Berlokasi di perempatan Kebon Sirih dengan Jalan Fachrudin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Millennium Hotel Sirih Jakarta adalah sebuah hotel berbintang empat yang merupakan bagian dari jaringan hotel asal Inggris Millennium Hotel & Resorts sejak 19 November 1996.
Awalnya bernama Hotel Grand Metro Equatorial, hotel bintang empat tersebut dirancang oleh tim arsitek dari Hilman & Mitra bersama dengan Dang Design Consultants; dan dibangun oleh Yakin Maju Jaya mulai Maret 1992 sampai September 1994, saat hotel ini dibuka untuk umum pada 16 September 1994. Sebelum dibangun, lahan Hotel Millennium adalah sebuah kantor perusahaan ban Dunlop.
Sebelum menjadi bagian dari kelompok properti Harmas Jalesveva, hotel ini dikembangkan oleh PT Tanah Abang Indah Pratama, patungan Bank Bali dengan Grup Metro, pengembang Metro Pasar Baru dan Melawai Plaza. Dibangun saat persaingan hotel berbintang empat di Jakarta sedang panas-panasnya, Tanah Abang Indah Pratama menginvestasikan Hotel Grand Metro Equatorial dengan dana dari Bank Bali, tiga bank asing Singapura dan saweran pemegang saham Grup Metro, sebesar total 30 juta dolar AS (November 1992, setara Rp 61,3 milyar nilai tukar 1992, atau Rp 647 milyar nilai 2020). Empat tahun kemudian, 31 Agustus 1996, Tanah Abang Indah Pratama diambil alih kelompok bisnis pemilik Millennium Hotel & Resorts.
Deskripsi hotel dan arsitektur: Kontekstual. Itu saja
Secara umum, Millennium Hotel Sirih memiliki 15 lantai dengan 401 kamar terbagi ke dalam 8 kategori dari Superior hingga Millennium Club Suite di 12 lantai teratas. 3 lantai terbawah digunakan untuk meja resepsi dan balai sidang.
Selain memiliki 401 kamar, Millennium Hotel Sirih (Agoda/Booking) juga memiliki 13 ruang rapat di setiap 3 lantai hotel dan 2 ballroom, yaitu Java (472 meter persegi) dan Mutiara (225 meter persegi) masing masing di lantai 3 dan 1. Pihak hotel mengklaim bahwa salah satu ballroom mereka bisa menampung maksimal 1200 orang, tanpa menyebut jenis tersebut. Selain ruang rapat yang relatif cukup luas, hotel yang menyasar kalangan bisnis ini memiliki kolam renang, spa, sauna, sasana kebugaran, dan pusat bisnis, seperti halnya beberapa hotel-hotel berbintang. Rumah makan yang tersedia terdiri dari Cafe Sirih, Art & Bakery Corner dan Lobby Lounge.
Secara arsitektur, desain Millennium Hotel Sirih lebih bersifat kontekstual ke kawasan sekitar. Berbentuk L, posisi tower menyiku ke sisi jalan, agar ballroom bisa lebih luas dan sisi taman dan kolam di atas podium terlindungi dari debu jalan. Ciri khas stereotipikal hotel-hotel di Jakarta seperti Millennium Hotel Sirih juga terlihat melalui penggunaan bay window. Eksterior hotel ini dicat berwarna kuning cerah, putih dan lapis kaca biru. Hotel ini berdiri di atas pondasi tiang pancang berkedalaman kurang lebih 40 meter dan struktur atas menggunakan sistem open frame digabung tembok geser (shear wall) dengan konstruksi beton bertulang.
Data dan fakta
Nama lama | Hotel Grand Metro Equatorial |
Alamat | Jalan H. Fachrudin No. 3 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | Dang Design Architects (arsitektur) Hilman & Mitra (arsitektur, architect of record) |
Pemborong | Yakin Maju Jaya (struktur) |
Lama pembangunan | Maret 1992 – September 1994 |
Dibuka | 16 September 1994 |
Jumlah lantai | 16 lantai 3 basement |
Jumlah kamar | 401 |
Biaya pembangunan | Rp 61,3 milyar (1992) Rp 647 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Dwi Ratih; Saptiwi Djati Retnowati (1994). “Wajah Kontemporer Hotel Grand Metro Equatorial”. Majalah Konstruksi No. 200, Desember 1994, hal. 53-57 & 73
- Ferry Firdaus (1992). “Bintang Empat dari Metro”. Warta Ekonomi, 16 November 1992, hal. 26
- Halaman resmi Harmasland, diakses 13 September 2020 (arsip)
- Halaman resmi Millennium Hotel Sirih, diakses 12 September 2020 (arsip)
- Slide pegawai Millennium Hotel Sirih?, diakses 12 September 2020 (arsip)
- Yuyun Manopol (1996). “Dari Equatorial ke Millennium Sirih Jakarta“. Majalah SWAsembada No. 14, Oktober 1996. Edisi daring diarsip 7 Juni 1997
Leave a Reply