Gedung Panin Life Center (atau SGPC lebih suka menyebutnya Panin Life Centre) adalah gedung perkantoran berlantai 9 yang berada di ruas Jalan Letjen S. Parman, Palmerah, Jakarta bagian barat. Gedung yang awalnya bernama Gateway, Gapuramas dan Kantor Pusat Perdana Pranata ini memang hanya berlantai 9 dan 2 basement, tetapi sangat menarik dan sering menjadi bahan pembicaraan di kalangan arsitek saja.
Gedung ini dirancang oleh Ir. Sunata, SE, MBA IAI dari Team 4 Consultants dan dibangun oleh pemborong milik negara PT Pembangunan Perumahan, mulai April 1990 dan selesai pembangunannya pada Februari 1991, dan resmi digunakan pada April 1991. Saat awal dibangun, gedung ini dimiliki oleh Timur Djaja Group sebagai debut mereka ke dalam industri real estate Indonesia.
Panin Life Centre, saat masih bernama Gateway, dinominasikan sebagai bangunan terbaik dari kategori komersial dalam penghargaan Karya Arsitektur Indonesia Terbaik 1991, yang diputuskan pada 7 Desember 1991. Desain Gateway mendapat pujian dari panelis karena pemecahan masalah dalam perancangan bangunan beserta lokasinya (lihat bagian arsitektur dan struktur).
Tidak senasib gedungnya yang berstatus award-winning, Perdana Pranata selaku pemilik gedung ini bernasib malang. Karena Gapuramas dijadikan jaminan saat meminjam uang USD 6,5 juta dan Rp 1,9 milyar ke Bank Panin pada 1994 untuk membangun Kondominium Rajawali, dan tidak bisa membayar kewajibannya sehingga berujung pada sengketa hukum antara Perdana Pranata dan Bank Panin, pada 19 September 2006, pengadilan menyita gedung ini. Perdana Pranata melakukan kasasi pada 2010 dan peninjauan kembali pada 2011 untuk melawan keputusan pengadilan menyita Gapuramas. Keseluruhan permohonan, ditolak MA.
Kini gedung dengan luas lantai 10.500 meter persegi ini menjadi kantor Bank Panin dan sayap asuransi mereka Panin Dai-Ichi Life dan sayap syariah Panin Dubai. Panin Life sudah berkantor di gedung eks Gapuramas ini sejak 22 September 2008. Sementara YKK AP, salah satu perusahaan material gedung, berkantor di gedung ini.
Tentang gedungnya sendiri, sebuah rencana untuk membangun gedung perluasan sebanyak 21 lantai, direncanakan dibangun April 1995 dan selesai Oktober 1996, tidak terlaksana. Desain gedungnya masih mengandalkan permainan segitiga, dan menempel pada bagian belakang gedung. Perancang bangunan masih dari Team 4.
Untuk efisiensi, gedungnya dibentuk dari segitiga
Perancangan bangunan Panin Life Center sangat menekankan efisiensi ketersediaan ruang kantor dengan lahan terbatas, 3,6 hektar yaitu dengan membuat geometri segi tiga (induk) dengan lantai tertatas membentuk segitiga besar, dan lantai terbawahnya tersusun atas segitiga-segitiga lain. Model segitiga tersebut, untuk lantai tertingginya, menghasilkan ruang eksekutif dan pertamanan.
Tak hanya itu, luas lantai yang tersedia untuk perkantoran “tipikal” menjadi lebih lapang, dan semakin efisien dengan penempatan core di potongan segitiga tertinggi, menghasilkan perbandingan sirkulasi dan ruang kantor 3:17. Selain itu, posisi gedung dan segitiganya dengan lapis kaca setidaknya bisa menekan konsumsi listrik gedung dan menawarkan pemandangan yang menarik, dan dilihat dari jalan, Panin Life Center sudah bisa mencuri perhatian dengan desain geometrisnya yang menarik, a la Soejoedi dengan bau pascamodernisme.
Kata Ir. Sunata yang diwawancara pewarta dari majalah Konstruksi: dirancang eksklusif, ramah perawatan, berstruktur jujur dan menjadi sebuah karya seni. Tak salah, trik segitiga yang berhasil inilah yang membuat Ir. Sunata mendapat pujian dari Ikatan Arsitek Indonesia, selain menawarkan biaya perkantoran yang lebih rendah.
Polesan eksteriornya, sebagai bangunan era pascamodern, tak jauh dari lembar aluminium impor dari Amerika yang menjamin gedung ini tak seberbahaya Grenfell Tower, dan kaca biru St. Gobain. Untuk struktur, struktur atas menggunakan beton bertulang konvensional, tanpa tembok geser dan pondasi menggunakan pondasi rakit dan pancang strauss, untuk menanggulangi lokasi tanah di bawah bangunan yang lembek (sulit menggunakan tiang pancang bor) dan lokasinya yang dekat dengan RS Harapan Kita (menggunakan pancang precast memicu gangguan suara).
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Nama lama | Gedung Gateway Gedung Gapuramas Kantor Pusat Perdana Pranata |
Alamat | Jalan Letjen S. Parman Kav. 91 Palmerah, Jakarta Barat, Jakarta |
Arsitek | Ir. Sunata, SE, MBA (Team 4 Architects) |
Pemborong | Pembangunan Perumahan |
Lama pembangunan | April 1990 – April 1991 |
Jumlah lantai | 9 lantai 2 basement |
Biaya pembangunan | Rp 18 milyar (1991) Rp 209 milyar (inflasi 2020) |
Signifikasi | Arsitektur (gedung dengan rancangan inovatif di masanya, nominasi Penghargaan IAI Tahun 1991) |
Referensi
- Hidayat, Rahmi; Retnowati, Saptiwi Djati (1991). “Gedung Kantor Pusat PT Perdana Pranata: Diharapkan menjadi “Pintu Gerbang” menuju pusat kota”. Majalah Konstruksi No. 159, Juli 1991.
- Hidayat, Rahmi (1992). “IAI Award: Penghargaan Karya Arsitektur Indonesia Terbaik 1991”. Majalah Konstruksi No. 165, Januari 1992.
- bal (2006). “Dihalangi Satpam, Eksekusi Gedung Gapuramas Ricuh“. Detikcom, 19 September 2006. (arsip)
- Ikatan Arsitek Indonesia (1997). “Karya Arsitektur: Arsitek di Indonesia”. Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Tanpa nomor ISBN.
- Putusan Mahkamah Agung RI No. 675/PK/Pdt/2010 dan 1751/K/Pdt/2010
- Website resmi Panin Life, 16 September 2008
- Retnowati, Saptiwi Djati (1995). “Gateway Extension Jakarta”. Majalah Konstruksi No. 204, April 1995
- Website YKK AP
Tinggalkan Balasan