Artikel ini akan menjelaskan secara langsung detail bangunan di kawasan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri di timur Kota Bekasi, Jawa Barat, tepatnya di desa Cikarang, Kab. Bekasi. Kota mandiri ini dikembangkan oleh PT Lippo Cikarang Tbk, sejak tahun 1990, dan per Oktober 2019, Lippo mengumumkan bahwa 53.695 penduduk tinggal di kawasan-kawasan di dalam kota mandiri besutan keluarga James Riady tersebut, dan menjadi tempat lebih dari 550 ribu orang untuk mencari nafkah di kawasan-kawasan bisnis dan industri Lippo Cikarang, yang dulunya adalah sentra industri genteng dan batu bata.
Proyek pertama dari Lippo Cikarang saat itu, adalah proyek-proyek niaga seperti Menara Pasifik, Supermall Cikarang dan Gedung Lippo Cikarang, disusul proyek-proyek hunian, seperti proyek Meadow Green, yang dibangun pada kuartal kedua tahun 1994, dan Apartemen Crown Court yang pembangunannya berlangsung 1992-1993. Beberapa proyek berikutnya seperti Mall Lippo Cikarang, Menara Persahabatan, beberapa rukan, Hotel Sahid Cikarang hingga perumahan-perumahan dan kawasan industri EJIP dan Deltamas dibangun sejak 1995, dan semakin berkembang hingga kini.
Karena Setiap Gedung Punya Cerita memfokuskan diri pada bangunan umum dan hunian multi-lantai, hanya 7 gedung yang dibahas oleh blog ini.
Penelusuran kilat
Gedung CIMB Niaga
Ketika proyek Lippo Cikarang masih membangun jalan dan infrastruktur dasar, gedung pertama yang dibangun oleh kelompok Lippo di kawasan ini adalah Menara Pasifik. Berbentuk segi delapan, gedung berlantai 10 ini dirancang oleh tim arsitek Team 4 Architects dan dibangun oleh Tatamulia Nusantara Indah mulai Agustus 1992 dan selesai bulan Agustus 1993, belum menghitung keterlambatan atau percepatan proyek.
Gedung CIMB Niaga Lippo Cikarang memiliki rongga besar yang diduga akan diperuntukkan sebagai lantai 11, yang sayangnya tidak terealisasi.
Data dan fakta
Nama lain | Menara Pasifik |
Alamat | Jalan M.H. Thamrin Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat |
Arsitek | Team 4 Architects |
Pemborong | Tatamulia Nusantara Indah |
Lama pembangunan | Agustus 1992 – Agustus 1993 |
Jumlah lantai | 10 lantai |
Apartemen Crown Court
Proyek gedung tinggi kedua yang dibangun di kawasan Lippo Cikarang adalah Apartemen Crown Court. Sama dengan Gedung CIMB Niaga, apartemen dua blok ini dirancang oleh tim arsitek dari Team 4 Architects dan dibangun oleh Tatamulia Nusantara Indah.
Apartemen Crown Court dirancang untuk kalangan ekspatriat menengah yang ingin tinggal dekat dengan pabrik-pabrik di kawasan sekitarnya, seperti MM2000 atau EJIP. Mengingat lokasinya yang jauh dari Jakarta, apartemen ini banderolnya cukup murah, saat dibuka pada 1994, hanya mencapai 30 ribu dolar AS (setara Rp 64 juta nilai 1994 atau Rp 600 juta rupiah nilai 2020).
Apartemen berlantai 12 ini hanya memiliki 186 unit (masing-masing tower 93 unit) dengan luas lantai total 8.647 meter persegi per tower. Crown Court awalnya direncanakan memiliki beberapa blok lebih banyak dari itu; sayangnya proyek ini tidak berlanjut sampai ke sana.
Pembangunan apartemen dengan tinggi sekitar 40 meter ini berlangsung dari November 1992 hingga Maret 1994, dan menelan biaya 8 juta dolar AS (setara Rp 17,1 milyar nilai 1994; atau Rp 156 milyar nilai 2020).
