Selain hotel Mercure Convention Centre, kawasan wisata Ancol juga memiliki hotel lain yang usianya jauh lebih muda tetapi dengan sejarah yang sedikit sulit. Ia adalah Hotel Discovery Ancol, yang dahulu bernama Hotel Travelodge, Parkroyal Ancol dan Hotel Raddin Ancol, berdiri di lahan seluas 2,6 hektar di barat Dunia Fantasi dan Taman “Allianz Eco Park”, Ancol, Jakarta Utara.

Sebagai Travelodge Ancol, ia merupakan aset Jan Darmadi Corporation (PT Jakarta Setiabudi Internasional) saat konstruksinya dimulai pada September 1992. Hotel tersebut merupakan aset murni PT JSI karena sebelumnya didirikan dengan dana patungan bersama perusahaan lokal/asing lain.

Hotel Travelodge Ancol, Hotel Raddin Ancol, Parkroyal Ancol, 1994. Ancol zaman dulu, Djakarta, Jakarta 1990an, Ancol 90an.
Kolam renang hotel. Foto oleh PT Saranaria Djaya untuk Majalah Konstruksi. Lihat link Agoda/Booking yang ada di bawah untuk foto versi modern.

Namun majalah bisnis SWAsembada sempat mempertanyakan langkah PT JSI membangun hotel di dalam Ancol yang berpotensi menganibal pasar Hotel Horison (Mercure Convention Centre). Pihak PT JSI menjawab bahwa sasaran pasar Travelodge berbeda jauh dengan Hotel Horison kala itu. Bahkan konsepnya sendiri juga sudah berbeda, baca bagian arsitektur.

Proyek dengan nilai investasi Rp. 95 milyar rupiah itu strukturnya mulai dibangun oleh kontraktor kerjasama Shimizu-Dextam Februari 1993 hingga selesai pada bulan Agustus 1994. Travelodge Ancol dibuka untuk umum pada Oktober 1994 (Media Indonesia: 1 Oktober 1994, Travel Indonesia mengabarkan tanggal pembukaannya molor ke pertengahan Oktober), tetapi peresmian oleh Presiden Soeharto baru diadakan pada 6 Desember 1995, serentak dengan beberapa hotel, fasilitas telekomunikasi dan Gedung Sapta Pesona.

Selama operasional 13 tahun pertamanya hotel ini berganti nama dua kali, seperti yang mimin SGPC singgung di paragraf pertama, sebagai Parkroyal Ancol mulai Mei 1997 hingga Juni 1998, dan Hotel Raddin Ancol sejak Juli 1998. Dalam rangka transisi pergantian merk dari Travelodge ke Parkroyal, dilakukan renovasi total yang juga melibatkan perluasan lobi, dan ruang konvensi hingga mampu menampung 1.000 orang.

Namun, hotel ini kurang sehoki Mercure Convention Centre yang juga milik PT JSI sejak 2003 atau bahkan Putri Duyung Resort milik Pembangunan Jaya yang legendaris. Sejak 22 Mei 2007, PT JSI memutuskan menutup Hotel Raddin dan merumahkan karyawannya setelah keberadaan hotel tersebut tidak memberi keuntungan yang berarti bagi perusahaan.

Sejak 2011, Artha Graha mengambil alih kepemilikan gedung bekas Hotel Raddin dan merenovasi total hotel berlantai 8 tersebut dan dibuka kembali sebagai Discovery Ancol mulai tahun 2014 setelah menjalani proses renovasi. Tetapi, 3 tahun kemudian hotel tersebut kembali menjalani proses renovasi dan perluasan gedung mulai Oktober 2017 dan dibuka lagi pada Juni 2018.


Iklan

Ingin menggugah imajinasi penghuninya

Konstruksi Hotel Discovery Ancol sebagai Hotel Travelodge Ancol, Hotel Raddin Ancol, Parkroyal Ancol, 1993 - 1994. Ancol zaman dulu, Djakarta, Jakarta 1990an, Ancol 90an.
Foto langkah konstruksi Hotel Travelodge Ancol, 28 September 1993, 28 Desember 1993 dan 28 Juli 1994. Foto oleh PT Saranaria Djaya untuk Majalah Konstruksi

Secara arsitektur, sebagian Discovery Ancol tahun 1990an dirancang oleh tim arsitek dari Shimizu Lampiri dengan mengusung gaya arsitektur pascamodern. Gedung berbentuk Y tersebut, saat awal eksistensinya, mengambil konsep istana untuk mendukung suasana imajinasi di sekitar Dunia Fantasi, karena menurut perancang Shimizu Lampiri, hotel ini “terletak tepat di sebelah wahana rekreasi yang konsepnya hampir sama dengan Disneyland.” Warna eksteriornya dicat warna pastel dan terracotta (marun kecokelatan). Konsep ini ada kaitannya dengan target pasar Travelodge Ancol saat itu yaitu anak-anak.

