Apartemen Taman Pasadenia di Pulomas, Jakarta Timur, adalah apartemen yang berlokasi di barat Pacuan Kuda Pulomas Jaya, Pulogadung, Jakarta Timur. Apartemen yang dikembangkan keroyokan oleh Grup Ongko (Segitiga Senen, Atap Merah), Grup Gemala, Straits Steamship Land (sekarang Keppel) dan Yayasan Pulomas Jaya di bawah nama Pulomas Gemala Misori, kawasan apartemen bergaya ekletik dengan ciri khas apartemen ala Amerika suburban ini dibangun dalam dua tahap dari empat yang direncanakan, yaitu dua menara apartemen berlantai 8 yang dijual hak milik dan dua menara apartemen berlantai empat yang disewakan.
Proyek Taman Pasadenia sudah direncanakan sejak tahun 1990 sebelum Pulomas dikelola melalui Yayasan Pulomas Jaya. Saat itu pasar properti apartemen di Jakarta sedang panas-panasnya, sehingga pihak Ongko-Gemala berkesempatan turun ke pasar apartemen sekaligus berkeinginan “memperkenalkan apartemen” di Jakarta. Apartemen tersebut mulai direncanakan sejak 1992 dan tiangnya dipancang pada 20 Juli 1994, memulai pembangunan tahap pertama Taman Pasadenia, atau saat itu bernama Pasadena Garden Pulomas.
Konstruksi yang semuanya dilakukan oleh Nusa Raya Cipta terbagi ke dalam dua tahap, IA (8 lantai) dan IB (4 lantai), yang semuanya selesai dibangun pada bulan Agustus 1996. Proyek satu-satunya tahap Taman Pasadenia yang terbangun ini menghabiskan biaya 76 milyar rupiah atau USD 32,5 juta rupiah (nilai 1996), dengan rincian USD 23 juta untuk tahap IA dan USD 9,5 juta untuk tahap IB.
Apartemen Taman Pasadenia dirancang oleh Design Development Group (sekarang BCT Design Group) bersama dengan partner lokalnya, Kiat Karsindo Consultants, membawa pakem ekletik dengan menggabungkan corak tradisional, modern dan keindonesiaan, agar diharapkan bisa diterima banyak calon pembeli.
Demi mewujudkan suasana tinggal di rumah, sementara mematuhi estetika kawasan yang dibatasi ke 8 lantai, kawasan apartemen ini memiliki pekarangan yang luas lengkap dengan sasana kebugaran, kolam renang dan lapangan tenis di tempat terpisah – secara konsep, apartemen ini mirip dengan Kemang Jaya Taman.
Posisi bangunan sengaja diatur agar unitnya diandalkan bisa mendapat pemandangan pacuan kuda Pulomas. Keseluruhan memiliki 196 unit apartemen; masing-masing apartemen berlantai 8 mendapat 73 unit dan apartemen sewa berlantai 4 masing-masing 25 unit, terbagi ke dalam satu sampai empat kamar tidur untuk apartemen 8 lantai, dan satu sampai tiga kamar tidur.
Akibat krisis moneter, rencana lanjutan berupa dua apartemen berlantai 8 dan dua apartemen berlantai 4 lainnya, sehingga memiliki jumlah total 392 unit, ditambah pusat perbelanjaan, tidak direalisasikan. Bahkan sebagian lahannya kini menjadi permuahan tapak bernama Pasadenia Residence.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Pulomas Timur No. 9 Pulogadung, Jakarta Timur, Jakarta |
Arsitek | Design Development Group (arsitektur) Kiat Karsindo Consultants (architect of record) |
Pemborong | Nusa Raya Cipta |
Lama pembangunan | Juli 1994 – Agustus 1997 |
Jumlah lantai (fase IA) | 8 lantai |
Jumlah lantai (fase IB) | 4 lantai |
Jumlah unit (fase IA) | 146 |
Jumlah unit (fase IB) | 50 |
Biaya pembangunan | Rp. 76 milyar (1996, setara Rp. 590 milyar nilai 2021) |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1996). “Taman Pasadenia Pulomas, Komposisi massanya berkaitan dengan layout keseluruhan.” Majalah Konstruksi No. 232, Agustus 1996, hal. 48-52
- adi (1994). “Gemala-SSL Tanam Rp. 170 Milyar di Properti.” Republika, 21 Juli 1994, hal. 2
- Majalah Properti Indonesia No. 4, Mei 1994, hal. 88-89
Tinggalkan Balasan