Data dan fakta
Alamat | Jalan M.H. Thamrin Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat |
Jumlah menara | 2 |
Arsitek | Team 4 Architects |
Pemborong | Tatamulia Nusantara Indah |
Lama pembangunan | November 1992 – Maret 1994 |
Jumlah lantai (kedua menara) | 12 lantai |
Tinggi gedung (kedua menara) | ~40 meter |
Jumlah kamar | 186 |
Jumlah unit | Rp 17,1 milyar (1994) Rp 156 milyar (inflasi 2020) |
Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang
Gedung berikutnya adalah Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang. Tidak tinggi, hanya 6 lantai, tapi sangat bermanfaat bagi para pebisnis yang ingin berkunjung ke tempat usahanya di sekitar kawasan Industri Lippo Cikarang dan sekitarnya. Hotel ini dirancang oleh tim arsitek dari Airmas Asri yang selesai dirancang pada Juni 1993, dan dibangun oleh Djasa Ubersakti mulai Juli 1993 sampai Mei 1994.
Hotel berbintang lima tersebut dirancang dengan ciri khas Jawa Cirebonan dan konsep resort, yang lebih terlihat bila kita masuk ke dalam hotel tersebut. Secara eksterior, Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang memang memiliki ciri khas tropis pascamodern yang sangat kuat. Hotel ini dibuka secara resmi pada bulan Januari 1995, saat itu baru memiliki 112 kamar.
Saat ini, Sahid Jaya Lippo Cikarang (Agoda/Booking) memiliki 151 kamar (atau penambahan 39 kamar dari rencana awal pada pertengahan 2000an) yang terbagi menjadi lima jenis kamar, Ballroom Sukamdani Riady (gabungan nama pemilik grup Sahid dan Lippo) seluas 560 meter persegi dan 4 balai sidang lainnya, rumah makan Sekar Kedaton dan Bushido Japanese Restaurant.
Data dan fakta
Nama lama | Hotel Sahid Lippo International |
Alamat | Jalan M.H. Thamrin Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat |
Arsitek | Airmas Asri |
Pemborong | Djasa Ubersakti |
Lama pembangunan | Juli 1993 – Mei 1994 |
Jumlah lantai (kedua menara) | 6 lantai |
Jumlah kamar | 151 |
Lippo Mall Cikarang
Kecil dan miniatur. Lippo Mall Cikarang adalah sebuah pusat perbelanjaan klasik berlantai dua, berada di selatan Menara Pasifik, seberang jalan M.H. Thamrin Cikarang. Memiliki luas lantai kasar 39 ribu meter persegi, pusat perbelanjaan yang menghabiskan biaya pembangunan Rp 70 milyar (1995, setara Rp 583 milyar nilai 2020) diresmikan oleh Bupati Kabupaten Bekasi pada 11 Februari 1995. Pembukaan tersebut disambut hangat masyarakat Kota Bekasi, yang mengutip pernyataan Herman Latief, Presiden Direktur Lippo City Development kepada harian Berita Yudha, “merasa kewalahan untuk menampung pengunjung yang melimpah ruah bahkan tidak bisa menampung pengunjung di Lippo Citimall.
Saat awal dibangun, Lippo Mall Cikarang ditempati oleh tenan-tenan kelas kakap seperti bioskop 21, supermarket Hero dan department store Matahari, terakhir berafiliasi dengan Grup Lippo. Matahari menjadi satu-satunya tenan yang bertahan di Lippo Mall Cikarang, sementara Cinepolis dan Hypermart masing-masing menggantikan 21 dan Hero beberapa selang.
Rumah Sakit Siloam
Saat awal dibangun, Rumah Sakit Siloam pada awalnya merupakan kantor dari PT Lippo Cikarang Tbk sendiri, bernama Gedung Lippo Cikarang. Sayangnya, tidak ada informasi mendetil mengenai siapa arsitek dan kontraktor yang dibouwheer untuk proyek Gedung Lippo Cikarang.
