Uniland Plaza adalah gedung kantor kembar dan balai sidang berlantai 9 yang berdiri di lahan seluas 11 ribu meter persegi di sudut Jalan Letjen M.T. Haryono dan Jalan Irian Barat, Medan, ibukota provinsi Sumatera Utara.
Salah satu gedung kantor modern generasi awal di Parijs van Sumatera yang dikembangkan dan dikelola oleh Grup Royal Golden Eagle (Raja Garuda Mas) tersebut dibangun oleh kerjasama operasi antara Jaya Ohbayashi dengan Nusa Raya Cipta sekitar tahun 1989 hingga rampung pada pertengahan 1991.
Sejak bulan Juni 1991, Gedung Uniplaza – nama lamanya – mulai ditempati perusahaan secara bertahap hingga pada November 1992, saat pemolesan interior oleh salah satu penghuni kuncinya rampung. Ia berdiri di atas lahan milik PT KAI yang disewakan ke Grup Raja Garuda Mas; sama dengan skenario di pusat perbelanjaan Thamrin Plaza Medan.
Sayangnya, Uniland Plaza masuk saat kondisi pasar properti sedang dilanda kelebihan ruang kantor, sementara Medan tidak membatasi perusahaan berkantor di rukan maupun rumah. Hingga November 1992, dilaporkan 75 persen dari 21 ribu m2 telah terisi, naik dari 65 persen pada bulan September tahun yang sama. Tidak ada catatan prosentasi keterisian gedung kantor ini setelah 1992. Perusahaan milik Raja Garuda Mas, semisal Asian Agri, berkantor di gedung ini.
Uniland Plaza diresmikan oleh Menteri Keuangan JB Sumarlin pada tanggal 1 Desember 1992, dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar dan Walikota Medan H. Bachtiar Djafar. Pembangunan gedung ini menghabiskan biaya konstruksi mencapai Rp. 30 milyar, berasal dari modal ekuitas perusahaan dan pinjaman bank.
Arsitektur Uniland Plaza: Mempersiapkan Medan mengantisipasi ledakan ekonomi regional
Gedung berkelir hijau tersebut dibangun sebagai jawaban atas antisipasi ledakan pertumbuhan ekonomi regional di Asia Tenggara. Pihak pengelola Uniland Plaza kepada Harian Ekonomi Neraca pada bulan Desember 1992 mengatakan bahwa gedung tersebut akan disiapkan sebagai “Financial Centre” untuk Medan karena interiornya telah dipersiapkan sebagai galeri bursa dan kantor bank.
Uniland Plaza dirancang oleh tim arsitek Kreativa Cipta Artistika, yang kelak akan merancang Hotel Gran Melia di Jakarta, terdiri dari dua blok gedung berbentuk segi enam yang terhubung oleh sebuah podium dengan atap berbentuk setengah lingkaran, yang difungsikan sebagai atrium gedung. Kedua gedung berbentuk segi enam berlantai delapan tersebut menyediakan ruang kantor seluas total 21.000 m2.
Pintu masuk atrium diberikan kanopi berbentuk segi enam. Tidak seperti gedung kantor sejenis bahkan di Jakarta sekalipun, Uniland Plaza menyediakan 3 balai sidang dengan kapasitas maskimum 1.200 orang dan 9 ruang rapat.
Data dan fakta
Nama lain | Uniplaza Medan |
Alamat | Jalan M.T. Haryono No. A-1 Medan Timur, Medan, Sumatera Utara |
Jumlah menara | 2 |
Arsitek | Kreativa Cipta Artistika |
Pemborong (J.O.) | Nusa Raya Cipta Jaya Ohbayashi |
Lama pembangunan | 1990 – 1991 (estimasi) |
Diresmikan | Desember 1992 |
Jumlah lantai | 8 lantai |
Biaya pembangunan | Rp. 30 milyar (1992) Rp. 355 milyar (inflasi 2024) |
Referensi
- Budi Uzzaman (1992). “Uniland-Plaza Medan: Cermin Optimisme Bisnis Properti RGM Group.” Majalah Infopapan, November 1992, hal. 44-46
- Agung Firmansyah, Robinson P., Master Sihotang (1992). “Melangkah dalam Kesanksian.” Majalah Prospek, 19 Desember 1992, hal. 51
- Halaman resmi Uniland Plaza, diarsip 6 Desember 2004
- Halaman resmi Uniland Plaza, diakses 23 Desember 2021 (arsip)
- Arsip Halaman resmi Nusa Raya Cipta, diarsip 9 Desember 2004 (menggunakan Flash)
- Zainal Arifin KS (1992). “UNI Plaza menambah semarak bisnis perkantoran di Medan.” Harian Ekonomi “Neraca”, 23 Desember 1992, hal. 10
- him (1992). “Menkeu nilai potensi perekonomian Sumut cukup besar.” Harian Analisa, 2 Desember 1992, hal. 4
- Iklan ucapan selamat peresmian Uniland Plaza. Harian Analisa, 2 Desember 1992, hal. 12
- Bahrul Alam; R. Mulia Nasution; Master Sihotang (1991). “Kepakan sang Garuda.” Majalah Prospek, 25 Mei 1991, hal. 37
Tinggalkan Balasan