Graha Aspac, yang kini bernama Wisma HSBC, adalah gedung perkantoran berlantai 10 yang berdiri di sudut barat laut Simpang Lima, Semarang. Gedung ini dirancang oleh tim perancang dari Aperindo Perdana dan dibangun oleh Wijaya Kusuma Contractors dari Maret 1991 dan selesai dibangun Desember 1992. Ia dikenal sebagai gedung perkantoran tinggi paling pertama di Kota Lumpia.
Saat awal gedung ini dibangun, sesuai namanya, Graha Aspac menjadi kantor regional dari Bank ASPAC berserta beberapa perusahaan-perusahaan anak Grup Aspac lainnya. Dari 5.950 meter persegi luas lantai efektif yang ada dari gedung Wisma HSBC, 30 persennya (1.785 meter persegi) direncanakan disewakan kepada umum. Sayangnya, rencana ini ternyata tidak berjalan mulus, sebab anak-anak usaha Grup Aspac yang berlokasi di Semarang ternyata lebih suka berkantor di dekat pabrik, rukan atau rumah-rumah, memaksa pengelola menyewakan ruangan kantor yang tidak digunakan itu kepada khalayak umum.
Untuk memuluskan penjualannya, Gedung ASPAC mengajak Procon Indah dari Jakarta untuk menyewakan ruang perkantorannya yang kosong. Butuh tiga tahun dari bulan Desember 1992 untuk mengisi keseluruhan ruang kantor yang tersedia sampai tidak ada ruangan yang tersisa. HSBC, bank yang di lain waktu akan menjadi nama gedung ini, mulai berkantor sejak 6 April 1994 dari gedung ini.
Wisma HSBC berlanggam pascamodernisme dengan penampilan yang elok dan gagah, tetapi sederhana. Di Majalah Konstruksi edisi April 1993 yang dikutip mimin SGPC, arsitek dari Aperindo Perdana pernah berharap Wisma HSBC sebagai landmark menjadi pemacu perkembangan di Jalan Gajah Mada dan Simpang Lima Semarang. Di sisi lain, kepada harian Suara Merdeka, manager Graha Aspac saat itu mengatakan bahwa desain pascamodern dipilih karena tampilannya yang eksklusif, serta perancangannya mengikuti dasar-dasar feng shui.
Penilaian mimin melihat gelar “landmark” tersebut sepertinya disaingi oleh Hotel Ciputra yang bersebelahan dengan gedung tersebut, atau Masjid Baiturrahman dan Hotel Santika yang berlokasi di sebelahnya. Kelebihan dari desain gedung ini, seperti dijabarkan oleh website resmi Wisma HSBC Semarang adalah pemandangannya yang sangat menarik.
Struktur dasar yang digunakan adalah pondasi tiang pancang pra-tekan, sementara struktur atas adalah rangka beton bertulang konvensional. Finishing eksterior bangunan menggunakan granit untuk dua lantai terbawah dan sisanya adalah panel komposit berwarna cokelat dan kaca reflektif berwarna turquoise sebanyak 800 lembar. Sisi utara gedung alias core-nya hanya dicat abu-abu.
Selengkapnya mengenai garis besar gedung era 1990an dapat anda baca di artikel ini
Data dan fakta
Nama lama | Graha Aspac Semarang |
Alamat | Jalan Gajah Mada No. 135 Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah |
Arsitek | Aperindo Perdana |
Pemborong | Wijaya Kusuma Contractors |
Lama pembangunan | Maret 1991 – Desember 1992 |
Jumlah lantai | 10 lantai |
Biaya pembangunan | Rp 8 milyar (1993) Rp 80,5 milyar (nilai inflasi 2020) |
Referensi
- Retnowati, Saptiwi Djati; Dwi Ratih. “Gedung Aspac Semarang, Kesan Kokoh, Lahir dari Massa Sederhana.” Majalah Konstruksi No. 180, April 1993, hal. 43-45
- Web resmi Wisma HSBC Semarang (arsip)
- Kemenkumham Kanwil Jateng. “ULP Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang Resmi Menempati Gedung Baru.” Kemenkumham Kanwil Jateng, 20 Desember 2018 (arsip)
- “Meramaikan Kawasan “Segitiga Emas.” Suara Merdeka, 16 September 1996, hal. 9
- bud (1993). “Graha Aspac Tonjolkan Gaya Arsitektur Post Modernism.” Suara Merdeka, 9 Desember 1993, hal. 10
- “Hongkong and Shanghai Bank Besok Buka Cabang Semarang.” Suara Merdeka, 5 April 1994 hal. 10
Tinggalkan Balasan