Kawasan Redtop, atau diindonesiakan sebagai Atap Merah, adalah kompleks apartemen yang berada di kawasan Jalan Pecenongan, Jakarta. Kawasan ini dikembangkan oleh Indokisar Djaya, anggota dari Ongko Group, yang juga mengembangkan kawasan Segitiga Senen.
Arsitektur kawasan Atap Merah digarap oleh firma Australia McKerrell Lynch dan struktur oleh Wiratman & Associates. Proyek ini terbagi ke dalam empat gedung saja, yaitu Hotel Redtop dan Apartemen Redtop serta dua blok rukan. Ongko Group mengeluarkan biaya investasi total 400 milyar rupiah (setara Rp. 3,9 triliun nilai 2019) untuk pembangunan kawasan Atap Merah.
Gedung pertama yang dibangun di kawasan ini adalah Hotel Redtop. Awalnya bernama Hotel Radisson Redtop, konstruksi gedung ini sudah dimulai sejak 10 Desember 1993, tutup atap 14 Desember 1994 dan selesai dibangun sejak pertengahan tahun 1995, dibangun oleh Tata Mulia Nusantara.
Pada 19 Juli 1995, ditengah ramainya Indonesianisasi nama-nama gedung, Hotel Radisson Redtop yang belum dibuka ganti nama menjadi Hotel Radisson Jakarta. Pembukaan resminya baru dilaksanakan pada 8 Agustus 1995 dalam sebuah jamuan makan yang diadakan oleh Grup Ongko, menjadikannya Radisson keempat di Indonesia setelah di Surabaya, Bali dan Yogyakarta. Tidak ada informasi pasti kapan jaringan Radisson cerai dengan Hotel Redtop.
Hotel berlantai 17 ini merupakan hotel berbintang 4 yang menyediakan 390 kamar yang terbagi menjadi tujuh jenis kamar, rumah makan The Gallery Brasserie dan Oriental Cafe, sebuah lounge dan sebuah bar, ballroom dan ruang rapat, kolam renang, pusat kebugaran dan spa.
Sementara apartemennya yang hanya terdiri dari 1 tower berlantai 24 ini dirancang untuk eksekutif muda, dibangun mulai 10 Desember 1993 dan selesai sekitar 1996 oleh PT Pulomas Lentera. Apartemen Atap Merah memiliki 231 unit apartemen yang terdiri dari lima kategori unit.
Kategori tersebut terdiri dari 2 kamar tidur seluas 92 m2 dan 3 kamar tidur yang terbagi ke tipe-tipe 105,5 m2, 121 m2, 122 m2 dan 139 m2. Unit tersebut tersebar dari lantai 6 sampai 27 – tidak termasuk lantai “angka sial”. Fasilitas yang disediakan sudah standar apartemen mewah di Jakarta seperti kolam renang, lapangan tenis dan sasana kebugaran (fitness).
Sementara tower kedua yang terdiri dari 350 unit, tidak dilaksanakan, menurut hipotesis SGPC adalah sebagai akibat dari krisis moneter 1998.
Data dan fakta
Hotel Red Top
Nama lama | Hotel Radisson Jakarta |
Alamat | Jalan Pecenongan No. 72 Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | McKerrell Lynch (arsitektur) Wiratman & Associates (struktur) |
Pemborong | Tata Mulia Nusantara |
Lama pembangunan | Desember 1993 – Agustus 1995 |
Jumlah lantai | 17 lantai |
Jumlah kamar | 390 |
Apartemen Red Top
Alamat | Jalan Pecenongan No. 72 Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta |
Arsitek | McKerrell Lynch (arsitektur) Wiratman & Associates (struktur) |
Pemborong | Pulomas Lentera |
Lama pembangunan | Desember 1993 – 1996 |
Jumlah lantai | 24 lantai |
Jumlah unit | 231 |
Referensi
- “Redtop Ditargetkan Menjadi Pilihan Terbaik di Jakarta”. Media Indonesia, 30 September 1994
- sra (1994). “Radisson Hotels International Perluas Jaringan di Jakarta”. Republika, 15 Desember 1994
- A. Rasyid Muhammad (1993). “Red Top Hadir di Jakarta”. Media Indonesia, 8 Oktober 1993
- fan (1993). “Ongko Group Bangun Kawasan Bisnis dan Hunian”. Republika, 8 Oktober 1993, hal. 3
- MH (1995). “Radisson Red Top Square Ganti Nama, Dibuka Hari Ini”. Media Indonesia, 8 Agustus 1995.
- hel (1994). “Red Top Square Condominium Diminati Professional Muda”. Republika, 19 Juli 1994, hal. 3
- Arsip web resmi Tata Mulia Nusantara, 13 Juli 2016
- “Belum Semua Apartemen Melengkapi Perizinan”. Properti Indonesia, Desember 1994, hal. 83-87.
- Website resmi Hotel Redtop, diakses 12 Maret 2020
- Properti Indonesia No. 4, Mei 1994, halaman 88
- “Radisson Jakarta soft opened” (Radisson Jakarta dibuka). Travel Indonesia Vol. 17 No. 10, Oktober 1995, hal. 16
Tinggalkan Balasan