Iklan

Setiap Gedung Punya Cerita

Blog Sejarah Gedung-Gedung Indonesia

Gedung ASABRI

Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia adalah sebuah asuransi milik negara yang bertugas menghimpun, mengelola dan menyantuni anggota Kepolisian dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/1971 yang direvisi melalui PP No. 102/2015. Sejak 1990, Asabri berkantor pusat di gedung berlantai 8 bernama Gedung ASABRI.

Gedung ASABRI
Gedung ASABRI dengan penampilan modern, sebelum renovasi.
Foto oleh Majalah Konstruksi

Sepanjang sejarah, Asuransi ASABRI, seperti halnya perusahaan lain, beberapa kali pindah kantor pusat karena membesarnya pertumbuhan perusahaan. Selama tiga tahun mulai tahun 1972, ASABRI berkantor di Jalan Diponegoro No. 56 Jakarta, sebelah kantor DPP PPP saat ini. Pada tahun 1975, ASABRI pindah lagi ke Jalan Pintu Air No. 23 di Pasar Baru (kini Haka Restaurant).

Di akhir dasawarsa 1980an, ASABRI kembali memerlukan lebih banyak ruang kantor setelah BUMN Kemenhan saat itu mulai mengemban tugas tambahan seperti pembayaran pensiun. Pilihan asuransi jatuh di lahan di Jalan Mayjen Soetoyo, dekat dengan jalan tol Jagorawi, Jakarta-Cikampek dan Wiyoto Wiyono, dengan alasan aksesibilitas bagi para nasabah ASABRI yang datang baik di dalam maupun di luar kota.

Secara desain arsitektur, Gedung ASABRI yang dirancang oleh tim arsitek Bimaseta Cipta Optima ini tidak banyak yang menonjol. Tampilan luarnya masih seperti bangunan era 1980an dan awal 1990an di Jakarta, didominasi elemen horisontal dengan jendela dimasukkan ke dalam dari tembok, salah satu contoh dari penerapan arsitektur tropis secara implisit. Secara bentuk gedungnya yang berundak-undak tak beraturan, hal itu karena dipengaruhi oleh lingkungannya yang terkait erat dengan simpang susun Cawang.

Agar terlihat berwibawa dan kokoh, pengolahan dilakukan di bagian lobi, posisi gedung dan menaikkan posisi gedung dari permukaan jalan. Interior lobi Gedung ASABRI saat ini sudah dihiasi sebuah patung Jenderal Besar Sudirman dan juga patung tradisional Bali.

Gedung ASABRI mulai dibangun di bulan Juni 1988 hingga bulan Desember 1989, diadakan oleh perusahaan kontraktor lokal PT Optima Nusantara. Gedung berlantai 8 dan luas lantai 10.450 meter persegi tersebut diresmikan Menhan Benny Moerdani di tanggal 24 Maret 1990, menghabiskan biaya 9,9 milyar rupiah untuk membangun gedung ini. Sayangnya, sejak 2013, penampilan tropis ASABRI kini berubah menjadi licin ala modernisme 2010an.


Iklan

Data dan fakta

AlamatJalan Mayjen Soetoyo No. 11 Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta
ArsitekBimaseta Cipta Optima
PemborongOptima Nusantara
Lama pembangunanJuni 1988 – Desember 1989
Diresmikan24 Maret 1990
Jumlah lantai9 lantai
Tinggi gedung37 meter
Biaya pembangunanRp. 9,9 milyar (1990)
Rp. 128,4 milyar (inflasi 2021)
Referensi: Majalah Konstruksi #146 Juni 1990

Referensi

  1. Dwi Ratih (1990). “Gedung ASABRI: Dikonsepkan tampil dengan kesan ‘Terbuka’ dan berwibawa”. Majalah Konstruksi No. 146, Juni 1990, hal. 53-58
  2. Wiwiek Sundari, SH (2010). “Sejarah Berdirinya Gedung ASABRI“. Majalah ASABRI No. 2, April 2010, hal. 25 (arsip)
  3. Halaman resmi ASABRI, diakses 12 April 2021 (arsip)
  4. pr/sm (1990). “Menhankam Moerdani Resmikan Gedung Baru Perum ASABRI”. Suara Pembaruan, 28 Maret 1990, hal. 15

Lokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *