Di sisi timur jalan raya bebas hambatan Jalan Lingkar Dalam Timur Jakarta, tepatnya di Kecamatan Kelapa Gading, berdiri sebuah pusat perbelanjaan kelas menengah bernama Mal Artha Gading (MAG) yang didirikan dan dimiliki oleh Grup Artha Graha pimpinan Tomy Winata. Pusat belanja dengan luas lantai mencapai 226 ribu m2 itu dirancang oleh tim arsitek Airmas Asri dan dibangun oleh Tatamulia Nusantara Indah mulai 2 Mei 2002 (data diambil dari Sejarah Pusat Perbelanjaan Jakarta bag. 4), tutup atap pada 17 September tahun 2003, dan selesai dibangun sepenuhnya pada tahun 2004 dan diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2004 setelah sebulan sebelumnya, sekitar September tahun 2004, soft opening. Proyek ini menghabiskan biaya mencapai 1 triliun rupiah nilai 2004.

Mall Artha Gading
Mal Artha Gading dari Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Foto oleh mimin SGPC

Mal Artha Gading mengadopsi konsep “pesona jalur sutera” yang terinspirasi dari perjalanan dagang Tiongkok-Eropa yang berjaya 2000 tahun yang lalu baik darat maupun lautan, yang memberi kesan keliling dunia kepada pengunjungnya, yang diterapkan mayoritas di interior pusat belanja tersebut. Terdapat tujuh atrium tematik yang diterapkan di mal milik Grup Artha Graha ini, yaitu Tiongkok, India, Iran (Persia), Italia, Perancis (Paris), Indonesia (Nusantara) dan Millennium. Pintu masuk mengambil tema Nusantara, yang menyatakan tanah air MAG berdiri, dan pintu masuk Tiongkok sebagai simbolisme awal mula perjalanan dagang Jalur Sutera. Desain interior wilayah tematik yang dimaksud menonjolkan keunikan arsitektur daerah masing-masing.

Eksterior MAG yang terlihat nge-jreng penuh warna merupakan reklame visual. Awalnya didominasi warna pastel, pusat belanja tersebut sekarang kini memiliki warna abu-abu dan beberapa elemen warna ciri khas branding Mal Artha Gading. Dari 7 lantai dan 1 basement yang dibangun, 3 lantai teratas dan 1 basement sebagiannya adalah lapangan parkir yang menampung 2.600 kendaraan roda empat dan 1.800 kendaraan roda dua.

Sejak operasional pada tahun 2004, penghuni besar yang menggelar dagangannya disini terdiri dari ACE Hardware, Java Department Store, Index Furnishings, Electronic City, toko buku Gramedia, taman bermain AmaZone dan Rumahkita. Namun beberapa tenant ada yang tutup, pindah dan berganti baju. Semisal pada Java Department Store, yang oleh pemiliknya berganti nama menjadi Lotus Department Store dan akhirnya gulung tikar di MAG dan kini ditempati Matahari Department Store. Matahari sendiri menempati MAG sejak sekitar 2011.

Sementara supermarket Diamond, yang mengawali bisnisnya hanya sepelemparan batu dari mal ini, memulai operasionalnya paling awal awal tahun 2006 berdasarkan iklan di majalah resmi Mal Artha Gading, The Art Gate. Sementara toko alat elektronik Electronic City, pindah tempat dan lokasi lamanya kini menjadi Function Hall MAG.

Tenant-tenant kunci yang menghuni Mal Artha Gading saat ini, selain nama-nama yang disebutkan di atas, terdiri dari toko furnitur Informa (menggantikan Index Furnishings) dan bioskop XXI. Sejak dibuka, Mal Artha Gading juga memiliki arena bermain boling dan arena gokart; sayangnya hanya arena boling yang masih beroperasi hingga kini.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Bulevard Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jakarta
ArsitekAirmas Asri
PemborongTatamulia Nusantara Indah
Lama pembangunanMei 2002 – Juni 2004
Diresmikan27 Oktober 2004
Jumlah lantai7 lantai
1 basement
Biaya pembangunanRp. 1 triliun (2004)
Rp. 2,57 triliun (inflasi 2021)
SignifikasiPop culture

Referensi

  1. Yuli Andyono; Ferihan Aditya; Widya Suharnoko (2006). “Indonesia Shopping Centers: Design, Concept, Lifestyle.” Jakarta: PT Griya Asri Prima/ProLease. Halaman 126-133
  2. Rahardja (2003). “Mal Artha Gading: Tampil Beda Dengan Konsep Jalur Sutera.” Majalah Konstruksi No. 325, September 2003, hal. 68-70
  3. Advertorial (2003). “Mal Artha Gading: Perpaduan Konsep Belanja dan Wisata dalam Pusat Belanja Modern.” KOMPAS, 1 Oktober 2003, hal. 10
  4. Iklan Grand Opening Artha Gading Mall. KOMPAS, 27 Oktober 2004, hal. 7
  5. Halaman resmi Mall Artha Gading:
    1. Mal Artha Gading, Padukan Sentra Bisnis dan Pesona Hunian. Diarsip 19 Maret 2004
    2. Penyerahan Kunci kepada Tenant, 2004. Diarsip 7 Desember 2004
    3. Tenant Gathering, Maret-April 2004. Diarsip 7 Desember 2004
    4. Majalah Art Gate No. 1, sekitar November 2004, diarsip 30 Oktober 2007
    5. Majalah Art Gate No. 5, Oktober 2005, diarsip 30 Oktober 2007
    6. Majalah Color, Oktober-Desember 2015, hal. 8, 14-17, diarsip 6 Februari 2016
    7. Daftar penghuni per 5 Januari 2020: A-I, J-T, U-Z
  6. Arsip halaman resmi Airmas Asri, diarsip 19 Desember 2003
  7. Kunthi Fahmar Sandy (2014). “Matahari Department Perluas Gerai di Mal Artha Gading.” Seputar Indonesia, 23 Mei 2014. Diakses 13 Desember 2021 (arsip)

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *