Iyaaa! SGPC dah empat tahun……
Blog ini mimin mulai dari artikel Menara Saidah yang gagal menunaikan tugasnya meluruskan rumor, mitos dan disinformasi yang disebarkan media massa kita terkait gedung berlantai 25 di Jakata, dan kini sudah lebih dari 500 bangunan umum, dari yang jumlah lantai seuprit hingga pencakar langit menjulang dengan variasi konten yang jauh pula…… ada gedung yang pembahasannya dominan ke properti, ada yang fokus ke arsitektur, atau ke sejarahnya. Semua bergantung bagaimana data itu didapatkan.
Kemajuan blog ini mungkin bisa dikatakan sudah banyak, seperti variasi kota-kota yang diliput blog ini, hingga gedung-gedung yang harusnya layak dibahas semacam Wisma Nusantara, Pasaraya Blok M, Hotel Indonesia hingga mal-mal di Bandung.
Ekspos masyarakat pada blog ini, mimin harapkan, sangat banyak, karena belakangan ini mimin SGPC kebagian kerja menggarap buku dan juga membantu kumpulkan sumber-sumber majalah dan koran mengenai arsitek-arsitek kita jebolan Jerman Barat dengan duit riset dari Jerman, karena pemerintah Jerman bersatu ingin merayakan hubungan bilateralnya dengan Indonesia yang sudah terjalin sejak 1952. Namanya “Dipl. Ing. Arsitek.” Tunggu tanggal mainnya.
Namun, ada beberapa masalah di tahun keempat blog ini. Pembaca rutin tentu tahu proses rilis artikel di tiga kuartal akhir 2022 terlihat tak teratur dan suka berubah-ubah. Penyebabnya adalah masalah migrasi, dan yang megang CPanel SGPC adalah pihak ketiga. Malu ah, pengelola blog anak Ilkom tapi CPanel dipegang orang. Semua adalah buntut dari kebakaran Gedung Cyber setahun lalu.
Tapi, di tengah itu semua, blog ini tetap tancap gas dan panen kabar baik. SGPC mengucapkan terima kasih pada tim SKALA Perpusnas yang mau menyediakan jasa “human search engine” koran-koran koleksi mereka. Berkat mereka, artikel Palaguna Plaza, Asia-Afrika Plaza, King Shopping Centre dan Parahyangan Plaza pun bisa SGPC buat. Kabar lebih baik lagi, November lalu SGPC mengunjungi Yogyakarta dan mulai menggali artikel sejarah gedung-gedung di kota tersebut plus selentingan dari Semarang. Dengan pandemi yang kini dikendalikan oleh vaksin, kegiatan ini bisa dilakukan setelah dua tahun kita harus berdiam di rumah dengan segala keterbatasan. Tapi, keterbatasan kami masih sama seperti saat pra-pandemi, yaitu pendanaan blog yang masih mahal dan besar.
Rencana berikutnya?
Rencana blog ke depan akan lebih banyak mendalami sembari nambah data gedung. Saat ini SGPC sedang meleburkan beberapa artikel ke dalam “artikel besar” sejarah gedung-gedung di sebuah kota, yang mimin awali dari Denpasar dan Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta. Artikel tersebut, mimin jujur, makan banyak waktu, bahkan sampai bikin telat deadline blog sendiri. Hal ini dimaklumi karena jumlah gedung yang diteliti sangat banyak dengan jumlah tulisan yang sedikit, plus pembuatan pembahasan garis besar dari artikel tersebut. Semuanya merupakan bagian dari perampingan jumlah artikel berkategori “Tulisan Pendek Tentang Gedung” yang berpotensi besar dikhususkan untuk gedung di kota-kota berukuran kecil, minim informasi yang punya gedung bagus menonjol. Plus, itu semua juga demi cuan iklan.
Selain itu, SGPC akan mencoba membahas bandara, stasiun kereta api dan rumah susun. Ketiga topik tersebut, bagi blog ini, akan menarik banyak pembaca, namun ada beberapa pertanyaan untuk ketiga topik ini. SGPC tidak tahu masuknya dari tahun kapan, apa saat bandara itu direncanakan dari awal, atau dimulai dengan perluasan terminal dan/atau runway yang lebih modern. SGPC tak banyak foto mengenai rumah susun yang dibangun, dan agaknya bakal sulit menggali sejarah rusun dari era reformasi. Atau, mayoritas stasiun kereta kita adalah warisan sejarah era kolonial Belanda sehingga celahnya nyaris tidak ada. Tapi, mimin upayakan.
Entah bagaimana, SGPC masih memendam rencana untuk merilis kembali Sejarah Pusat Perbelanjaan Jakarta, yang suatu hari akan diperluas ke Sejarah Pusat Perbelanjaan untuk kota-kota lain tetapi dengan isi yang lebih padat dan berisi. Beda dengan versi ModarJayaAbadi yang kejaksel-jakselan dan lebih menonjolkan tenant/penghuni gedungnya, versi SGPC akan melibatkan gambaran industri retail pada umumnya beserta perekonomian nasional sebagai latar belakang sejarah.
Hanya itu saja yang SGPC jelaskan mengenai 4 tahun SGPC alias perkembangan blog ini selama setahun terakhir, semoga penasaran anda mengenai gedung-gedung di Indonesia, terpuaskan.
Setiap Gedung Punya Cerita
Tinggalkan Balasan