Mercure Hotel Jakarta Batavia (atau Mercure Hotel Batavia) adalah hotel bintang empat yang berlokasi di sisi barat tepi Sungai Krukut, Jalan Kali Besar Barat, Tambora, Jakarta Barat. Hotel yang menyasar kalangan wisatawan dan pengusaha tersebut sebelumnya bernama Hotel Omni Batavia, the Batavia Hotel dan de Rivier Hotel, dengan memanfaatkan citra kawasan sebagai pusat kota era Kolonial Belanda sebagai konsep hotel ini.
Hotel Omni Batavia dibangun oleh Grup Tamara melalui Wahana Andamari sebagai bagian dari revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta, berdiri di atas bekas kantor Indomobil dan dealer mobil Suzuki yang sekarang berkantor di Tomang.
Dirancang oleh tim arsitek dari Perentjana Djaja, dan interiornya dibuat oleh Tey Associates dari Singapura, hotel berlantai sembilan itu menganut gaya arsitektur pascamodern dengan banyak sentuhan klasik untuk mematuhi aturan konservasi arsitektur gedung tua di kawasan Kota, semisal penggunaan lengkung pada pucuk bangunan utamanya, dan ornamen yang diilhami oleh arsitektur kolonial. Pembangunan hotel dengan biaya investasi Rp. 92 milyar itu mulai dibangun pada Januari 1991 dan selesai pada tahun 1995, dan diresmikan pada tanggal 23 September 1995. Saat dibuka terdapat 391 kamar.
Tidak banyak catatan sejarah yang terekam di hotel berlantai 9 ini, kecuali gedungnya sempat menjadi sasaran aksi teror pengeboman pada 17 November 2000, saat tindak pidana terorisme sedang marak-maraknya di ibukota Indonesia ini. Walau tidak terdapat korban jiwa, tetapi ledakan bom itu menghancurkan lift gedung, lobi hotel dan server basis data hotelnya.
Setahun pasca-pengeboman, hotel itu berganti nama menjadi Batavia Hotel, dan dua tahun kemudian, mulai Agustus 2003, menambah kata “the” menjad The Batavia Hotel, yang bertahan setidaknya hingga tahun 2014 dengan munculnya nama de Rivier. Setelah de Rivier masuk ke dalam jaringan Accor, hotel ini berganti nama lagi sejak 2019 sebagai Mercure Hotel Batavia.
Mercure Hotel Batavia saat ini memiliki 376 kamar yang terbagi ke dalam 6 tipe kamar dan 3 suite, menawarkan baik pemandangan taman di dalam maupun pemandangan kota, rumah makan Malaka dan 13 ruang pertemuan dan ballroom seluas 800 m2. Di tengah gedung berlantai 9 ini terdapat sebuah taman.
Data dan fakta
Nama lama | Hotel Omni Batavia (The) Batavia Hotel de Rivier |
Alamat | Jalan Kali Besar Barat No. 44-46 Tambora, Jakarta Barat, Jakarta |
Arsitek | Perentjana Djaja (arsitektur) Tey Associates (interior) |
Lama pembangunan | 1993 – 1995 |
Dibuka | 23 September 1995 |
Jumlah lantai | 9 lantai |
Jumlah kamar | 376 |
Biaya pembangunan | Rp. 92 milyar (1995) Rp. 777,5 milyar (inflasi 2021) |
Referensi
- Naphtarina Mussolini (1993). “Menjual Suasana ‘Tempo Doeloe’.” Warta Ekonomi, 9 Agustus 1993, hal. 26
- Farid Mahmud, Naphtarina Mussolini, Sandi Merwanto (1995). “Mempercantik Wajah Jakarta.” Warta Ekonomi, 2 Oktober 1995, hal. 26
- Lita Haryani, RZL (2000). “Hotel Omni Batavia Diledakkan, Gegana Bergerak.” Liputan 6 SCTV, 17 November 2000. Diakses 2 September 2021 (arsip)
- Arsip halaman resmi de Riviera, diarsip 28 Mei 2014
- Arsip halaman resmi The Batavia Hotel, diarsip 17 Maret 2005
- Agnes (2012). “The Hotel Batavia.” geDoor, 18 Januari 2012, diakses 2 September 2021 (arsip)
- Hesti Dimalia (2019). “Menjajal Hotel Baru di Kota Tua.” Askara, 28 Agustus 2019, diakses 2 September 2021 (arsip)
- Halaman resmi Hotel Mercure Batavia, diakses 2 September 2021 (arsip)
- Saptiwi Djati Retnowati (1991). “Info proyek: Batavia Hotel.” Majalah Konstruksi No. 159, Juli 1991, hal. 57
Tinggalkan Balasan