Apartemen Brawijaya adalah apartemen kelas menengah ke atas yang berlokasi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Apartemen rancangan Archurban Architect & Planner bersama dengan Atelier 6 ini memiliki 152 unit apartemen dengan dua blok gedung, dengan 10 lantai dan masing-masing blok memiliki 76 unit apartemen. Pembangunan apartemen ini dilakukan oleh Murinda Iron Steel mulai Desember 1992 sampai benar-benar rampung pada Juni 1994. Apartemen yang diperkenalkan pada Mei 1993 tersebut menghabiskan biaya 32 juta dolar AS atau Rp 66,2 milyar (1993, setara Rp 666 milyar nilai 2020).
Apartemen Brawijaya pada awalnya merupakan proyek dari Grup Tigamas. Krisis yang membelit Bank Susila Bhakti, anker Grup Tigamas yang mendanai proyek-proyek properti grupnya, membuat proyek mereka ambyar, termasuk Apartemen Brawijaya, yang akhirnya dibeli dan dilanjutkan oleh Grup Panin pada bulan April 1993; proyek tersebut bisa berjalan kembali sampai akhirnya rampung. Mayoritas unit yang disediakan bersifat strata, dan awalnya menyasar para profesional muda lokal dan ekspat.
Arsitektur Apartemen Brawijaya ini cukup sederhana, namun menjadi berbeda berkat atap genteng berwarna biru. Bentuk bangunannya yang berbeda, menunjukkan keluwesan bangunan ini melihat bentuk lahan gedungnya, walau merupakan bangunan kembar. Bagian tengah lahan apartemen digunakan sebagai fasilitas olah raga seperti kolam renang dan tenis. Struktur rancangan Wiratman & Associates untuk Apartemen Brawijaya tergolong tidak semenarik karya-karya Wiratman lain. Pondasinya berupa tiang bor berkedalaman 16-17 meter dan struktur atas beton bertulang.
Data dan fakta
Alamat (pintu masuk) | Jalan Brawijaya XII No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta |
Jumlah menara | 2 |
Arsitek | Archurban Architect & Planner (Singapura, desain) Atelier 6 (architect of record, desain) Wiratman & Associates (struktur) |
Pemborong | Murinda Iron Steel |
Lama pembangunan | Desember 1992 – Juni 1994 |
Jumlah lantai (kedua menara) | 10 lantai 1 basement |
Jumlah unit | 152 |
Biaya pembangunan | Rp 66,2 milyar (1993) Rp 666 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Dwi Ratih; Saptiwi Djati Retnowati (1994). “Apartemen Brawijaya: Membuka ke arah fasilitas bersama terbuka”. Majalah Konstruksi No. 196, Agustus 1994, hal. 42B-43
- M. Taufiqrohman; Nukman Lufi; Robinson Pangaribuan (1993). “Mengapa ke Properti, Bagio?”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 22-23.
- Amri Husni (1993). “Pre-Launching Apartemen Brawijaya”. Majalah SWA No. 3/IX, Juni 1993, hal. 120.
- Tim redaksi Prospek (1993). “Hari-hari Kelabu Subagio Wirjoatmodjo”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 16-18.
Leave a Reply