Secara teknis bangunan, di tiga belas tahun pertamanya hotel ini memiliki luas lantai 21.124 m2 dengan jumlah lantai delapan, menampung 309 kamar (202 standard twin, 98 king, 7 suite dan 2 kamar disabilitas). Pemotongan biaya operasional membuat hotel ini, di akhir-akhir operasionalnya, hanya 292 kamar yang dibuka. Fasilitas yang saat dibuka tersedia terdiri dari ruang serbaguna yang agak kecil (250 orang, 277 m2), rumah makan bernama Jungles, kolam renang dan Koko-Nut Klub.

Pasca renovasi, Discovery Ancol kini memiliki 257 kamar hotel, yang terbagi ke dalam 4 tipe kamar dan 5 tipe suite. Tampilannya sudah tidak lagi mengusung konsep istana melainkan konsep kontemporer. Baik renovasi perdana dan kedua hotel besutan Artha Graha itu menambah struktur berbentuk setengah melingkar di sisi utara gedung plus fasilitas balai serbaguna (convention centre) seluas 1.200 m2 yang menampung maksimal 2.500 orang di sisi baratdaya gedung aslinya.

Suasana saat ini. Foto oleh Hotel Discovery Ancol/Agoda

Fasilitas yang tersedia di hotel berbintang empat tersebut tak banyak berganti, hanya rumah makan yang diganti menjadi “Kemang”.


Iklan

Data dan fakta

Nama lamaHotel Ancol Travelodge
Parkroyal Ancol
Hotel Raddin Ancol
AlamatJalan Lodan Timur No. 7 Pademangan, Jakarta Utara, Jakarta
ArsitekShimizu Lampiri Consultants (arsitektur dan struktur)
Wilson & Associates (interior)
Haerte Consulting Engineers (struktur)
PemborongShimizu Dextam
Lama pembangunanFebruari 1993 – Agustus 1994
DibukaOktober 1994 (sebagai Ancol Travelodge)
Jumlah lantai8 lantai
Jumlah kamar257 kamar
Biaya pembangunanRp. 95 milyar (1992)
Rp. 1 triliun (inflasi 2022)

Referensi

  1. Dwi Ratih; Saptiwi Djati Retnowati (1994). “Hotel Ancol Travelodge, melambungkan imajinasi, menggugah minat bermain-main.” Majalah Konstruksi No. 199, November 1994, hal. 52-56
  2. Sujatmaka (1992). “Kalau Perlu Bikin Losmen”, dalam artikel “Membangun Kembali Bisnis-Bisnis Andalan.” Majalah SWA No. 7/VIII, Oktober 1992, hal. 25-26
  3. Syahrizal Budi Putranto (1992). “Dari Skyline Building Sampai Permata Hijau.” Warta Ekonomi, 10 Mei 1993, hal. 18
  4. Arsip halaman resmi Hotel Raddin Ancol, diarsip 28 April 2001
  5. Annual Report 2007 Jakarta Setiabudi Internasional, diarsip 11 Desember 2009
  6. ir/qom (2007). “Hotel Tutup, Raddin Ancol PHK 100% Karyawan.” Detikcom, 24 Mei 2007. Diakses 9 September 2022 (arsip)
  7. Halaman resmi Discovery Ancol, diakses 9 September 2022 (arsip)
  8. Anis Rifatul Ummah (2014). “DHR Buka Discovery Hotel & Convention Ancol.” Investor Daily, 30 Mei 2014. Diakses 9 September 2022 (arsip)
  9. Discovery Hotel Ancol dengan konsep kembali ke alam.” Artha Graha News, 13 Januari 2019. Diakses 9 September 2022 (arsip)
  10. Ni Luh Made Pertiwi F. (2014). “Tambahan Alternatif Menginap di Ancol Segera Hadir.” KOMPAScom, 30 Mei 2014, diakses 9 September 2022 (arsip)
  11. Tutupi Saldo Defisit, JIHD Putuskan Tak Bagi Dividen.” BeritaSatu, 20 Juni 2013. Diakses 9 September 2022 (arsip)
  12. Arini Yunita (1998). “Hotel Parkroyal Ancol Ganti Nama.” Majalah Properti Indonesia No. 55, Agustus 1998, hal. 8
  13. Zarnia Saphira Devi (1997). “Travelodge menjadi Parkroyal.” Majalah Properti Indonesia No. 41, Juni 1997, hal. 10-11
  14. Ediya Moralia (1994). “Travelodge makin menyemarakkan bisnis hotel di Jakarta: Menawarkan Konsep Baru.” Media Indonesia, 16 Oktober 1994, hal. 11
  15. “Travelodge – Jakarta’s first theme hotel opens” (Hotel Travelodge, hotel tematik pertama di Jakarta, resmi dibuka). Travel Indonesia Vol. 16 No. 11, November 1994, hal. 33
  16. “34 new hotels dedicated” (Peresmian 34 hotel baru). Travel Indonesia Vol. 18 No. 1, Januari 1996, hal. 8

Lokasi

Google Translate:


Bagaimana pendapat anda......

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *