Menara Rajawali adalah gedung kantor niaga berlantai 27 dengan 1 basement yang berdiri di dalam kawasan bisnis Mega Kuningan, antara Jalan Gatot Subroto, Jalan H.R. Rasuna Said dan Jalan Dr. Satrio, Jakarta. Gedung rancangan Timothy Seow dan Team 4 Architects tersebut dibangun oleh JO Samsung dan Duta Graha Indah, mulai bulan Desember 1995 dan selesai dibangun pada bulan Desember 1997.
Biaya pembangunan gedung yang sekarang masih dimiliki dan ditempati oleh sebagian elemen Grup Rajawali ini mencapai 115 milyar rupiah nilai 1996, setara 50 juta dolar AS. Sebelum pindah ke kawasan Mega Kuningan, Grup Rajawali sempat berkantor di Wisma Rajawali (Wisma Sudirman).
Desain arsitektur gedung tinggi dengan luas lantai bersih 30.950 meter persegi ini cenderung bergaya pascamodern ini memang dirancang tak mengotak tetapi memanfaatkan ruang kantor secara maksimal, agar tidak membosankan, bahkan dari pihak pengelola gedungnya sendiri dikatakan seperti bungkus korek api. Sepasang pucuk gedungnya digambarkan merupakan simbolisme Grup Rajawali.
Saat itu, Menara Rajawali juga dilengkapi fasilitas telekomunikasi dari XL yang sebelumnya adalah anak perusahaan Grup Rajawali. Fasilitas tersebut kemungkinan sudah pindah sejak XL pindah ke Grha XL pada tahun 2000.
Awalnya gedung ini dijual ruang kantornya dalam bentuk strata title, tetapi sudah dialihkan fungsinya menjadi kantor sewaan. Selain Grup Rajawali, tenant yang saat ini tercatat menempati Menara Rajawali adalah SCG, Petronas, hingga kedutaan beberapa negara seperti Peru, Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Denmark. Tenant-tenant lama terdiri dari Bank POS Nusantara (sebagai kantor pusat sebelum dilebur ke Bank Danamon) dan seperti yang disinggung sebelumnya, Excelcomindo (XL).
Data dan fakta
Alamat | Jalan Dr. Ide Anak Agung Gede Agung Lot 5 No. 1 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta |
Arsitek | Timothy Seow (arsitek desain) Team 4 Architects (architect of record) |
Pemborong (J.O.) | Samsung Duta Graha Indah |
Lama pembangunan | Desember 1995 – Desember 1997 |
Jumlah lantai | 27 lantai 1 basement |
Biaya pembangunan | Rp. 115 milyar (1996) Rp. 870 milyar (inflasi 2020) |
Referensi
- Rakhidin (1997). “Menara Rajawali: Gedung Komersial Pertama di kawasan Mega Kuningan”. Majalah Konstruksi, September 1997.
- agd (1996). “Menara Rajawali Mulai Dipasarkan: Pembangunan Selesai Desember 97”. Media Indonesia, 13 Desember 1996.
- Web resmi Mega Kuningan, diarsip 30 Juni 2007
- Iklan Rajawali Corporindo. Media Indonesia, 14 Juni 1995, hal. 20
Tinggalkan Balasan