Bertempat di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, Wisma Hartono Yogyakarta pertama berdiri sebagai kantor wilayah Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selesai dibangun pada tahun 1995 dan dibuka pada tanggal 5 Oktober 1995 oleh Sultan Yogyakarta merangkap komisaris kehormatan BDNI, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Paku Alam VIII selaku Gubernur D.I. Yogyakarta, dalam rangka HUT BDNI ke-50. Sebelumnya, dari Maret 1990 hingga Agustus 1995, BDNI berkantor di Jalan Brigjen Katamso.
Wisma Hartono memiliki 6 lantai, tinggi 32 meter dan luas lantai 2.665 meter persegi (bersih, 4.400 m2 kasarnya), dibangun dengan biaya konstruksi senilai Rp. 5 milyar (1995). Ia dirancang oleh tim arsitek Daya Indria Permai pimpinan Willy Tjie. Filosofi dasar desainnya dipengaruhi oleh motto BDNI yaitu “Tradisi Kepercayaan” sehingga beberapa elemen yang dianggap bagian dari kepercayaan masyarakat Yogyakarta diterapkan ke dalam gedung ini.
Secara desain, bentuknya dibuat mengecil di beberapa lantai teratas supaya terlihat lebih proporsional dengan lokasi keseluruhan yang luas, dan dipercantik teritisan di setiap lantai dan dipuncaki oleh atap limas ganda. Untuk memperkuat estetika Jawa Wisma Hartono, di bagian tengah gedung dan kanopi masuk, diberi elemen-elemen ukiran tradisional Jawa.
Posisi gedungnya sendiri dimundurkan 50 meter dari jalan agar meneguhkan konsep keterbukaan, yang disertakan dengan taman-taman di sela antara gedung dan jalan raya. Sayangnya, pasca rontoknya BDNI karena imbas krismon 1998 dan alih fungsi sebagai perkantoran umum, rumah makan KFC dan toko perdagangan ponsel, taman tersebut berganti peruntukan menjadi parkir.
Data dan fakta
Nama lama | Gedung BDNI |
Alamat | Jalan Jenderal Sudirman No. 59 Gondokusuman, Yogyakarta, DI Yogyakarta |
Arsitek | Daya Indria Permai |
Pemborong | Murthy Kurnia Utama |
Selesai dibangun | Agustus 1995 |
Jumlah lantai | 6 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 5 milyar (1995) Rp. 41,5 milyar (inflasi 2022) |
Referensi
- Rakhidin; Aria (1995). “Gedung Bank Dagang Nasional Indonesia, Yogyakarta: Tampil dengan tradisi Jawa yang kental”. Majalah Konstruksi No. 209, Agustus 1995, hal. 40-42
- top (1995). “Kilasan Ekonomi: Omzet BDNI Rp. 11 Trilyun”. KOMPAS, 6 Oktober 1995, hal. 2
- dhi (1995). “Hari Ini BDNI Cabang Yogya Lakukan Grand Opening.” Harian Berita Nasional (Bernas), 5 Oktober 1995, hal. 5
- eta (1995). “Hari Ini Grand Opening” (foto). Harian Berita Nasional (Bernas), 5 Oktober 1995, hal. 5
- dhi (1995). “Bankir Bermental Pedagang Masih Dominasi Perbankan.” Harian Berita Nasional (Bernas), 6 Oktober 1995, hal. 5
Tinggalkan Balasan