Gedung Lippo Cikarang mulai dibangun pada bulan Mei 1992, dengan biaya pembangunan Rp. 10 milyar (1992, setara Rp 105 milyar nilai 2020). Sementara Rumah Sakit Siloam pada awalnya akan dibangun entah di sekitar mana, direncanakan akan dibangun sebagai Rumah Sakit Trisakti Siloam Gleneagles, dan diplot sebagai rumah sakit percontohan bagi mahasiswa kedokteran Universitas Trisakti.
Tetapi, pada tahun 2002, ketimbang membangun gedung baru, justru Gedung Lippo Cikarang-lah yang direnovasi menjadi RS Siloam. Renovasi dilakukan oleh Tatamulia Nusantara Indah dan diresmikan oleh Wapres Republik Indonesia Hamzah Haz pada bulan Agustus 2002.
Rumah sakit berkapasitas 108 tempat tidur ini melayani layanan kesehatan spesialis dan umum, gawat darurat dan rawat inap.
Menara Persahabatan
Apartemen berlantai 8 ini, berbeda dengan Crown Court yang ditujukan bagi para eksekutif, menyasar kalangan buruh. Apartemen ini berada di dalam kawasan industri Bekasi International Industrial Estate, dan menampung kira-kira 600 buruh yang beruntung mendapatkan kemewahan tinggal di rumah susun di sekitaran BIIE.
Apartemen Menara Persahabatan dibangun oleh pemborong Tatamulia Nusantara Indah dan selesai dibangun pada 1994.
Referensi
- Prospektus Lippo Cikarang 1997, diakses 25 Juni 2020 (arsip)
- Web resmi Lippo Cikarang, diakses 25 Juni 2020 (arsip)
- Web Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang, diakses 25 Juni 2020 (arsip)
- Web resmi Lippomalls, diakses 26 Juni 2020 (arsip, arsip 2013)
- Web resmi Siloam Hospitals, diakses 26 Juni 2020 (arsip)
- Arsip web resmi Tatamulia Nusantara: Kantor, Apartemen, Rumah Sakit
- Natalia Magdalena (2008). “Hubungan Peranan Dokter dan Kelengkapan Isi Resume Medis Pasien di Siloam Hospitals Lippo Cikarang” (Tesis Sarjana). Universitas Esa Unggul. Halaman 56.
- Saptiwi Djati Retnowati (1992). “Info proyek: Pacific Tower – Lippocity Cikarang, Bekasi”. Majalah Konstruksi No. 175, November 1992, hal. 39-40
- Dwi Ratih; Ridwan (1994). “Kondominium Crown Court, Menekan Biaya Konstruksi Melalui Wall & Slab System”. Majalah Konstruksi No. 192, April 1994, hal. 58-62
- Saptiwi Djati Retnowati; Aria (1995). “Hotel Sahid Lippo Internasional, Wajah Tropis di Lingkungan Bisnis”. Majalah Konstruksi No. 204, April 1995, hal. 59-64
- Joko Yuwono (1994). “Lipo City [sic]: Mewujudkan Mimpi di Bumi Bekasi”. Majalah Properti Indonesia No. 2, Maret 1994, hal. 24-25
- fan (1995). “Lippo Bangun City Mall senilai Rp 70 Milyar di Bekasi”. Republika, 9 Februari 1995.
- sri (1993). “Lippo City Bangun Rumah Sederhana Bertingkat 8”. Republika, 22 September 1993.
- BR (1995). “City Mall Mulai Dibuka”. Majalah Properti Indonesia No. 14, Maret 1995, hal. 10
- Ferry Firdaus (1992). “Agar Investor Makin tertarik”. Warta Ekonomi, 25 Mei 1992, hal. 33-34
- “Lippo Citimall di Bekasi kewalahan tampung pengunjung.” Berita Yudha, 1 Maret 1995 hal. 5
Tinggalkan Balasan