Wisma Soewarna merupakan salah satu gedung kantor biasa berlantai tiga yang berdiri di dalam kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta, Kab. Tangerang, Provinsi Banten, yang kini telah dipepet oleh taxiway. Ia merupakan bagian dari pengembangan kawasan Bandara oleh swasta, salah satunya adalah kompleks pergudangan Soewarna yang menaungi gedung tiga lantai ini, lapangan golf Cengkareng Golf Club serta bekas Bandara International Hotel.
Kompleks Perkantoran dan Gudang Soewarna dikembangkan oleh PT Sanggraha Daksamitra bersama dengan Nissho Iwai dari Jepang, yang dibangun oleh kontraktor lokal PT Abadi Agung Wibawa mulai Oktober 1998 hingga selesai keseluruhan pada bulan September 1999 untuk gedung perkantoran. Artinya proyek senilai Rp. 15 milyar (1999) itu sebenarnya lolos dari krisis multidimensi 1998 – sama dengan German Centre di Serpong. Setelah selesai dibangun, perusahaan langsung menyerbu kantor ini padahal baru pada sekitar Februari 2000 pihak pengembang bisa memperkenalkan Wisma Soewarna ini kepada pengusaha yang berminat.
Wisma Soewarna dirancang oleh tim arsitek Spencer & Associates dari Australia bersama dengan tim Arkitekton Limatama untuk arsitektur, dan Davy Sukamta & Partners untuk struktur. Secara desain, seperti yang disinggung di paragraf 1, ini gedung biasa namun beberapa material yang digunakan harus disesuaikan dengan syarat yang diminta pengelola bandara – Angkasa Pura II.
Secara eksterior, ia sarat dengan polesan berwarna merah marun alias terracotta agar sesuai dengan bahasa arsitektur Bandar Udara Soekarno-Hatta, dan untuk meringankan nuasa terakota itu arsitek memberi unsur garis warna putih. Sementara kaca yang digunakan adalah kaca biasa berwarna biru.
Bentuknya yang berbentuk L menyediakan hanya 6.000 m2 ruangan perkantoran. Ini mungkin bisa diimbangi keberadaan perkantoran dan gudang yang bisa dibangun sendiri oleh pemilik usaha di kompleks ini. Ketika dibuka, Wisma Soewarna menyediakan pemandangan golf, namun sekarang sudah disambut taxiway langsung di sebelahnya. Mungkin saja peredam suara sudah dipasang pengelola agar pegawai dan pengusaha bisa enak bekerja tanpa diganggu hingar-bingar jet Boeing dan Airbus.
Sementara gedung perkantorannya ramai ditempati oleh maskapai penerbangan, perusahaan pariwisata dan jasa parsel kilat karena lokasinya yang sangat strategis dan relevan dengan bidang jasanya (sempat ditempati penuh pada tahun 2013 alias 10 tahun yang lalu), kawasan pergudangan Soewarna yang disebut menghabiskan biaya investasi 30 juta dolar AS (alias Rp. 208,5 milyar nilai 2000 alias Rp. 775,3 milyar nilai 2023) butuh waktu dua windu lebih untuk ditempati perusahaan kargo dan bahkan restoran dan pool taksi koperasi Angkatan Darat RI.
Data dan fakta
Alamat | Taman Niaga Soewarna/Business Park, Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta Benda, Kab. Tangerang, Banten |
Arsitek | Spencer & Associates (arsitektur) Arkitekton Limatama (architect of record) Davy Sukamta & Partners (struktur) |
Pemborong | PT Abadi Agung Wibawa |
Lama pembangunan | Oktober 1998 – September 1999 |
Jumlah lantai | 3 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 15 milyar (1999) Rp. 57,8 milyar (inflasi 2023) |
Referensi
- Joego Herwindo (2000). “Wisma Soewarna: Utamakan layanan infrastruktur bertaraf internasional.” Majalah Konstruksi No. 288, Januari-Februari 2000, hal. 26-29
- Halaman resmi Soewarna Business Park, diarsip 4 April 2004
- Fahmi Achmad (2013). “Tingkat Okupansi Kawasan Soewarna meningkat.” Bisniscom, 25 Januari 2013. Diakses 17 Agustus 2023 (arsip)
Tinggalkan Balasan