Terdengar seperti kabar buruk, tetapi mimin mau nggak mau harus mengambil langkah yang sangat pahit.

Sejak kejadian kebakaran server di Gedung Cyber pada 2 Desember 2021 lalu, mimin blog Setiap Gedung Punya Cerita memutuskan untuk memindahkan server blog ini ke jasa yang lebih menjamin keselamatan data blog. Sayangnya, sampai saat ini, rencana pemindahannya menjadi tidak jelas karena partner mimin, yang mengelola akun hosting blog ini, masih belum memberi instruksi untuk sepenuhnya memindahkan konten blog ini ke hosting baru.

Dan, efeknya, mimin SGPC tidak bisa/tidak sempat untuk membuat konten-konten baru maupun memperbaiki konten-konten yang sudah mimin buat, terutama gedung-gedung tinggi dan bangunan umum yang mewarnai blantika perekonomian dan arsitektur Indonesia. Apa yang terjadi? Per akhir Maret 2022, tidak ada antrian artikel yang mimin buat untuk slot Selasa dan Jumat. Bahkan, untuk tulisan terbaru dari gedung terbaru – Gran Rubina Business Park – mimin siapkan materinya dan terbitkan selekas mungkin, sebagai tanda-tanda adanya perubahan kebijakan di blog ini.

Mulai April 2022, publikasi artikel baru blog Setiap Gedung Punya Cerita kali ini tidak akan dibatasi oleh hari. Kapanhari mimin mengumpulkan data gedung/lokasi yang sebelumnya belum ada, mimin terbitkan sesegera mungkin. Terkadang, yang mimin bahas bisa jadi tidak berupa gedung, melainkan hal-hal pendukung gedung-gedung yang ada – semisal tren real estate dan arsitektur – atau proyek yang ternyata tidak jadi atau mangkrak, menjadikan blog ini gambaran evolusi dunia real estate di Bumi Nusantara. Dalam waktu dekat ini, mimin akan mengubah halaman arsip kota ke dalam bentuk guide, yang akan lebih inklusif (dalam kata lain, bangunan kontemporer dan bacol para pecinta arsitektur alias gedung era kolonial Belanda ikut dijelaskan juga).

Setiap Gedung Punya Cerita

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda……

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *