Rumah Sakit Mayapada Hospital Kuningan di Jalan H.R. Rasuna Said adalah gedung berlantai 8, dirancang oleh Perentjana Djaja dan selesai dibangun sekitar 1986. Memiliki luas lantai sekitar 15 ribu meter persegi, gedung ini merupakan gedung perkantoran yang ditempati banyak perusahaan swasta dengan berbagai nama hingga 2020.

Saat awal dibangun, gedung ini bernama Wisma Puncak. Sejak Juli 1986 hingga izin terbitnya dicabut (bredel) pemerintah Orde Baru pada Juni 1994, majalah berita Tempo berkantor pusat di dua lantai teratas gedung ini, lengkap dengan arsip dan pusat dokumentasinya, setelah sebelumnya berpusat di Pasar Senen. Kebetulan pemilik Tempo saat itu, Grafiti Pers, adalah pemilik gedung Wisma Puncak bersama dengan pengembang awal, Puncak Daya Realty, yang kebetulan juga memasang iklan di majalah tersebut.

Selain majalah Tempo, Bank Tabungan Negara (BTN) juga berkantor di gedung ini sebagai kantor pusatnya dari April 1987 hingga 1992. Terdapat keunikan di nama gedung ini: Meski nama “Wisma Puncak” adalah yang resmi dan digunakan oleh pengembang dan dijajakan, nama “Gedung Tempo” hanya digunakan oleh majalah berita mingguan ternama itu.

Akhir 1993, Bukaka Teknik Utama membeli Wisma Puncak dari pemilik lamanya (Grafiti Pers dan Puncak Daya Realty) seharga Rp. 34 milyar (1993, setara Rp. 335 milyar nilai 2023), dan menjadikan gedung tersebut kantor pusat Bukaka Teknik mulai awal 1994. Pasca-pembredelan Tempo, gedung tersebut mulai dikenal dengan nama Menara Perdana dan Menara Bukaka.

Memasuki 2000an, gedung tersebut kembali berganti nama ke Gedung Winner Auto dan Menara Gracia, sekaligus mengubah penampilan eksteriornya. Sayangnya, SGPC tidak menemukan data pemilik gedung pasca kepemilikan Bukaka, dan lama Bukaka memiliki gedung tersebut. Saat teroris mengebom kedutaan besar Australia pada 9 September 2004, kaca gedung tersebut ikut hancur terburai oleh ledakan tersebut, memperlihatkan penampilan lama Menara Gracia.

Menara Gracia masih menjadi perkantoran swasta hingga Mayapada Hospital menandatangani kesepakatan sewa jangka panjang dengan pengelola gedung, dan mengalihfungsikan Menara Gracia menjadi sebuah rumah sakit. Renovasi dilakukan dalam waktu setahun, menggunakan desain baru rancangan tim arsitek Tetra Desaindo. RS Mayapada Hospital Kuningan akhirnya dibuka untuk umum mulai 15 Juli 2020. Mayapada Hospital Kuningan yang merupakan RS kelas C ini memiliki 80 tempat tidur dan 14 tempat tidur eksekutif dan VIP.

Data dan fakta

Referensi

1. TEMPO, 10 Desember 1983 (iklan Wisma Puncak)
2. Arsip halaman resmi Perentjana Djaja, diarsip 1 November 2019
3. Majalah TEMPO (2013). “Si Ular di Kartu Merah”, dalam buku “Cerita di Balik Dapur TEMPO”. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
4. Janet Steele (2007). “Bab VIII: Eksodus”, dalam buku “Wars Within: Pergulatan Tempo, Majalah Berita Sejak Zaman Orde Baru”. Jakarta: Dian Rakyat.
5. “Setelah 15 Tahun Meninggalkan ITB”. TEMPO, 6 November 1993
6. J. Carr (editor) (1992). “Major Companies of The Far East and Australasia 1990/91”, volume 1: Southeast Asia. Berlin: Springer Science & Business Media. Halaman 20.
7. iy (2004). “Sedikitnya 10 Gedung Rusak“. Detikcom, 9 September 2004. Diakses 8 Maret 2021 (arsip)
8. Halaman resmi Tetra Desaindo, diakses 8 Maret 2021 (arsip)
9. Annual Report Mayapada Hospitals 2018, diakses 8 Maret 2021 (arsip)
10. Dina Mirayanti Hutahuruk (2020). “Mayapada Healthcare Resmi Operasikan Rumah Sakit Keempat di Rasuna Said“. KONTAN, 21 Juli 2020. Diakses 8 Maret 2021 (arsip)
11. “BTN buka cabang.” Majalah Infobank No. 88, April 1987, hal. 63

Lokasi