Wisma Alia adalah gedung kantor berlantai tujuh lantai yang berdiri sendiri karena dipisahkan oleh rel kereta api dan Jalan Ridwan Rais. Gedung tersebut dirancang oleh tim arsitek Airmas Asri di tahun-tahun perdana eksistensinya untuk arsitektur, beserta Wiratman & Associates untuk struktur.
Gedung berbentuk kotak, yang didominasi oleh kaca berlapis biru dan aluminium berwarna putih itu saat ini merupakan kantor dari beberapa perusahaan swasta, paling menonjol perusahaan pipa Rucika, kontraktor beton Dusaspun dan Telkomsel. Proyek yang didanai oleh Bank Susila Bhakti ini dibangun oleh Murinda Iron Steel mulai April 1991 hingga selesai seluruhnya sekitar 1992, andai rencana penyelesaian April 1992 bisa sesuai jadwal yang ditetapkan.
Wisma Alia memiliki 7 lantai dengan luas lantai kasarnya sekitar 7.000 m2. Awalnya, gedung ini dimiliki oleh Tigamas Group (bersama dengan Gedung Fortuna), namun karena krisis keuangan di konglomerasi milik Subagio Wirjoatmodjo itu, pada akhirnya gedung ini harus mereka relakan.
Data dan fakta
Alamat | Jalan Ridwan Rais No. 10-18 Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta |
Lama pembangunan | April 1991 – 1992 |
Arsitek | Airmas Asri (arsitektur) Wiratman & Associates (struktur) |
Pemborong | Murinda Iron Steel |
Jumlah lantai | 7 lantai |
Referensi
- Saptiwi Djati Retnowati (1991). “Multi Kedoya Barat Office.” Majalah Konstruksi No. 161, September 1991, hal. 40
- Tim redaksi Prospek (1993). “Hari-hari Kelabu Subagio Wirjoatmodjo”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 16-18.
- M. Taufiqrohman; Nukman Lufi; Robinson Pangaribuan (1993). “Mengapa ke Properti, Bagio?”. Majalah Prospek, 13 November 1993, hal. 22-23.
Leave a Reply