Di ujung selatan Jalan Buncit Raya – atau persisnya Perempatan Pejaten Village, terdapat sebuah gedung perkantoran berlantai lima gaya neoklasik yang bagi sebagian orang terlihat anggun. Gedung tersebut adalah Gedung Republika, yang beralamat di Jalan Buncit Raya/Hajjah Tutty Alawiyah No. 37. Gedung ini awalnya merupakan gedung perkantoran niaga biasa dengan nama Puri Mandiri, dimiliki oleh pengusaha Erwin Pardede dan diperkirakan selesai akhir 1989 atau awal 1990.


Baru beberapa bulan gedung ini berdiri, pada bulan April 1990, Ika Muda Group (IMG) mengakuisisi gedung ini dengan banderol 2,1 juta dolar AS atau sekitar Rp. 3,8 milyar (1990, setara Rp. 51,4 milyar nilai 2024) dengan harapan akan menjadi kantor anak-anak usaha IMG. Saat akuisisi terjadi, dua lantai gedung tersebut telah diisi kantor bank. Sejak akuisisi oleh IMG, sejak sekitar 1993 gedung ini mulai ditempati sepenuhnya sebagai kantor harian Republika.
Secara arsitektur, gedung bergaya neoklasik ini dilakukan secara tradisional oleh pemilik bangunannya; struktur dirancang oleh konsultan untuk kepentingan syarat perizinan, sementara detil arsitekturnya harus dipikirkan sendiri oleh pemilik bangunannya, Erwin Pardede. Ia mengibaratkan detil arsitektur sebagai sebuah lukisan abstrak, dan sesuai dengan prinsip arsitektur tradisional yang mengutamakan musyawarah; hal ini ia tunjukkan dengan diskusi dengan tukang dalam masa konstruksi.


Pardede menjabarkan kepada awak media Majalah Konstruksi (No. 143, Maret 1990) bahwa tampilan arsitektur Gedung Republika mirip dengan burung Garuda yang siap terbang, dengan kanopi dan kantilever (gantungan) pada lantai teratas mewakili kepala, bagian barat dan timur sebagai sayapnya serta “ekor” yang diwakilkan oleh bagian belakang gedung. Agaknya ini lebih terlihat bila kita melihatnya di foto Google Maps. Bentuk bangunannya dicitrakan menonjolkan identitas dan kesan bhinneka, kukuh dan dinamis rumah tradisional Indonesia.
Eksterior Gedung Republika tak hanya sarat pilar; ia juga sarat kaca karena diklaim mencapai 75 persen dari luas dinding bangunan yang disebut mengesankan “keterbukaan”, “ramah” dan “mengundang perhatian.” Ia memiliki luas lantai total 2.117 m2 yang tersebar di lima lantai bangunan (4 + 1 basement). Awalnya gedung ini dipoles warna putih dengan keramik merah bata; namun polesan putih telah dicat merah.
Data dan fakta
Nama lama | Puri Mandiri |
Alamat | Jalan Raya Buncit No. 37 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta |
Pemborong | perseorangan |
Selesai dibangun | 1989 |
Jumlah lantai | 4 lantai 1 basement |
Referensi
- Muhammad Zaki (1990). “Puri Mandiri, melambangkan kebhinnekaan.” Majalah Konstruksi No. 143, Maret 1990, hal. 66-67
- H.B. Supiyo; Amal Taufiq; V. Elisawati et. al. (1990). “Bisnis ‘Tingkat Tinggi’.” SWAsembada No. 2/VI, Mei 1990, hal. 34-37
Leave a Reply