Berdiri di jantung kawasan bekas Bandara Kemayoran, Apartemen Puri Kemayoran adalah apartemen kelas menengah yang dikembangkan oleh PT Elok Abadi bekerjasama dengan Perum Perumnas dan dikelola oleh perhimpunan penghuni – dan merupakan yang terawal selesai dibangun setelah Rusun Kemayoran dan Taman Kemayoran Condominium.
Awalnya akan berdiri delapan menara dengan jumlah unit keseluruhan mencapai 2.002 unit (seperti halnya rival Apartemen Taman Rasuna), tetangga The Boutique, Mediterania Boulevard Residence dan Rusun Kemayoran tersebut hanya terdiri dari dua menara yang rampung dibangun, dengan biaya keseluruhan sekitar Rp 50 milyar.
Kedua menara Apartemen Puri Kemayoran menjulang dengan 26 lantai dan menampung 466 unit, terdiri dari tipe studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur, serta tipe suite, townhouse dan penthouse. Konsep yang diusung merupakan apartemen hak milik, seperti halnya hunian lainnya yang dibangun di paruh kedua tahun 1990an yang menyasar kalangan menengah.
Dalam advertorialnya di harian KOMPAS (8 Desember 1995), pengembang yang berafiliasi dengan Grup Bimantara tersebut mengatakan bahwa mereka menyasar keluarga muda, profesional muda dan mahasiswa. Karena harga yang dipatok cukup terjangkau bagi para pembeli, tidak heran proyek ini setidaknya bisa bertahan dari kelebihan suplai apartemen yang menerjang ibukota di tahun 1996.
Sayangnya, SGPC tidak mengidentifikasi arsitek maupun kontraktor apartemen kembar berlanggam neoklasik tersebut. Konstruksi Apartemen Puri Kemayoran dimulai sejak 25 Oktober 1995, namun konstruksinya diresmikan pada tanggal 12 Desember dalam upacara pemancangan tiang pertama oleh Menteri Perumahan Rakyat Akbar Tandjung.
Tidak dijelaskan kapan pembangunan apartemen ini selesai, tetapi kedua menara pertama Apartemen Puri Kemayoran sudah tutup atap pada 4 Juli 1997. Andaikata tiada aral melintang, seharusnya apartemen kembar berlantai 26 tersebut sudah mulai dihuni pada Desember 1997. Rencana berikutnya tidak terealisasi karena krisis moneter 1997-98 yang kebetulan terjadi saat apartemen ini menjelang penyelesaiannya.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Landas Pacu Barat No. A6 Kemayoran, Jakarta Pusat, Jakarta |
Jumlah menara | 2 |
Lama pembangunan | Oktober 1995 – Agustus 1997 |
Jumlah lantai (kedua menara) | 26 lantai |
Jumlah unit | 466 keseluruhan Rata-rata 233 per menara |
Biaya pembangunan | Rp. 50 milyar (1996) Rp. 390 milyar (inflasi 2022) |
Referensi
- Zornia (1995). “Tiang Pancang Puri Kemayoran”. Majalah Properti Indonesia (InfoPapan) No. 24, Januari 1996, hal. 14
- Advertorial (1995). “Puri Kemayoran Hadirkan Lebih Banyak Unit Kecil.” KOMPAS, 8 Desember 1995 hal. 17
- Iklan Ucapan Selamat ke PT Elok Abadi. Majalah Konstruksi No. 257, Agustus 1997, hal. 62
- Ferry Hidayat (editor). “Kadis Perumahan DKI Dinilai Intervensi PPPSRS.” Warta Ekonomi (daring), 20 Desember 2021, diakses 27 Juli 2022 (arsip)
- Zornia; Tjatursari S.; Indra Utomo (1996). “Menunggu Pasar Kembali Pulih.” Majalah Properti Indonesia (InfoPapan) No. 24, Januari 1996, hal. 48-49
- Borkat (1997). “Puri Kemayoran, Apartemen yang terjangkau.” Berita Yudha, 13 Juli 1997, hal. 8
Tinggalkan Balasan