- Halaman resmi Ambhara Hotel, diakses 14 Februari 2024 (arsip)
Leave a Reply