Menara KADIN Indonesia merupakan bangunan tinggi setinggi 169 meter, berlantai 30 dan 5 basement yang berlokasi di Jalan H.R. Rasuna Said di Jakarta Selatan, yang kini dikelola secara strata title dan dikembangkan oleh perusahaan bernama Kalindo Deka Griya.
Gedung rancangan Architects Pacific bersama dengan mitra lokalnya Arkipuri Internasional tersebut memulai pembangunannya di tahun 1995 dan selesai dua tahun kemudian, yaitu tahun 1997 oleh kontraktor nasional Tatamulia Nusantara. Proyek senilai 60 juta dolar AS (1997, setara Rp. 144,9 milyar rupiah kurs/Rp. 1 triliun inflasi 2023) itu diresmikan penggunaannya oleh Ketua Umum Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) Aburizal Bakrie pada tanggal 22 Juni 1997. Kebetulan KADIN merupakan tenant terbesar gedung ini dengan menempati 11 lantai.
Saat Menara KADIN Indonesia – dalam tahap penyelesaian akhir, pada tanggal 27 Agustus 1997, dua buruh bangunan tewas tertimpa roda kabel scando yang jatuh.
Menara Kadin Indonesia dengan status strata ini dirancang mengedepankan kepercayaan feng shui. “Tulangan” alias vertikal bangunan yang terdiri dari 5 sirip, diklaim bisa mengumpulkan energi positif pada bangunan, yang masuk lewat jendela sirip tersebut.
Siripnya juga membawa pesan simbolis: konstruksi dimulai saat HUT Emas Republik Indonesia ke-50, karena dianggap melambangkan 5 sila Pancasila. Falsafah keindonesiaan diteruskan ke podium gedung. Terakhir, lekuk bangunannya yang mengikuti alur Jalan H.R. Rasuna Said, menjadikan Menara KADIN Indonesia gedung yang unik sepanjang masa. Struktur bangunan disebutkan menggunakan beton bertulang dengan superstruktur baja.
Data dan fakta
Nama lama | Menara 2000 |
Alamat | Jalan H.R. Rasuna Said X5 Kav. 2-3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Architects Pacific (desain) Arkipuri Internasional (architect of record) |
Pemborong | Tatamulia Nusantara Indah |
Lama pembangunan | 1995 – 1997 |
Jumlah lantai | 30 lantai 5 basement |
Tinggi gedung | 169 meter |
Biaya pembangunan | Rp. 144,9 milyar (1997) Rp. 1 trliun (inflasi 2023) |
Referensi
- Georges Binder (2001). “Tall Buildings of Asia and Australia”. Melbourne: Images Publishing. Hal. 110-111
- Arsip web Tatamulia Nusantara Indah, diarsip 11 Januari 2017
- ssd/muk (1997). “Dua Pekerja Tewas Tertimpa Bahan Bangunan”. KOMPAS, 28 Agustus 1997, hal. 3
- Web resmi Architects Pacific, diarsip 22 Januari 2020
- Arsip Web Arkipuri Internasional, diarsip 13 Januari 2019
- ANTARA (1997). “KADIN: Deregulasi agar lebih ditekankan pada kemudahan izin.” Berita Yudha, 23 Juni 1997, hal. 7
Tinggalkan Balasan