Hotel Aryaduta & Rumah Sakit Siloam Manado

Gedung ketiga dari Manado yang mimin SGPC bahas adalah Hotel Aryaduta Manado, sebuah hotel bintang empat yang berdiri tegak di pusat kota ibukota provinsi kawanua, tepatnya Jalan Pierre Tendean, beserta rumah sakit Siloam. Gedung yang kini dikelola oleh Lippo berdiri dengan jumlah lantai 11 dan satu lantai bawah tanah (basement), dengan luas lantai total 34.410 m2, menampung 199 kamar hotel dan sekitar 200 tempat tidur untuk rumah sakit.

Hotel Aryaduta & RS Siloam Manado, The Ritzy Manado
Saat masih bernama The Ritzy. Foto oleh mac. Armand dari Panoramio

Sebelumnya hotel ini bernama Novotel Manado dan Hotel Ritzy Manado, dan dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama Binaperkasa Indograha. Dirancang oleh seseorang bernama Ir. Wisaksono, dan dibangun oleh Papetra Perkasa Utama (pemborong yang sama dengan Manado Beach Hotel) mulai pertengahan 1994 hingga diperkirakan selesai pada sekitar tahun 1996. Operasional hotel dimulai melalui peresmian soft-opening oleh Gubernur Sulawesi Utara E.E. Mangindaan pada malam 6 November 1996. Tahun 1999, krisis moneter menyebabkan pemilik lama Binaperkasa Indograha akhirnya tidak bisa melunasi tunggakannya terkait hotel ini dan menghadapi tuntutan hukum dari bank kreditur di tahun 2009.

Sejak 2012, pemilik terkini gedung ini, yaitu perusahaan bernama Menara Abadi Megah, menyewakan gedung bekas Hotel Ritzy kepada Grup Lippo, yang selanjutnya merenovasi hotel tersebut menjadi sebuah hotel sekaligus rumah sakit. Hotel Aryaduta Manado dengan 199 kamar dibuka sekitar tahun 2011 (tidak ada catatan pastinya), sementara Rumah Sakit Siloam dengan luas setara 200 ranjang diresmikan oleh Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono pada 1 Juni 2012.


Iklan

Arsitektur Hotel Aryaduta Manado dirancang agar memiliki pemandangan laut atau pegunungan

Hotel Aryaduta & RS Siloam Manado, The Ritzy Manado
“Punggung” gedung di Jalan Sam Ratulangi sebelum renovasi. Foto oleh OWT Photo dari Panoramio.

Ir. Wisaksono adalah arsitek dari gedung Hotel Aryaduta/RS Siloam Manado dan strukturnya ditangani oleh Ridwan & Associates dari Jakarta. Gedungnya dirancang dengan gaya arsitektur modern dengan bentuk bangunan lantai teratasnya membentuk formasi huruf L, sehingga setiap kamar hotel maupun pasien rumah sakit mendapatkan pemandangan Laut Sulawesi dan pegunungan Klabat-Soputan. Sebagai estetika sekaligus meneguhkan citra hotel bintang empat, arsitek memainkan bentuk formasi L dengan memaju-mundurkan bidang tertentu.

Gedung seluas 34 ribu meter persegi ini ditempati oleh dua usaha milik Lippo, seperti yang mimin sudah sebutkan sebelumnya, yaitu Siloam dan Aryaduta. Hotel Aryaduta (Agoda/Booking) memiliki 199 kamar yang dibagi ke dalam 5 jenis kamar (Deluxe, Junior Suite, Suite Balcony, Executive Suite dan President Suite) dan menyediakan beberapa fasilitas yaitu enam ruang rapat berkapasitas dari 35 sampai 250 hadirin, ballroom untuk maksimal 1.200 hadirin, rumah makan khas Italia Amicoo dan khas Indonesia Cakrawala, serta fasilitas reguler semacam kolam renang di lantai 6 dan fitness.

Sementara Siloam Hotel yang memanfaatkan pintu masuk Jalan Sam Ratulangi dahulu adalah department store Matahari, dari lantai dua sampai empat, yang bisa diakses oleh tamu hotel lewat sebuah pintu. Sejak 2012, bekas pusat belanja tersebut telah bertransformasi menjadi rumah sakit dengan kapasitas 200 ranjang pasien dan pelayanan kesehatan yang divisikan oleh pihak Siloam berstandar internasional dengan fasilitas lengkap.

Data dan fakta

Nama lamaNovotel Manado
Hotel Ritzy Manado
Alamat (Pintu Hotel Aryaduta)Jalan Pierre Tendean Wenang, Manado, Sulawesi Utara
Alamat (Pintu Rumah Sakit Siloam)Jalan Sam Ratulangi No. 22 Wenang, Manado, Sulawesi Utara
ArsitekIr. Wisaksono (arsitektur)
Ridwan & Associates (struktur)
PemborongPapetra Perkasa Utama
Dibuka9 November 1996
Lama pembangunan1994 – 1996
Jumlah lantai11 lantai
1 basement
Jumlah kamar hotel/bed rumah sakit199 kamar (Aryaduta)
~200 bed (Siloam)

Referensi

  1. Dwi Ratih (1995). “Hotel Novotel, Manado, bentuk dinamis untuk hotel di tepi laut.” Majalah Konstruksi No. 215, November 1995, hal. 57-60
  2. fr (1996). “Gubernur Sulut Kecam Investor Jadi Spekulan.” KOMPAS, 8 November 1996, hal. 8
  3. Halaman resmi Hotel Aryaduta Manado, diakses 25 April 2022 (arsip)
  4. Halaman resmi Siloam Hospital Manado, diakses 26 April 2022 (arsip)
  5. Noverius Laoli (2011). “Ekspansi ke Indonesia Timur, Aryaduta launching hotel di Manado pada Juni 2011.” KONTAN, 28 Maret 2011. Diakses 25 April 2022 (arsip)
  6. Sonya Helen Sihombor (2012). “Hospitals Siloam Manado Hadirkan Peralatan Medis Terkini.” KOMPAScom, 2 Juni 2012, diakses 25 April 2022 (arsip)
  7. Robertus Rimawan (2012). “Siloam Hospitals Manado Bak Hotel Bintang Lima.” Tribun Sulut, 29 Maret 2012. Diakses 26 April 2022 (arsip)
  8. Annual report Lippo Karawaci 2014, hal 297, diakses 26 April 2022 (arsip)
  9. mon (2009). “Ritzy Manado Hotel Dimohonkan Pailit.” Hukumonline, 27 April 2009. Diakses 26 April 2022 (arsip)

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *